Foto: Twitter

Di musim ini David de Gea masih menjadi kiper utama Manchester United. Hal ini memunculkan dinamika baru, lantaran Dean Henderson tidak senang diposisikan sebagai opsi kiper kedua. Oleh sebab itu, baru-baru ini Dean Henderson dikabarkan sedang tidak bahagia. Ia dikabarkan akan meninggalkan United pada musim panas jika ia tidak mendapat jaminan pos kiper utama pada musim depan.

Bisa dibilang kiper berusia 23 tahun itu merasa frustrasi dengan kurangnya waktu bermain di Premier League. Ia juga tampaknya sudah tidak berniat bersaing lagi dengan David de Gea untuk memperoleh pos kiper utama di musim depan. Situasi semacam ini mungkin perlu segera dipahami dan diselesaikan oleh pihak klub.

Karena di satu sisi, klub-klub seperti Tottenham, Chelsea dan West Ham United telah menyatakan minatnya pada Dean Henderson. Namun transfer permanen sepertinya akan sulit terjadi karena ketiga klub tersebut masih berjibaku menyelesaikan dampak dari pandemi Covid-19.

Henderson sendiri terikat kontrak di United hingga 2025, dan sekarang ia memiliki nilai transfer sekitar 40 juta paun. Melihat jumlah tersebut, Spurs mungkin akan segera menjual kiper senior mereka Hugo Lloris pada musim panas nanti karena kontraknya akan berakhir di tahun depan. Sementara itu, West Ham memiliki Lukasz Fabianski yang kontraknya akan habis dalam empat bulan, dan mereka mungkin akan ambisius merekrut Henderson.

Lain lagi dengan Chelsea. Mantan pelatih mereka, Frank Lampard, sebelumnya sempat melakukan pendekatan kepada Henderson di musim panas lalu. Tapi agaknya hal itu tidak akan berlanjut karena manajer The Blues saat ini, Thomas Tuchel, sudah mulai mengoptimalkan keberadaan Kepa Arrizabalaga dan Edouard Mendy.

Jadi pada intinya, Dean Henderson memiliki banyak opsi untuk pindah ke klub Premier League yang lain jika ia memang diyakini telah mengungkapkan kekecewaannya. Ya, apalagi kalau memang ia sudah berbicara kepada Ole Gunnar Solskjaer tentang kurangnya jam terbang di liga, maka kesempatan besar untuk pergi sangat terbuka lebar.

Pemain internasional Inggris itu tercatat baru bermain sebanyak dua kali di Premier League. Terakhir kali ia bermain adalah saat melawan mantan klubnya (selama peminjaman) Sheffield United pada 17 Desember 2020. Beda dengan Henderson, De Gea telah menjadi starter di liga sebanyak 23 kali musim ini. Meskipun di antara penampilannya ini, ia dikritik akibat kesalahan yang ia lakukan.

Tapi secara total, Dean Henderson telah mengoleksi tujuh pertandingan domestik United. Ia juga tampil pada fase grup Liga Champions di Istanbul Basaksehir dan pertandingan Europa League melawan Real Sociedad pada pekan lalu.

Beberapa pundit dan mantan pemain United percaya bahwa Dean Henderson saat ini merasa dirinya kalah pamor. Pasalnya jika dibandingkan, status De Gea sebagai kiper nomor satu di klub disokong oleh gajinya yang mencapai 375.000 paun per pekan. Selain itu, De Gea pun sudah mulai mendekati satu dekade kariernya di Old Trafford.

Kendati begitu, manajer Setan Merah, Ole Gunnar Solskjaer, sebetulnya memiliki harapan besar kepada Dean Henderson. Ia sempat mengatakan bahwa Henderson akan menjadi nomor satu United berikutnya. Dan jika si pemain mau lebih bersabar, Solskjaer pasti akan memenuhi perkataannya tersebut. Apalagi jika mengingat performa De Gea sudah menurun sejak ia tampil di Piala Dunia 2018 bersama Spanyol.

“Dean malam ini sangat solid. Tendangannya bagus dan seharusnya memberikan asis untuk Marcus Rashford. Dia melakukan kinerja bersih dan sangat baik sebagai penjaga gawang. Dia mampu melakukan umpan-umpan pendek, penuh ketenangan, dan bagi saya dia sudah matang,” ungkap Solskjaer pasca kemenangan besar atas Real Sociedad di Europa League.

“Tapi saya masih memiliki penjaga gawang yang sangat bagus dalam diri David de Gea. Dia menyelamatkan kami saat melawan West Brom. Jadi saya tidak bisa mengatakannya kepada Anda sekarang tentang jaminan kiper utama untuknya (Henderson). Saya selalu berbicara dengan para pemain terlebih dahulu sebelum saya mengatakan siapa yang tidak bermain. Jadi mereka akan tahu.”

Terlepas dari itu, Manchester United bisa dibilang boros dalam mengeluarkan gaji untuk kipernya. Tercatat mereka mengeluarkan lebih dari 600.000 paun seminggu. Oleh sebabnya, menurut MEN Sports, mereka akan segera menurunkan jumlah gaji barusan dengan melepas Sergio Romero, Joel Pereira dan kiper U-23 mereka Paul Woolston di musim panas nanti.