Jose Mourinho menyatakan bahwa permusuhan antara dirinya dan Pep Guardiola sudah menjadi masa lalu dan hubungan yang lebih baik antar kedua belah pihak akan menjadi lebih baik di masa mendatang.

Persahabatan antara Jose Mourinho dengan Pep Guardiola yang diinisiasi sejak 1990-an mulai bergejolak ketika Pep mendapat tugas untuk menjadi manajer di Camp Nou pada tahun 2008 silam di mana, di era yang hampir bersamaan, Mourinho juga mengepalai rival abadi klub tersebut, Real Madrid.

Kedua pelatih kondang tersebut kerap berseteru saat kedua tim bertemu selama tiga tahun lamanya ketika mereka menjabat di Spanyol. Namun, saat ini Mourinho meyakini bahwa perselisihan yang terjadi merupakan akibat dari rivalitas kedua klub dan tidak akan terulang di tanah Inggris.

Benar saja, perseteruan keras antara Jose dan Pep tidak terjadi di tanah Ratu Elisabeth selama tiga pertemuan antara United dan City selama musim pertama mereka yang bergulir tahun lalu. Mourinho merasa bahwa siapapun yang menginginkan adanya insiden apapun antara kedua manajer pasti akan kecewa, khususnya saat kedua tim bertemu di Amerika Serikat.

“Cukup mengejutkan melihat orang-orang yang menjual rivalitas kami,” kata Mou terkait musim pertandingan kemarin kepada Daily Mail. “Kami pernah bekerja bersama selama tiga tahun (di Barcelona). Selama tiga tahun kami tertawa dan tersenyum atas kemenangan kami dan menangis atas kekalahan kami. Kami mempertahankan klub yang sama dan hubungan kami sangat baik.”

“Setelah itu, dia menjadi manajer Barca dan saya menjadi manajer Real Madrid dalam saat-saat tertentu kedua tim tersebut merupakan tim besar di Eropa dan raksasa di negaranya. Di negara seperti Spanyol, kedua klub tersebut pasti bermusuhan karena berbagai perbedaan dan kompetisi yang ada.

“Ketika saya datang ke Inggris, saya sangat yakin dengan jenis kompetisi yang kami miliki bukan hanya antara United dan City, Morinho dan Pep. Jadi maaf saja jika anda kecewa.”

Mourinho menerangkan bahwa pertandingan di benua lain yang telah terjadi tidak lebih dari sekadar pelatihan baginya. Dia bahkan tidak akan melakukan selebrasi saat United mencetak gol ke gawang tetangganya.

“Ini bagus untuk AS dan pemirsa di AS,” terang Mou. “Ini sangat bagus karena acara ini pantas mendapat semua yang kami miliki karena sambutan yang luar biasa.”

“Saya rasa (derby) ini sangat bagus bagi kedua klub dan disana pasti ada sedikit rivalitas, sedikit bumbu tambahan. Namun, bagi saya, Saya tidak akan melompat kegirangan atau berteriak ketika kami mencetak angka. Ini merupakan persiapan bagi saya.

“Piala Super Eropa (melawan Real Madrid) merupakan pertandingan sebenarnya, begitu juga saat melawan West Ham (di awal musim depan). Namun kami merasa bertanggung jawab kepada masyarakat Amerika yang cinta sepak bola dan penggemar United.”

Sejarah membuktikan bahwa Pep Guardiola lebih banyak mencatatkan kemenangan untuk timnya saat bertemu dengan Jose Mourinho. Saat masih di Inter Milan dulu, Jose menang satu kali dimana Pep menang dua kali dari total 4 pertandingan.

Selama di Spanyol, dari 11 pertandingan Guardiola mencatatkan 5 kemenangan dan Mou sebanyak 2 kemenangan. Namun bukanlah sepak bola jika hanya berpatok kepada statistik; semua hal bisa terjadi.

Di derby Manchester di Texas, AS, dimenangkan oleh kubu Mou dengan skor 2-0 dimana sang duet anyar besutan sang pelatih, yakni Romelu Lukaku dan Marcus Rashford, mencatatkan nama masing-masing di papan skor.

Menurut Anda, siapa yang akan bersinar di musim depan? Mou atau Pep?