Saat bicara sejarah Manchester United, kita juga tak bisa melepaskannya dari Newton Heath. Pun ketika bicara soal sejarah jersey Manchester United.
Saat masih menggunakan nama Newton Heath, kostum pertama United berwarna putih dengan celana biru. Ketika itu, Newton Heath masih belum bermain di pertandingan resmi. Lalu pada 1880, warna jersey berubah total menjadi hijau-kuning dengan celana putih dan kaus kaki hitam.
Berlanjut ke era 1887-1893, Newton Heath mengubah warna kostum tim utama menjadi merah-putih. Sepanjang era tersebut, sejumlah perubahan dilakukan. Misalnya pada 1887-1890, bagian kanan full warna merah, sementara bagian kiri full warna putih.
Namun, desain ini berubah pada 1891 di mana lengan kiri berganti warna menjadi merah. Perubahan desain juga terjadi setahun setelahnya, di mana warna di lengan berbeda dengan warna pada bagian depan.
Pada 1894, Newton Heath kembali menggunakan warna hijau-kuning keemasan. Desainnya berubah-ubah seperti penggunaan strip pada 1893-1894. Setelahnya, warna hijau menjadi lebih dominan, dengan aksen kuning pada bagian kerah. Bahkan, pada 1894-1896, tidak ada aksen kuning yang digunakan.
Baru pada 1902, ketika terjadi perubahan nama menjadi Manchester United, jersey pun menggunakan warna merah dengan celana putih dan kaus kaki hitam. Warna ini seperti menjadi standar yang digunakan Manchester United dan juga digunakan pada musim ini.
Hal berbeda terjadi pada musim 1922 hingga 1927. United mengenakan jersey berwarna putih dengan aksen “v” berwarna merah.
Setelah 1927 United kembali mengenakan kostum merah-putih-hitam. Namun, perubahan kembali terjadi pada 1934. Saat itu, United mengenakan kostum garis horisontal merah-putih. Kostum ini hanya digunakan selama musim itu saja, setelah United menduduki peringkat terendah dalam sejarah, di peringkat ke-20 di Divisi Dua.
Mulai musim 1956/1957, perubahan terjadi meski tidak signifikan. Awal mulanya adalah ketika United bertanding di Liga Champions. Saat itu, karena lawannya adalah Real Madrid, United pun menggunakan kostum warna merah-merah-merah. Setelahnya, modifikasi pun kerap dilakukan seperti menggunakan kaus kaki warna putih. Hal ini terjadi hingga 1963.
Setelahnya, United biasanya mengenakan kostum berwarna merah-putih-hitam. Lalu sejak 1971, United kerap mengubah warna celana apabila bentrok dengan warna celana tim lain, dari putih ke hitam, dengan kaus kaki dari hitam ke putih.
Pada musim 1997/1998, United kembali mengenakan kaus kaki warna putih. Namun, perubahan warna ini biasanya terjadi di kompetisi Eropa. Salah satu alasannya, karena pertandingan digelar pada malam hari, kaus kaki warna putih akan memudahkan para pemain melihat lebih jelas.
Kaus kaki warna putih juga kembali digunakan pada musim 2007 hingga 2009. Namun, sama seperti musim 1997, perubahan warna kaus kaki ini umumnya dilakukan di kompetisi Eropa.
Untuk musim 2019/2020 jersey utama Manchester United adalah merah-putih-hitam. Akan tetapi, ini disesuaikan dengan lawan yang bertanding, karena terkadang United mengenakan celana hitam.
Sejarah Jersey Away Manchester United
Jersey away pertama Manchester United dipercaya hadir pada 1888. Ketika itu, United mengenakan jersey dengan warna merah-putih dengan celana biru. Saat bermain tandang, Newton Heath mengenakan kostum lama mereka yang berwarna emas-hijau sebagai kostum tandang.
Di awal perubahan nama menjadi Manchester United, kostum tandang United saat itu adalah putih-hijau dengan motif vertikal. Baru pada 1907, stripnya dihilangkan menjadi full warna putih. Pada 1910, strip vertikal kembali muncul dengan warna biru dan putih.
Umumnya, kostum tandang United berwarna putih dengan celana hitam dan kaus kaki putih. Namun, pada 1993-1995, kostum tandang United berwarna hitam dengan aksen biru dan emas.
Lalu pada musim 1999/2000, jersey tandang United berubah menjadi warna biru dengan garis horisontal. Kostum ini hampir mirip dengan kostum tandang di musim 2011/2012.
Pada 2001, United merayakan 100 tahun berdirinya klub. Untuk itu, kostum tandangnya pun spesial. Kostum ini berwarna putih dan warna emas bila dibalik.
