Manchester United siap untuk meraih satu trofi lagi pada musim 2016/2017 ini, meski telah gagal total di Premier League Inggris. Anak-anak asuh pelatih Jose Mourinho akan menghadapi klub wakil Belanda, Ajax Amsterdam dalam laga pamungkas Liga Europa di Friends Arena, Solna, Stockholm, Swedia pada Kamis, 25 Mei 2017 dini hari WIB mendatang.

Gelar juara di Europa League ini sangat berarti bagi United, karena bisa mengantarkan The Red Devils lolos ke Liga Champions musim depan, setelah musim ini hanya berlaga di Liga Europa dan gagal pula mengamankan tiket dari liga.

Tidak heran jika Mourinho pun sudah mengalihkan fokusnya kepada laga final ini. Namun, tak hanya manajer berkebangsaan Portugal, salah seorang kiper legendaris The Red Devils, Edwin Van Der Sar, juga tak sabar lagi menunggu pertandingan penting tersebut. Pasalnya, United dan Ajax merupakan dua tim yang pernah memberikan kesuksesan besar dalam karir profesionalnya sebagai pesepakbola dunia. Makanya, mantan kiper tim nasional Belanda itu pun mengaku sangat antusias menyambut pertemuan kedua bekas klubnya itu, dan tiak sabar untuk bereuni dengan skuat tim Setan Merah.

Bahkan, saat kedua tim dipastikan lolos ke final pada Jumat (12/5/2017) dini hari WIB lalu, dia pun langsung mengekspresikan kegembiraannya di akun media sosial Twitter.

“Final sangat luar biasa di Stockholm! Trofi berbeda tapi dua klub hebat. @AFCAjax @ManUtd #WeAreBack @EuropaLeague #ajautd,” tulis pria yang kini sudah berusia 46 tahun itu di akun Twitter pribadinya, @vdsar1970. Menariknya, beserta kicauannya tersebut Van Der Sar juga mengunggah foto yang memperlihatkan dirinya tengah mengangkat trofi Liga Champions bersama United dan Ajax di dua momen berbeda.

Memang, saat memperkuat kedua klub inilah dia pernah merasakan sebagai juara Eropa; bersama Ajax di musim 1994/1995 dan bersama United pada musim 2007/2008, meski pernah pula membela jawara Serie A Italia, Juventus, setelah dari Ajax, dan kontestan Premier League lain, Fulham sebelum hijrah ke Old Trafford. Tidak salah jika kedua klub ini pun memilik tempat spesial dalam kenangan Van Der Sar. Apalagi dia juga berhasil meraih total belasan trofi di masing-masing tim itu, yakni 14 gelar juara saat bersama Ajax dan 11 trofi ketika mengenakan seragam merah khas The Red Devils.

Van Der Sar sendiri menghabiskan sembilan musim di awal karir profesionalnya sejak 1990 bersama Ajax yang berjuluk De Godenzonen, dengan mencatat 312 penampilan di semua ajang. Kemudian, dia bergabung dengan Juventus hingga akhir musim 2000/2001, sebelum dilego ke Fulham karena penampilannya dianggap kurang memikat. Namun, manajemen tim Setan Merah malah melihat Van Der Sar masih punya kualitas level atas, meski sudah berusia 35 tahun saat direkrut ke Old Trafford pada awal musim 2005/2006. Selama enam musim, dia bermain dalam 266 laga di semua kompetisi.

Bahkan, saat memutuskan pensiun sebagai pesepakbola, ketika itu Van Der Sar sedang membela The Red Devils hingga akhir musim 2010/2011. Namun, sekarang ketika United bersua Ajax di final Liga Europa nanti, dia sudah tidak lagi berada di sisi tim Setan Merah, namun di pihak klub lawan. Bukan sebagai pelatih, melainkan datang sebagai Chief Executive Officer (CEO) Ajax.

Makanya, walaupun merasa senang dengan takdir yang mempertemukan dengan United, namun Van Der Sar tentu saja tetap punya target untuk jadi pemenang dengan mengalahkan United meski masih dianggap spesial.

“Ajax akan menghadapi tim yang terakhir kali saya bela. Pertandingan ini akan jadi sangat istimewa bagi saya,” ungkap Van der Sar seperti dikutip dari Express. “Sangat senang, kami kembali ke final setelah sekian lama tidak merasakannya. Saya adalah tipe orang yang pendiam, tapi akan berbeda pada pertandingan nanti,” sambungnya menambahkan.

Ajax memang sudah 22 tahun tidak pernah lagi mencicipi gelar juara Eropa, setelah terakhir kali memenangkan trofi Liga Champions bersama Van Der Sar, selain sang legendaris juga pernah membawa mereka menjuarai Piala UEFA 1991/2991.

Namun, United juga bernasib sama. Terakhir kali The Red Devils juara Eropa, juga ketika Van Der Sar masih mengawal gawang mereka, atau sembilan tahun yang lalu. Bahkan, United jauh lebih hancur-hancuran, karena dalam empat musim terakhir hanya memenangkan dua trofi mayor; dan itu pun hanya juara kompetisi kelas kedua di level domestik, yakni Piala FA 2015/2016 dan Piala Liga Inggris 2016/2017 setelah era pelatih legendari Sir Alex Ferguson yang pensiun di akhir musim 2012/2013. Makanya, tak salah jika tim Setan Merah sangat berambisi untuk memenangkan trofi Liga Europa ini.