Foto: The Times

Laga ulang semifinal Piala FA 1998/1999 antara Manchester United melawan Arsenal di Villa Park akan selalu dikenang sebagai salah satu pertandingan terbaik mereka sepanjang sejarah. Pada malam tanggal 14 April, United menang dramatis dengan skor 2-1 meski hanya bermain dengan sepuluh pemain.

Momen yang akan selalu dikenang dari pertandingan tersebut mayoritas pasti mengarah kepada aksi solo run Ryan Giggs yang terjadi pada babak tambahan waktu. Menerima bola dari kesalahan umpan Patrick Vieira, pemain sayap asal Wales ini melewati penjagaan empat pemain sebelum menendang bola sekencang-kencangnya ke atas gawang David Seaman. Gol yang diteruskan dengan perayaan Giggs membuka jersey dan memutarnya di udara.

Gol tersebut akan selalu abadi dalam benak penggemar Setan Merah. Akan tetapi, ada satu momen heroik lainnya yang hadir pada pertandingan tersebut. Momen yang membuat karier salah satu pemain United selamat dari hujatan yaitu ketika Peter Schmeichel menepis penalti Dennis Bergkamp

Momen yang begitu luar biasa bagi United karena kejadiannya terjadi jelang pertandingan berakhir. Saat skor laga masih 1-1 saat Ray Parlor bergerak di half-space sebelah kiri pertahanan United. Ia sedang berada dalam pantauan Phil Neville. Apes bagi Phil, pergerakan Parlour membuat kaki Phil menggamit kaki Parlour yang membuatnya terjatuh.

Wasit David Elleray tidak ragu memberikan penalti. Momen yang membuat penggemar Arsenal bersorak sedangkan suporter United terdiam. Di sisi lain, Phil Neville hanya tertunduk lesu sambil beberapa kali memegang wajahnya.

Bergkamp bersiap mengambil sepakan penalti tersebut. Ia akan berhadapan dengan Peter Schmeichel. Sebuah duel yang sangat menarik. Sebelum penalti ini, Bergkamp telah tiga kali gagal menendang penalti dari lima kesempatan yang didapat. Rekor Schmeichel bahkan lebih buruk. Saat ia berhadapan dengan Bergkamp, ia sudah lima tahun tidak bisa menahan penalti lawan.

“Saya hanya fokus. Saya berkonsentrasi penuh pada penalti Dennis Bergkamp. Tapi saya juga berpikir, jika Arsenal mencetak gol, kami masih punya 10 menit waktu tersisa. Tapi, di Villa Park tidak ada jam. Atau ada tapi saya tidak melihat. Ternyata, permainan begitu cepat dan saya kaget kalau hanya tersisa beberapa menit sebelum peluit akhir ditiup,” kata Schmeichel.

Bergkamp mengambil langkah dengan sangat mantap dan arah tendangannya sudah cukup baik. Akan tetapi, Schmeichel bergerak tidak kalah mantap dan sukses menahan sepakan pemain Belanda tersebut. Pendukung United bersorak, sementara hening menghiasi wajah pendukung Arsenal. United diselamatkan penjaga gawang mereka dan laga harus dilanjutkan ke perpanjangan waktu.

Di kemudian hari, Bergkamp berkata kalau kegagalan penalti tersebut memberikan dampak psikologis bagi dirinya. Peristiwa itu menjadi momen yang paling menyakitkan dalam kariernya. Ketika Thierry Henry masuk ke Arsenal, tugas menjadi penendang penalti nomor satu langsung diberikan kepada pemain Prancis tersebut.

“Biasanya saya tidak pernah gagal ketika menendang penalti. Tidak ada keraguan dan tidak pernah meleset. Kegagalan itu memang mengganggu saya selama beberapa saat dan musim depan hingga seterusnya, tugas penalti diambil oleh Thierry Henry,” kata Bergkamp.

Keberhasilan Schmeichel tersebut tidak hanya membuat suporter United kembali gembira. Penyelamatannya juga membuat lega seorang Phil Neville. Entah apa jadinya jika Bergkamp sukses menendang penalti tersebut. Ia pastinya akan dituding sebagai biang kegagalan tim mengingat saat itu mereka punya kesempatan menutup musim dengan meraih tiga gelar.

“Jika penalti Bergkamp masuk, maka karier saya di United tamat. Pada menit terakhir, saya sudah merasa lelah. Saya sebenarnya bermain baik pada pertandingan tersebut, namun saya membuat satu kesalahan. Kesalahan yang sangat konyol yaitu menjatuhkan Parlour. Saya berutang segalanya kepada Peter (Schmeichel),” kata Phil.

Phil Neville benar-benar beruntung pada saat itu. Rekan setimnya tidak hanya menyelamatkan klubnya melainkan juga menyelamatkan dirinya dari peluang hadirnya cibiran yang sewaktu-waktu bisa datang dari pendukungnya sendiri.

***

Pada akhirnya, Phil Neville tidak mendapat hujatan dari pendukung Manchester United. Apesnya, hujatan itu justru ia dapat dari pendukung tim nasional Inggris.

Setahun setelah kesalahan konyolnya terhadap Parlour, Phil melakukan tekel sembrono saat Inggris menghadapi Rumania pada laga terakhir grup A Euro 2000. Ia menjatuhkan Viorel Moldovan di kotak penalti pada menit terakhir pertandingan. Kali ini, penjaga gawang Nigel Martyn tidak bisa menyelamatkan karier Phil karena gagal menahan penalti Ionel Ganea. Rumania menang 3-2 dan mengandaskan langkah Inggris ke perempat final yang sebenarnya hanya butuh satu poin untuk lolos. Kekalahan yang membuat Phil mendapat hujatan karena dianggap sebagai biang keladi tersingkirnya tim Tiga Singa.

“Suatu hari, istri saya pulang dari kerja dan melihat pintu gerbang rumah kami sudah dibakar dengan bendera Inggris di atasnya. Lalu, ketika kami makan malam romantis dan saya sedang ke toilet, seseorang mencoba untuk mematikan lampu dan menyuruh saya untuk cepat pulang,” kata Phil.