Era 1970-an adalah era baru bagi dunia sepakbola saat itu. Salah satu yang paling signifikan adalah kehadiran televisi berwarna yang membuat Piala Dunia 1970 saat itu tidak lagi disaksikan dalam layar hitam putih.
Namun bagi Manchester United, 1970-an adalah masa-masa kelam. Mereka kerap bergonta-ganti pelatih, miskin prestasi mentereng, dan yang paling mengenaskan adalah terdegradasi pada musim kompetisi 1973/1974.
Meski prestasi cenderung menurun, namun United tetap mempertahankan nilai-nilai luhur mereka dalam hal bekerja keras. Hal itu diceritakan oleh Sammy Mcllroy, salah satu pemain terbaik Setan Merah era 1970-an. Ialah rekrutan terakhir Sir Matt Busby yang membuat 71 gol dalam 419 penampilannya.
Dalam tulisan singkatnya di situs resmi klub, Mcllroy menceritakan bagaimana pra-musim adalah sesi latihan yang cukup melelahkan.
***
“Kata kuncinya saat itu adalah stamina. Para pemain saat itu sudah bisa kembali bermain 90 menit. Namun hal itu tidak ada gunanya karena klub saat itu tidak memiliki pemain yang banyak seperti yang dilakukan tim-tim sekarang ini.”
“Memasuki hari pertama pra-musim, kami disuruh untuk membakar kalori kami karena kami datang dengan berat badan yang rata-rata berlebih. Kami akan disuruh lari dengan jumlahnya yang tidak terhitung di Heaton Park. Terkadang, kami harus berlari dengan telanjang dada agar berkeringat. Hal itu tidak terasa nyaman bagi kami, namun program itu sangat efektif.”
“Selama enam hari dalam seminggu, saya dan beberapa rekan setim akan berlatih pagi dan sore. Hal ini untuk membuat para pemain cepat beradaptasi. Sesi itu cukup dinikmati oleh beberapa pemain. Metode latihan kami saat itu sederhana dan jauh berbeda dari yang ditunjukkan kesebelasan-kesebelasan saat ini bahkan di level rendah sekalipun. Kami semua menyukai sesi latihan game. Karena disitulah, para striker akan berlatih dengan melompat melewati beberapa rintangan lalu menembak bola ke arah gawang.”
“Saat itu tidak ada ahli diet yang mengatur gizi kami sebagai seorang pemain sepakbola. Yang paling terdekat adalah Jack Crompton, salah satu pelatih kami yang memiliki program yang unik yaitu ‘mengeluarkan es krim dari perut”.
“Selain itu, kami dihadapi dengan lapangan yang dipenuhi pasir. Kami diuji untuk bermain pada kondisi lapangan seperti itu karena kami dianggap sebagai pemain-pemain yang kuat yang bisa mengatasi permukaan lapangan seperti apa pun. Tentu saja ada risiko yang akan diterima salah satunya adalah cedera.”
“Soal kerja keras dalam latihan, ada beberapa pemain yang bisa dibilang sangat luar biasa dalam sesi latihan. Dia adalah Bobby Charlton, Lou Macari, dan George Best. Mereka semua yang paling bekerja keras. Bahkan ada beberapa pemain yang sebenarnya tidak pandai dalam sesi latihan namun kerap membuat kejutan. Dua diantaranya adalah Jimmy Nicholl dan Jimmy Kelly. Keduanya pernah melakukan latihan yang luar biasa yaitu lari dari Heaton Park sampai pusat latihan kami di The Cliff yang terletak di Salford.”
“Namun biasanya, ketika mereka sudah sampai di The Cliff, Bill Foulkes (kapten United saat itu) akan merasa kecewa sehingga meminta keduanya untuk berlari lagi dari awal.”