Foto: Joy Sport

Baru-baru ini, UEFA telah membatalkan proposal kontroversial mereka tentang skema baru kualifikasi Liga Champions. Namun walaupun dibatalkan mereka tetap memiliki rencana baru yang masih dapat menguntungkan klub-klub Eropa. Khususnya di Premier League.

UEFA sendiri sebelumnya memang berkeinginan menerapkan sebuah rencana baru untuk menambah dua tim lagi di setiap grup Liga Champions. Rencana ini juga termasuk memperpanjang durasi babak penyisihan grup menjadi 10 pertandingan (bukan enam pertandingan seperti yang ada saat ini).

Namun rencana tersebut kemudian disambut dengan penghinaan dari seluruh Eropa. Banyak dari para suporter melihatnya sebagai rencana yang serupa dengan European Super League yang gagal tahun lalu. Di mana rencana itu sempat melibatkan klub-klub besar Eropa dan bernuansa sangat kapitalis.

Dengan kondisi semacam itulah, maka anggota UEFA bertemu di Madrid pada hari Senin kemarin (9/5) untuk membahas proposal rencana memperluas kompetisi. Dan mereka kini sudah resmi mengonfirmasi bahwa “sistem Swiss” (sistem grup) tidak akan digunakan lagi mulai awal musim 2024/2025.

Sebuah pernyataan lain juga turut mengkonfirmasi kalau rencana sebelumnya untuk memperpanjang babak penyisihan grup menjadi 10 pertandingan telah dibatalkan. Namun sebagai gantinya setiap tim akan bermain sebanyak delapan kali dengan sistem liga.

Rencana untuk memperluas kompetisi Liga Champions ini merubah jumlah tim yang sebelumnya 32 menjadi 36 tim, dan rencana ini akan mulai berjalan kira-kira dua musim lagi. Meskipun di satu sisi masih ada kekhawatiran seputar kemacetan jadwal pertandingan yang akan diprediksi lebih padat dari sebelumnya.

UEFA lalu menguraikan bagaimana empat tempat tambahan akan didistribusikan. Kabarnya dua tempat akan diberikan kepada asosiasi yang memiliki “klub dengan catatan baik secara akumulatif di musim sebelumnya”. Masing-masing asosiasi mendapatkan satu tempat untuk klub mereka yang berada di bawah posisi Liga Champions (empat besar) di liga domestik.

Berdasarkan catatan musim ini, maka Inggris dan Belanda agaknya akan menjadi dua asosiasi yang mendapat tambahan tempat. Dengan begitu kondisi ini bisa menjadi kabar baik khususnya bagi Manchester United. Karena itu berarti mereka hanya perlu finis di urutan kelima untuk lolos ke Liga Champions musim depan.

“UEFA telah dengan jelas menunjukkan bahwa kami berkomitmen penuh untuk menghormati nilai-nilai dasar olahraga. Kami berusaha terus mempertahankan prinsip utama kompetisi terbuka. Dengan kualifikasi berdasarkan prestasi olahraga, dan sepenuhnya sejalan dengan nilai-nilai serta solidaritas model olahraga berbasis Eropa,” ujar Aleksander Ceferin dilansir dari MEN Sports.

“Keputusan yang sudah ditetapkan menyimpulkan proses konsultasi ekstensif, di mana kami mendengarkan ide-ide dari semua pihak. Baik suporter, pemain, pelatih, asosiasi nasional, klub dan liga. Tujuannya adalah untuk menemukan solusi terbaik dalam pengembangan dan kesuksesan sepakbola Eropa. Baik di dalam negeri maupun di panggung internasional.”

Hanya sayangnya skema baru kompetisi Liga Champions ini belum diterapkan sekarang. Padahal hal itu bisa benar-benar memberi harapan bagi suporter United yang sudah kehilangan semangat pada tim kesayangannya di musim ini. Jadi ya mau tidak mau mereka masih perlu bersabar untuk menunggu sampai dua musim lagi.

Walaupun pada hakikatnya klub sekelas Manchester United tidak perlu sampai menunggu skema baru Liga Champions untuk berkompetisi di dalamnya. Mereka adalah klub besar yang mempunyai sejarah besar, dan mereka semestinya bisa masuk ke Liga Champions lewat jalur prestasi (meraih gelar liga).