Foto: Give Me Sport

Nama John O’Shea mungkin tidak setenar Wayne Rooney atau bahkan Ryan Giggs. Selama memperkuat Setan Merah hingga 2011, tugas Sheasy, sapaannya, lebih banyak diisi sebagai pemeran pengganti jika aktor utama sedang bermasalah. Akan tetapi, hal tersebut tidak membuat sosok sekaliber Sir Alex Ferguson untuk tidak mencintainya dan terus mempertahankan namanya di dalam skuat untuk waktu yang lama.

Salah satu alasan Fergie begitu menyayangi O’Shea adalah kemampuannya sebagai pemain serba bisa yang sangat mumpuni. Berposisi asli sebagai bek tengah, kapten Republik Irlandia tersebut juga bisa menjadi bek sayap, gelandang bertahan, dan striker. Bahkan pada tanggal hari ini sebelas tahun yang lalu, O’Shea mencicipi posisi yang tidak bisa diisi sembarangan orang, penjaga gawang.

Pertandingan Tottenham Hotspur melawan Manchester United sudah memasuki menit ke-85 saat lutut Robbie Keane mengenai wajah Edwin van der Sar. Hidung si kiper patah dan membuatnya tidak bisa bermain di sisa pertandingan yang kedudukannya sudah 4-0 untuk United. Kiper Belanda tersebut membuat beberapa penyalamatan krusial sepanjang laga. Salah satunya adalah menepis sundulan jarak dekat Dimitar Berbatov.

Apes bagi United, mereka baru saja melakukan pergantian pemain ketiga beberapa menit sebelumnya dengan memasukkan John O’Shea menggantikan Ryan Giggs. Hal ini memaksa United untuk menurunkan pemain outfield untuk menjadi penjaga gawang. Dan Rio Ferdinand tadinya dipilih sebagai penjaga gawang dadakan.

Akan tetapi, perubahan kembali dilakukan United. Saat Ferdinand bersiap menuju gawang, Fergie memutuskan untuk menjadikan O’Shea sebagai kiper. Dia mengubah bajunya dari merah menjadi hijau tanpa nama dan meminjam sarung tangan Van Der Sar di sisa pertandingan. Tugas O’Shea sangat mudah tapi berat dilakukan yaitu menyapu bola sejauh mungkin dari lini belakang United.

O’Shea sendiri terlihat kikuk. Saat Spurs mengancam gawang United, dia sempat berdiri terlalu jauh dari gawang. Beruntung sepakan Berbatov masih terlalu tinggi. Beberapa menit kemudian, pemain yang sekarang bermain untuk Reading ini menepis sepakan bebas dari sisi sayap yang dilepaskan Aaron Lennon.

Namun satu penyelamatan gemilang dibuat O’Shea pada menit ke-91. Ferdinand melakukan kesalahan fatal dengan memberi umpan kepada Robbie Keane yang sendirian berlari menuju gawang. Di sinilah mental O’Shea diuji. Beruntung, ia mampu menahan usaha rekan senegaranya tersebut saat ingin melewatinya. United menang 4-0 dan O’Shea berkontribusi dalam sepertiga nirbobol yang diraih United.

“Saya bertanya kepada Edwin (Van Der Sar) apakah dia tetap mendapat clean sheet karena setengah clean sheet tersebut merupakan andil saya. Ini akan menjadi momen yang spesial untuk saya lihat kembali,” katanya sembari tertawa.

Dua tahun berselang, O’Shea menceritakan momen tersebut pada edisi Inside United November 2009. Saat itu, ia sebenarnya sangat takut karena berdiri di belakang pendukun Spurs yang berniat menjatuhkan mentalnya.

“Saya ketakutan namun di sisi lain saya percaya diri. Rio sebenarnya ingin menjadi penjaga gawang namun akan lebih baik baginya untuk membantu pertahanan saya. Saya ingat beberapa penyelamatan termasuk tekel saya terhadap Robbie Keane dalam situasi satu lawan satu. Jika kiper ingin meminta resep seperti itu, mereka tidak harus bertanya kepada pelatih kiper melainkan juga saya,” kata O’Shea.

“Yang membuat gugup adalah melepaskan tendangan gawang. Saya terbiasa menendang bola dalam situasi bergerak. Namun saat tendangan gawang, bola harus diam. Setiap saya menendang, saya mendengar pendukung Spurs berteriak ‘Whooahh’ dan saya hanya menendang sembari berdoa agar saya tidak terpleset.”