Musim 2018/2019 merupakan musim di mana United tepat merayakan 20 tahun keberhasilan mereka meraih tiga gelar pada musim 1998/1999. Setiap bulannya, kami akan menampilkan cerita singkat mengenai perjalanan United menuju raihan bersejarah tersebut. Setelah rentetan hasil buruk pada Desember, United berhasil menjadikan Januari sebagai bulan untuk mengembalikan kembali momentum mereka ke jalur juara.
***
Seperti biasa, awal tahun adalah kesempatan bagi tim-tim Premier League untuk bermain dalam ajang Piala FA. Tidak terkecuali Manchester United. Pada babak ketiga turnamen tertua ini, United kembali bertemu dengan Middlesbrough, kesebelasan yang beberapa minggu sebelumnya mengalahkan mereka di Old Trafford.
Akan tetapi, United seperti mengulang kesalahan mereka sebelumnya. Pertahanan yang lengah, membuat Andy Townsend membuka keunggulan bagi tim tamu. Tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama, United langsung mengurung pertahanan Middlesbrough. Andy Cole, Dennis Irwin, dan Ryan Giggs, bergantian mencetak gol untuk membawa United melangkah ke babak keempat.
Setelah hanya meraih satu kemenangan dari enam pertandingan terakhir di Premier League, United kembali ke jalur kemenangan setelah mengalahkan West Ham United 4-1. Dwight Yorke mencetak gol pertamanya di liga setelah dua bulan tidak bisa membuat gol di liga. Andy Cole juga berhasil membuat brace untuk pertama kalinya setelah pertengahan Oktober. Laga ini juga menjadi pertama kalinya Dwight Yorke dan Andy Cole mencetak gol dalam satu pertandingan yang sama. Satu gol lainnya dibuat oleh Ole Gunnar Solskjaer.
Bangkitnya kemitraan Andy Cole dan Dwight Yorke berlanjut seminggu kemudian di Filbert Street saat mereka mengandaskan Leicester City 6-2. Keduanya menyumbang total lima gol dengan Dwight Yorke membuat trigol. Satu gol lainnya diciptakan oleh Jaap Stam. Inilah satu-satunya gol yang pernah dibuat Stam selama tiga musimnya memperkuat United. Hasil ini menjadi modal bagus bagi mereka yang akan menghadapi Liverpool sepekan berselang.
Kedua kesebelasan sama-sama datang ke Old Trafford dengan modal kemenangan besar. Red Devils mengalahkan Leicester City 6-2, sementara itu meski memiliki musim yang tidak bisa dibilang baik, namun Liverpool datang dengan modal kemenangan telak 7-1 melawan Southampton dengan Robbie Fowler membuat trigol.
The Reds justru unggul terlebih dahulu melalui sundulan Michael Owen pada menit ke-3. Penyerang yang namanya menanjak setelah Piala Dunia 1998 ini memanfaatkan kesalahan defensif Jaap Stam untuk menyundul bola hasil umpan silang dari sisi kanan.
Tersentak dengan gol Owen, United mencoba mengurung pertahanan Si Merah. Roy Keane punya kesempatan untuk membalas apabila sundulannya tidak ditahan oleh Paul Ince tepat di garis gawang. Robbie Fowler bahkan nyaris menggandakan keunggulan setelah sepakan melengkungnya tipis melintas di samping gawang Schmeichel.
United seperti tidak berjodoh dengan gawang. Tercatat dua kali sepakan Roy Keane membentur tiang gawang. Percobaan Giggs masih diblok oleh Jamie Carragher. Sampai akhirnya pada menit ke-88, United mendapat tendangan bebas di half space kanan pertahanan Liverpool.
Beckham melepaskan bola yang kemudian diteruskan Andy Cole kepada Dwight Yorke yang tinggal menceploskan bola karena minim penjagaan. Skor sama 1-1 bisa membawa United ke laga replay di stadion Anfield. Akan tetapi, United tampaknya ingin menyelesaikan laga tersebut secepatnya.
Di sisa pertandingan, Jaap Stam melewati garis tengah untuk melepaskan bola panjang ke kotak penalti Liverpool. Paul Scholes dengan cerdik menyerobot bola yang kemudian jatuh di kaki Ole Gunnar Solskjaer. Ole kemudian menendang bola tersebut ke tiang dekat yang disambut teriakan “Solskjaer” oleh Martyn Tyler yang menjadi komentator laga saat itu. Kemenangan melawan Liverpool ini yang membuat Fergie merasa yakin kalau mereka bisa meraih tiga piala.
“Pertandingan ini terasa lima menit terlalu lama bagi kami. Ini memalukan karena para pemain bisa saja membuat sejarah di laga ini,” kata Gerrard Houllier, pelatih Liverpool. Sementara menurut Sir Alex, “Pertandingan ini memiliki awal yang buruk. Saya tidak menyangka pria kecil seperti Owen bisa mencetak gol melalui sundulan. Namun akhir laga ini luar biasa. Dalam laga ini, kami menunjukkan kalau kami tidak tertarik dengan Piala FA,” ucapnya sambil tertawa.
Fergie Time menjadi pemandangan penutup dari penampilan United di bulang Januari. Gol Dwight Yorke pada menit ke-89 dalam laga melawan Derby County, membawa United naik ke puncak klasemen sementara Premier League berselisih satu poin dari Chelsea yang berada tepat di bawahnya.
Posisi Premier League (31 Januari 1999)
Main | Menang | Seri | Kalah | Poin | ||
1 | Man United | 23 | 12 | 8 | 3 | 44 |
2 | Chelsea | 23 | 11 | 10 | 1 | 43 |
3 | Aston Villa | 23 | 12 | 7 | 4 | 43 |
4 | Arsenal | 23 | 11 | 9 | 3 | 42 |
5 | Leeds United | 23 | 9 | 9 | 5 | 36 |
6 | Liverpool | 23 | 10 | 5 | 8 | 35 |