Foto: ChelseaFC.com

Setelah menghabiskan waktu selama 17 musim, bermain dalam 758 pertandingan dan mencetak 249 gol, Bobby Charlton mengakhiri kariernya sebagai pemain Manchester United pada 28 April 1973.

Akhir 1960-an hingga awal 1970-an menjadi masa-masa suram bagi Manchester United. Selain prestasi yang mulai sulit diraih, mereka juga mulai kehilangan pemain-pemain hebat yang menjadi kekuatan mereka saat meraih kejayaan di Wembley pada 1968. Ditandai dengan hengkangnya satu per satu anggota The United Trinity.

Bobby Charlton menjadi anggota United Trinity pertama yang memastikan diri pergi dari United. Akhir karier dari sang pencetak gol terbanyak saat itu (sebelum digeser Wayne Rooney) terjadi pada 28 April 1973 saat Manchester United menjamu Chelsea di stadion Old Trafford pada pekan terakhir First Division.

Sebagai bentuk perayaan, Bobby menjadi pemain terakhir yang masuk ke lapangan saat itu. Dikelilingi rekan setim dan pemain lawan, Bobby berdiri di lingkaran tengah yang langsung dihampiri oleh Brian Mears, Chairman Chelsea pada saat itu. Di tengah kerumunan wartawan, Brian memberikan satu kotak cerutu berwarna perak kepada Bobby sebagai kenang-kenangan.

Sayangnya, pertandingan tersebut tidak berakhir baik bagi Bobby. United kalah dengan skor 1-0 akibat gol dari Peter Osgood. Meski ada raut kekecewaan dari Bobby, tapi ia memilih untuk tersenyum mengingat ini menjadi pertandingan bersejarah bagi dirinya. Sebaliknya, akhir karier Bobby di United diiringi dengan chant dari para pendukungnya dan tepukan tanda penghormatan dari penggemar Chelsea yang memenuhi Old Trafford.

“Saya ingin kami bermain lebih baik lagi untuk pertandingan terakhirku,” kata Charlton.

Bobby merasa kalau saat itu adalah waktu yang tepat untuk berpisah dari United. Ia sadar kalau tidak bisa bermain lebih lama lagi dari ayng ia harapkan. Tubuhnya juga sudah tidak lagi bugar seperti saat membawa timnas Inggris juara Piala Dunia atau ketika membawa United juara Piala Champions.

“Saya akan sangat senang jika bisa bermain 10 tahun lagi, tapi itu tidak mungkin. Saya tahu akan hal itu. Saya akan merindukan permainan ini,” kata Bobby.

Setelah dua gelar prestisius yang diraih Bobby, permainannya memang cenderung menurun seiring menurunnya permainan United secara keseluruhan. Jumlah gol terbanyaknya setelah kejayaan 1968 hanya 14. Sebelumnya, Charlton bisa mencetak lebih dari 15 gol semusim.

Yang menarik, meski permainan Bobby sudah menurun namun torehan tujuh golnya pada musim terakhirnya membuat namanya menjadi top skor klub. Pada musim itu, Setan Merah mengakhiri kompetisi liga dengan finis pada urutan ke-18 yang menjadi posisi terendah mereka di liga sejak 1962/1963.

Bobby Charlton mengawali karier sebagai pemain Manchester United pada 1956/1957. Ia adalah salah satu anggota Busby Babes yang terkenal pada era 1950-an. Ia mencetak dua gol dalam pertandingan debut melawan Charlton Athletic pada Oktober 1956.

Ia juga merupakan salah satu anggota skuat United yang selamat dalam tragedi Munich 1958. Bersama Busby, Murphy, dan rekan-rekan lainnya yang selamat, mereka bahu membahu membangun United hingga puncaknya mereka bisa membentuk sebuah trio serang terbaik bersaa Denis Law dan George Best yang menghasilkan dua gelar Liga Inggris, satu gelar Piala FA, dan satu trofi Piala Champions tersebut.

Selepas meninggalkan United, Charlton bergabung dengan Preston North End sebagai player-coach. Hanya bertahan sebentar, ia kemudian meninggalkan Preston setelah terlibat konflik dengan dewan direksi klub. Ia lalu bergabung dengan Waterford United dan sempat membuat beberapa penampilan bersama Newcastle KB United, Perth Azzurri, dan Blacktown City sebelum benar-benar pensiun dari dunia sepakbola.

Selepas pensiun, beberapa kegiatan yang dijalani Bobby diantaranya menjadi manajer bersama Wigan, dan membangun beberapa bisnis seperti travel, perhiasan, dan sekolah sepakbola, sebelum kemudian diangkat menjadi anggota dewan direksi Manchester United sampai sekarang. Namanya diabadikan menjadi nama tribun di Old Trafford bersanding dengan nama Sir Alex Ferguson. Kehadirannya dalam tim disebut-sebut sedikit menenangkan perasaan kesal penggemar United akibat keberadaan keluarga Glazer.

***

Pensiunnya Bobby pada 1973 seolah menjadi sinyal kalau hari-hari penuh kesuksesan United sudah berakhir. Setelah Bobby, giliran Denis Law yang hengkang ke Manchester City. Setahun kemudian, George Best menjadi anggota trinitas United terakhir yang pergi. Berakhirnya era The United Trinity ini diiringi dengan terdegradasinya United pada 1974.