Foto: United in Focus

Momen Piala Dunia sepatutnya menjadi ajang pembuktian bagi Facundo Pellistri untuk mencuri hati Erik ten Hag. Namun melihat performanya yang tidak terlalu istimewa di Qatar bersama timnas Uruguay, timbul pertanyaan apakah Ten Hag wajib untuk memberinya  kesempatan ketika kembali ke dalam skuad?

Suporter Manchester United pasti akan terbelah dua ketika membahas tentang Facundo Pellistri. Ada yang bilang kalau pemain ini memang tidak layak berada di United. Namun, ada juga yang merasa kalau Pellistri layak diberi kesempatan. Bahkan ada yang berani berkata kalau dia jauh lebih baik ketimbang Anthony Elanga.

Untuk poin terakhir, kesimpulannya sudah sangat jelas. Jika Ten Hag masih suka memainkan Elanga ketimbang Pellistri, maka bisa dipastikan kalau pemain asal Swedia tersebut masih lebih bagus ketimbang dirinya. Terlepas tuduhan kalau Elanga hanya punya modal grasak-grusuk saat di atas lapangan.

Sejak hadir di skuad United pada 2020 lalu, Pellistri belum pernah mendapat menit bermain bersama tim utama Setan Merah. Ia hanya diberi kesempatan main bersama tim utama apabila sedang pra-musim. Ia juga lebih sering terlempar ke tim akademi.

Catatan ini kontras jika dibandingkan dengan kesempatan yang didapat bersama tim nasional. Bersama Uruguay, ia sudah bermain sepuluh kali dan mayoritas laga tersebut ia mainkan sejak menit pertama. Ia juga bahkan terlibat pada ajang bergengsi sekelas Piala Dunia 2022.

Hajat besar di Qatar tersebut seharusnya bisa menjadi momentum bagi Pellistri untuk membuktikan hasil kerja kerasnya. Sayangnya, tiga penampilan pada fase grup, tiga-tiganya juga tidak terlalu istimewa. Memang ada beberapa umpan kunci yang ia lakukan, tapi secara keseluruhan performanya jauh dari kata bagus. Ia juga selalu digantikan dan sekali tampil sebagai pemain pengganti. Uruguay sendiri juga tidak lolos dari penyisihan grup karena kalah agresivitas gol dari Korea Selatan.

Pellistri bukannya tidak bekerja keras. Menurut ESPN, Pellistri ingin sekali tembus ke tim utama. Oleh karena itu, ia sering meminta para staf United seperti Darren Fletcher, Steve McClaren, dan Benni McCarthy untuk mengizinkannya melakukan sesi tambahan. Dia juga sering dibantu oleh Bruno dan Lisandro Martinez.

Ia juga sering menghabiskan waktu di pusat kebugaran demi membentuk tubuhnya agar bisa bersaing di kompetisi sepakbola Inggris. Etos kerjanya memang tidak perlu diragukan lagi. Saat kepindahannya ke United, ia juga rela untuk tidur di tempat latihan skuad Penarol agar kepindahannya tidak terganggu virus Corona. Sayangnya, sudah 781 hari ia tidak juga mendapat kesempatan.

“Banyak pemain muda yang kami punya memiliki latar belakang ofensif dan persaingannya cukup bagus. Mereka harus berjuang dan meyakinkan saya kalau mereka pantas ada di dalam tim,” kata Ten Hag.

Kini, Pellistri hanya tinggal memiliki pilihan untuk hengkang secara permanen atau mencari klub baru dan pergi sebagai pemain pinjaman mengingat tugasnya untuk menggeser Antony dan Elanga di sisi kanan sangat berat.

Jika Pellistri masih ingin mengincar satu tempat di skuad utama United maka opsi menjadi pemain pinjaman adalah pilihan yang tepat. Tinggal bagaimana dia bisa memanfaatkan kesempatan yang diberikan. Sejauh ini, apa yang ia tontonkan selama dipinjam oleh Alaves bisa dibilang tidak terlalu istimewa.