Foto: The United Stand

Kemenangan 3-2 atas Brighton memang tidak diraih dengan baik oleh Manchester United. Namun, hasil tersebut setidaknya meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk terus tampil baik setiap pertandingan. Kemenangan berikutnya akan coba diraih United ketika mereka kembali berjumpa lawan yang sama di tempat yang sama dini hari nanti.

Hanya dalam waktu tiga hari, kedua kesebelasan ini akan kembali bertemu. Yang membedakan hanya ajangnya saja. Kali ini, babak keempat Piala Liga menjadi turnamen yang mempertemukan keduanya. United lolos ke fase ini setelah mengalahkan Luton dengan skor 3-0 sedangkan Brighton mencapai babak keempat untuk pertama kalinya sejak 2014/15 setelah menang 2-0 atas Preston North End.

Tajuk laga nanti sudah pasti mengarah kepada kubu tuan rumah. Ada aura dendam yang membara mengingat mereka kalah dengan cara yang menyakitkan ketika terakhir kali bertemu. Lima kali peluang membentur tiang, dan kecolongan dari United yang sepanjang laga selalu berada dalam tekanan mereka. Meski menerima kenyataan kalau mereka kalah, tapi Graham Potter, manajer Brighton, cukup kesal pada saat itu.

“Kami layak untuk mendapatkan poin jika ingin merasa adil. Lebih dari 90 menit kami merupakan tim yang tampil baik. Kami punya banyak peluang dan menendang ke gawang mereka. Namun kami membentur tiang beberapa kali. Tapi itulah sepakbola, terkadan menyakitkan, terkadang tidak adil dan kita harus menerimanya,” kata Potter.

Oleh karena itu, Potter tidak mau menerima rasa sakit keduanya. Motivasi untuk laga ini jelas tinggi untuk membuktikan kalau mereka layak dapat poin pada laga kemarin. Bahkan kemenangan pada laga ini akan terasa menyenangkan karena akan membuat United tersingkir sekaligus menghilangkan satu kopetisi yang pialanya cukup realistis untuk dimenangkan Solskjaer.

Rotasi mungkin akan menjadi pilihan kedua kesebelasan. Namun tidak tertutup kemungkinan kalau ada beberapa pemain inti mereka yang akan bermain. Penampilan gemilang pada pekan lalu membuat salah satu dari Tariq Lamptey, Leandro Trossard, atau bahkan Solly March bisa saja diturunkan untuk mengacak-ngacak lini belakang Setan Merah yang koordinasinya masih berantakan sebagai sebuah unit. Meski begitu, permainan high press yang dijalankan Potter kepada timnya tampak sudah dikuasai dengan baik oleh para pemainnya.

Perhatian United harus difokuskan kepada sisi sayap mereka. Sektor ini yang beberapa kali menjadi tempat munculnya peluang-peluang dari Si Burung Camar. Beberapa kali, Wan-Bissaka dan Luke Shaw kerepotan untuk menahan gempuran. Pertolongan dari lini kedua yang masuk hingga kotak penalti hanya menambah sesak tanpa membuat solid cara bertahan mereka. Pada laga ini, tugas tersebut tampaknya akan diisi oleh Fosu Mensah dan Brandon Williams yang penampilannya juga tidak jauh lebih baik dari keduanya.

Masalah terbesar United saat ini hanya soal konsistensi. Konsistensi Setan Merah bersama Ole Gunnar Solskjaer memang terbilang mengkhawatirkan. Mereka bisa bermain dengan sangat baik, tapi pada pertandingan berikutnya performa mereka bisa menurun secara mendadak. Belum lagi soal kualitas pemain pelapis yang dianggap tidak mumpuni.

Meski memiliki pemain berpengalaman seperti Juan Mata, pelari cepat dalam diri Daniel James, serta gelandang lincah seperti Fred, namun hal tersebut tidak banyak membantu jika tidak diiringi dengan para pemain utama. Bukan tidak mungkin, United akan memainkan pemain pelapis sejak awal dan akan mempersiapkan Rashford, Martial/Greenwood, dan Bruno Fernandes pada babak kedua jika penampilan mereka masih sama seperti ketika melawan Luton.

Perkiraan Susunan Pemain

BRIGHTON And HOVE ALBION: Jason Steele, Joel Veltman, Dan Burn, Haydon Roberts, Bernardo, Davy Propper, Max Sanders, Alireza Jahanbakhsh, Pascal Gross, Alexis Mac Allister, Neil Maupay

MANCHESTER UNITED: Dean Henderson, Timothy Fosu-Mensah, Eric Bailly, Harry Maguire, Brandon Williams, Scott McTominay, Fred, Juan Mata, Donny van de Beek, Jesse Lingard, Odion Ighalo