Lini depan menjadi salah satu sumber masalah bagi Manchester United pada musim 2016/2017 lalu. Meski Jose Mourinho sukses mendapatkan bomber maut Zlatan Ibrahimovic dari klub Ligue 1 Prancis Paris Saint-Germain dengan tanpa biaya sebelum kompetisi musim lalu dimulai, seiring pula dengan kedatangannya ke Old Trafford, namun tetap saja gagal membuat sektor serangan tim Setan Merah kurang tajam. Ketergantungan pada striker gaek tersebut jadi akar semua permasalahan itu. Ketika Zlatan absen, maka United seperti bermain tanpa ujung tombak, sehingga sedikit gol yang tercipta.

Sepertinya, kondisi inilah yang telah membuat Mourinho begitu getol memburu bomber anyar untuk mempertajam skuatnya. Dia pun tak asal pilih penyerang. Mantan anak asuh saat masih membesut Chelsea sebelum menyeberang ke United, Romelu Lukaku yang musim lalu mencatatkan diri sebagai pencetak gol terbanyak Everton dengan 25 gol; hanya terpaut empat gol dari pencetak gol terbanyak Premier League Inggris Harry Kane, menjadi pilihannya. Striker muda 24 tahun yang juga jadi andalan tim nasional Belgia itu pun kini sudah mampu membuktikan ketajaman bersama tim Setan Merah.

Namun, ternyata masih ada yang mengganjal di hati manajer berjuluk The Special One itu. Baru-baru ini Mourinho menyampaikan harapan agar semua pemainnya musim ini bisa ikut menyumbang gol. Menurutnya, dengan begitu maka bisa meringankan beban lini depan untuk mengejar kemenangan dalam setiap laga.

“Di klub saya sebelumnya, saya punya lebih banyak pemain yang mencetak gol – gelandang mencetak gol, winger mencetak gol, bek tengah yang tangguh di udara, mencetak gol dari bola-bola mati. Kami selalu punya itu,” ungkap Mourinho dilansir laman resmi klub, ManUtd.com

“Tim saya selalu memiliki pencetak gol – pemain yang mencetak lebih banyak gol – tapi kemudian kami memiliki winger yang mencetak 15 gol, gelandang yang mencetak 10 gol dan kami memiliki bek tengah yang mencetak lima gol,” tambah pelatih berkebangsaan Portugal itu.

Klub yang dimaksud ini adalah mantan tim asuhannya, Real Madrid yang pernah mencetak rekor 126 gol di La Liga Spanyol 2011/2012. “Musim lalu, itu tidak banyak terjadi – kami fokus pada gol yang dicetak penyerang kami, dan saat penyerang tidak mencetak gol, tim kesulitan memenangkan pertandingan,” pungkasnya.

Buktinya, memang tak banyak gol yang mampu dibukukan anak-anak asuh Mourinho pada musim lalu. Bayangkan saja, hanya 54 gol yang mampu disarangkan para penggawa United dalam 38 laga di Premier League pada musim lalu. Rasionya pun hanya 1,4 gol per pertandingan.

Jika dibandingkan dengan peringkat lima besar, maka selisihnya benar-benar sangat jauh; Chelsea 85 gol, Tottenham Hotspur 86 gol, Manchester City 80 gol, Liverpool 78 gol, dan Arsenal 77 gol. Bahkan, jumlah gol itu pun juga masih kalah dari Everton dengan 62 gol yang finish di posisi tujuh, tepat di bawah United.

Sedangkan jumlah total gol tim Setan Merah di semua kompetisi pada musim lalu hanya sebanyak 104 gol dalam 64 pertandingan, dengan rasio 1,6 gol per laga. Pemain yang mampu mencatatkan namanya di papan skor juga tidak terlalu banyak.

Hanya 17 pemain dari hampir 40 pemain yang menghuni skuat The Red Devils pada musim lalu. Sedangkan di Premier League, hanya 15 pemain United saja yang tercatat sebagai pencetak gol. Zlatan jadi pencetak gol terbanyak United, baik di liga dengan total 17 gol, maupun di semua ajang dengan torehan 28 gol sepanjang musim lalu.

Sayangnya, tak ada lagi penggawa The Red Devils lain yang mampu menembus catatan gol dua digit di liga musim lalu. Juan Mata yang berada di bawah Zlatan dalam daftar pencetak gol terbanyak tim di liga musim lalu, hanya sanggup menorehkan enam gol.

Marcus Rashford, Paul Pogba, dan mantan kapten Wayne Rooney menyusul dengan lima gol. Sedangkan di semua kompetisi, hanya empat pemain United yang bisa melewati angka dua digit dalam hal perolehan gol di musim lalu. Itu pun, Rashford, Henrikh Mkhitaryan dan Mata yang berada di bawah Zlatan hanya punya belasan gol saja.

Makanya, tak heran jika Mourinho berharap para penggawanya bisa tampil lebih tajam musim ini. Apalagi, musim lalu United memang banyak menyia-nyiakan kesempatan, di mana total 15 laga dari 38 pertandingan di liga berakhir imbang, karena timnya kesulitan mencetak gol.

Hasil itu pula yang membuat United tak mampu menembus tiga besar, meski hanya lima kali kalah; kekalahan paling sedikit sama seperti Chelsea setelah Tottenham yang hanya kalah empat kali. Untung saja, tim Setan Merah tetap bisa lolos ke Liga Champions musim ini, berkat kesuksesan meraih trofi Liga Europa.