Kiprah kesebelasan asal Inggris dalam ajang Liga Champions musim ini terbilang cukup baik. Dari lima wakil yang ikut serta, baru Chelsea saja yang pernah mengalami kekalahan di kejuaraan Eropa tersebut. Sementara perjalanan empat klub lain masih mulus setidaknya hingga pertandingan kelima nanti. Manchester City dan Tottenham Hotspur bahkan sudah dipastikan lolos ke 16 besar.

Meski menunjukkan kemajuan yang signifikan, namun Jose Mourinho masih ragu bahwa klub-klub Inggris bisa berprestasi lebih jauh di ajang tersebut. Menurut The Special One, akan sangat sulit bagi klub Inggris bisa bersaing dengan klub elit macam Real Madrid atau Barcelona di UCL.

“Saya tidak berpikir demikian (klub Inggris sukses di Liga Champions) karena saya mengatakan Liga Champions dimulai pada Februari dan tim Inggris bisa bermain daam 20 pertandingan sepanjang Desember dan Januari sementara klub dari Jerman Prancis, Spanyol, dan Italia baru menyelesaikan liburan musim dingin mereka. Mereka tiba dalam kondisi yang lebih baik daripada tim Inggris,” ujarnya.

Manajer 54 tahun ini menambahkan bahwa jurang perbedaan antara tim papan atas dan papan tengah tidak terlalu signifikan sehingga membuat beberapa tim takut kehilangan poin dan memilih menurunkan pemain terkuat. Hal inilah yang membuat beberapa kesebelasan sudah kelelahan ketika bertarung di fase yang krusial di kompetisi Eropa.

“Jika anda tidak menurunkan tim kuat maka anda kalah. Inilah fakta ketika kita memainkan pertandingan di negara ini. Kami pergi ke Bristol (City) di perempatfinal Piala Liga dan jika tidak menurunkan tim terkuat maka Anda kalah. Di negara lain, ada perbedaan besar dalam hal potensi dan juga mentalitas. Namun disini, tim yang lebih kecil ingin menang, ingin berkompetisi, dan berani untuk mendapatkan hasil.”

Selain itu, tim-tim Liga Primer Inggris akan memasuki jadwal padat ketika memasuki Desember hingga awal Februari. Mereka akan disibukkan laga perempat final pada pertengahan Desember. Jika lolos, mereka akan memainkan partai semifinal yang berlangsung bulan Januari. Ini belum menghitung turnamen Piala FA yang bisa saja menjalani partai ulang alias (Replay) jika berakhir imbang.

Akhir tahun 2017 juga akan diwarnai dengan tiga pertandingan krusial yang terdiri dari Boxing Day (26 Desember), laga akhir pekan (30 Desember), dan laga tahun baru (1 Januari) yang berpotensi menguras tenaga.

FA sendiri sebenarnya sudah mengatasi permasalahan ini dengan menghapus partai replay ketika Piala FA memasuki babak perempatfinal mulai musim lalu. Akan tetapi hal tersebut belum membawa dampak yang signifikan mengingat hanya Manchester United saja yang bisa melangkah jauh di kompetisi Eropa itupun hanya sekelas Europa League.

Jika berbicara Liga Champions, tim-tim Inggris memang kesulitan dalam melangkah jauh dalam beberapa musim terakhir. Chelsea adalah tim Inggris terakhir yang bisa menjuarai ajang kompetisi Eropa tersebut pada 2012. Setelah itu kesuksesan paling apik yang dibuat kesebelasan Inggris hanyalah mencapai semifinal yang diraih Chelsea (2013/2014) dan Manchester City (2015/2016).

Klub-klub Premier League sebenarnya pernah menjadi jagoan di Eropa dalam rentang 2005 hingga 2012. Ketika itu, Inggris selalu menempatkan minimal satu wakilnya di babak final terkecuali pada musim 2009/2010. Bahkan pada musim 2007/2008 Liga Champions memainkan All English Final ketika Setan Merah mengalahkan Chelsea di Luzhniki, Moscow.