Roses Derby yang mempertemukan antara Leeds United dan Manchester United adalah salah satu pertandingan derby yang cukup panas dalam hikayat Manchester United bahkan sepakbola Inggris secara keseluruhan. Perseteruan yang berlangsung lebih dari 500 tahun antar kedua kota terus terbawa hingga lapangan sepakbola yang kemudian bertahan sampai di era modern.
Terlepas dari persaingan kedua kesebelasan, ada beberapa pemain yang pernah mengenakan seragam merah dan putih dalam karier sepakbola mereka.
Jelang pertandingan keduanya yang berlangsung Minggu malam nanti, kami telah membuat profil nama-nama terkenal yang pernah bermain untuk kedua tim sepanjang sejarah.
Gordon McQueen
Leeds mengeluarkan 30 ribu pounds untuk menggaet Gordon dari St Mirren sebelum musim kompetisi 1972/73 dimulai. Ia diprioritaskan sebagai pengganti Jack Charlton yang mulai uzur dan kemudian menjadi bek tangguh bersama Norman Hunter pada 70-an. Ketidakhadirannya dianggap sebagai kegagalan Leeds menjadi juara Piala Champions pada 1975.
Pada tahun 1978, Gordon datang ke Manchester United dengan transfer 500 ribu pounds. Setelah resmi menjadi pemain Setan Merah, Gordon berkata bahwa 99 persen pemain bola ingin bermain untuk United dan sisanya adalah pembohong. Ucapan ini sudah pasti membuat telinga suporter Leeds panas.
Gordon bermain 184 kali di liga bersama United dan meraih satu gelar Piala FA pada 1983.
Joe Jordan
Pada usia 18 tahun, Joe Jordan langsung memantapkan dirinya sebagai penyerang utama Leeds setelah datang dari klub Skotlandia, Morton. Ia bermain sejak awal pada final Piala Winners 1973 dan final Piala Champions dua tahun kemudian. Sayangnya, Leeds kalah dalam dua final tersebut.
Hampir delapan tahun memperkuat Leeds, Joe kemudian pindah ke Manchester United asuhan Dave Sexton dan bermain empat musim di sana. Selama periode tersebut, ia membuat 41 gol dari 126 laga di semua kompetisi sebelum hengkang ke AC Milan.
Denis Irwin
Meski diingat sebagai bek kiri jempolan milik Manchester United, namun karier sepakbola Irwin dimulai di Leeds pada tahun 1983 ketika mereka berada di Divisi Dua. Bermain selama 72 kali, ia kemudian pindah ke Oldham pada 1986.
Karier Irwin semakin cemerlang setelah ia bermain untuk Manchester United. Ia menjadi bagian dari skuad United yang meraih tujuh gelar liga, dua Piala FA, dan Liga Champions pada 1999. Irwin dikenal sebagai bek sayap modern pada saat itu karena bisa bermain di dua posisi sayap dengan sama baiknya. Ia juga memiliki kelebihan lain sebagai eksekutor bola-bola mati.
Eric Cantona
Jika Bill Fotherby tidak menelepon Sir Alex untuk menanyakan apakah Denis Irwin dijual atau tidak, maka bisa jadi Eric Cantona tidak akan datang. Karena dari panggilan itulah King akhirnya tiba di Manchester.
Eric berperan penting bagi Leeds yang menjadi juara Liga Inggris format terakhir sebelum Premier League muncul. Ia kemudian pindah ke Manchester United dengan biaya 1,2 juta pounds dan memberi pengaruh besar bagi klub ini selama lima musim.
Cantona mencetak 82 gol dari 185 penampilan. Yang menjadi spesial dari Cantona bukan semata karena golnya. Tapi karena dia memiliki semuanya. Dia bisa mencetak gol, memberi assist, menjadi motivator, hingga arogansi. Inilah kenapa dia dijuluki sebagai raja.
Rio Ferdinand
Leeds berani membayar Rio Ferdinand dari West Ham sebesar 18 juta pounds yang menjadi angka tertinggi untuk seorang pemain belakang. Rio menjadi pemain vital bagi perjalanan tim ini terutama ketika mereka lolos hingga semifinal Liga Champions 2000/2001.
Pada Juli 2002, United membayar Rio dengan 33 juta pounds. Jumlah yang membuatnya kembali menjadi bek termahal sekaligus pemain termahal Inggris. Jumlah yang sepadan mengingat apa yang sudah ia berikan kepada tim ini. Berduet dengan Nemanja Vidic, Ferdinand membuat 455 penampilan dan mengoleksi enam gelar Premier League dan satu gelar Liga Champions sepanjang kariernya.
Alan Smith
Smith baru berusia 18 tahun saat pertama kali bermain untuk Leeds. Seiring berjalannya waktu, kariernya terus meroket hingga namanya dianggap sebagai salah satu talenta terbaik Inggris. Pada 2004, ia pindah ke Manchester United untuk menyelamatkan karier setelah Leeds terdegradasi.
Yang diingat dari karier Smith di United bukan soal gol-golnya melainkan perpindahan posisi dari striker menjadi gelandang pada musim 2005/2006. Persaingan sengit di depan serta cedera parah yang ia alami membuat kariernya tidak terlalu istimewa. Meski begitu, Smith setidaknya masih bisa mengumpulkan satu medali Premier League dan sempat mencetak gol ke gawang As Roma dalam kemenangan 7-1 yang bersejarah.
Honorable Mentions
Pemain | Karier di Leeds United | Karier di Manchester United |
Arthur Graham | 1977-1983 | 1983-1985 |
Freddie Goodwin | 1960-1964 | 1953-1960 |
Johnny Giles | 1963-1975 | 1957-1963 |
Brian Greenhoff | 1979-1982 | 1970-1979 |
Gordon Strachan | 1989-1995 | 1984-1989 |
Lee Sharpe | 1996-1999 | 1988-1996 |
Danny Pugh | 2004-2006 | 2002-2004 |
Liam Miller | 2005-2006 | 2004-2006 |
Scott Wootton | 2013-2016 | 2010-2013 |
Cameron Borthwick-Jackson | 2017-2018 | 2015-2020 |
Daniel James | 2021- | 2019-2021 |