Beberapa waktu lalu, kabar mengejutkan datang dari mantan pemain Manchester United, Mickey Thomas. Mickey didiagnosis menderita kanker perut yang memaksanya harus dirawat secara intensif. Nasib malang tidak berhenti sampai disitu, ia juga didera krisis finansial yang membuatnya kesulitan membayar biaya pengobatan. Beruntung Mickey saat ini sudah menjalani perawatan secara penuh.
Ternyata kejadian serupa juga sedang menimpa pemain junior United, Max Taylor. Pemain belakang tim United U-23 ini juga sedang beristirahat panjang karena terkena kanker. Berita ini pertama kali muncul setelah Max memposting foto dirinya yang sedang duduk di tempat tidur dan sedang menyantap sesuatu. Pada foto tersebut, Max sudah kehilangan rambutnya akibat efek dari kemoterapi.
Max sendiri kini masih dalam tahap pemulihan di Christie and HCA healthcare. Dilansir dari situs resmi klub, perkembangan Max beberapa hari terakhir cukup positif. Kesehatannya juga dipantau langsung oleh departemen medis Manchester United dan juga MacMillan Cancer Support, organisasi amal yang membantu biaya pengobatan Max.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang di klub yang telah membantu saya. Begitu juga para perawat di layanan Christie dan HCA. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih untuk Melissa dari MacMillan Cancer Support. Semuanya membantu saya dengan luar biasa,” tutur Max.
“Saya tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata terkait apa yang saya dapat. Keluarga saya, ibu, ayah tiriku, Matthew, kakakku George, Meir, dan pacarku Lydia, serta semua anggota keluarga lainnya. Dukungan dari mereka tidak ternilai.”
Kanker yang ia terima saat ini memaksanya untuk berisitirahat penuh dari dunia sepakbola. Padahal, Max baru saja mendapatkan kontrak profesional dari Setan Merah pada Februari 2018 lalu. Ia adalah pemain U-18 yang sudah memiliki kontrak pro bersama Angel Gomes, Aidan Barlow, Aliou Traire, Arnau Puigmal, dan George Tanner.
Max sendiri sudah membela United sejak 2014 lalu. United adalah klub favorit Max sejak masih kecil. Ia merupakan penggawa inti dari tim U-18 yang meraih Premier League North Trophy dan beberapa kali bermain pada ajang UEFA Youth League. Bersama Nicky Butt, Max tumbuh menjadi pemain hebat di kategori junior.
“Saya dari Manchester, dan pendukung United. Impian saya berikutnya adalah menjadi pemain profesional di klub ini. Nicky memberi tahu saya apa yang sudah saya lakukan dan apa saja yang harus saya tingkatkan. Saya kemudian mendapatkan kontrak pro tepat ketika usia saya 17 tahun. Hadiah istimewa bagi hidup saya,” tuturnya.
Berposisi sebagai bek tengah, Max memiliki keunggulan dari tinggi badannya yang menjulang. Hal ini yang membuat dirinya menjadi salah satu anggota tertinggi dalam skuad asuhan Ricky Sbragia. Musim ini adalah tahun pertamanya bersama skuad U-23 yang diharapkan bisa meningkatkan permainan Max untuk lebih baik lagi dari sebelumnya.
“Saya berada dalam kelompok yang baru serta pelatih yang baru. Mayoritas pemain pada musim ini sudah bermain dan Liga U-23 jauh lebih sulit. Ini hampir seperti sepakbola di tim utama. Liga U-23 memungkinkan kita bertemu pemain-pemain lebih tua atau pemain senior yang memulihkan diri dari cedera. Anda bisa melawan siapapun di sini. Bagus bagi saya karena itu adalah tantangan berbeda dan harus membiasakan diri,” tuturnya beberapa waktu lalu.
Max punya harapan besar untuk timnya yaitu membawa kembali United ke divisi utama setelah musim lalu terdegradasi. Ia juga berharap bisa melangkah ke tim utama seperti Tahith Chong, Angel Gomes, dan Scott McTominay.
Namun perjuangan Max saat ini harus berpindah tempat untuk sementara waktu. Dari hijaunya lapangan sepakbola, kini perjuangan tersebut harus dilakukan di atas kasur rumah sakit. Max yang biasanya menghalau serangan dari para pemain depan, kini untuk sementara harus menghalau serangan dari virus kanker yang diderita.
Cepat Sembuh Max