foto: justgoodvibes.com

Lini belakang Manchester United dalam tiga laga terakhir patut diberi acungan jempol. Pasalnya, tidak ada satupun bola yang berhasil disarangkan ke gawang David de Gea sejak Premier League dimulai pada tanggal 13 Agustus lalu untuk kubu United.

Berdasarkan statistik dalam tiga laga terakhir, United berhasil membendung 19 tendangan ke gawang, melakukan intercept sebanyak 35 kali, dan De Gea hanya perlu melakukan 5 kali penyelamatan. Di mana kiper Huddersfield FC yang jua mendapat clean sheet 3 pertandingan harus melakukan penyelamatan dua kali lipat dari De Gea yaitu 11 kali.

Data di atas menandakan bahwa dalam 3 pertandingan ini, United adalah tim dengan lini pertahanan paling baik di Premier League. Namun bukan karena kepiawaian De Gea di bawah mistar gawang, melainkan sulitnya pemain lawan untuk menembus lini pertahanan United.

Oleh karena itu apresiasi perlu ditujukan terhadap duo bek United, Eric Bailly dan Phil Jones. Terutama Jones yang tidak dinyanya menjadi pilihan utama dibandingkan bek terbaru United dari Benfica, Victor Lindelof.

Eks pemain bertahan United, Rio Ferdinand pun tak luput memberikan perhatiannya kepada duo bek tersebut. Dilansir dari Metro, pria berusia 38 tahun tersebut mengatakan bahwa kerjasama dua pemain tersebut mengisi kekosongan yang ditinggalkan sejak dirinya dan Nemanja Vidic hengkang dari United.

Memang benar apa yang dikatakan oleh Ferdinand, lantaran dirinya dengan Vidic adalah salah satu duo bek terbaik United di era Sir Alex Ferguson. Namun setelahnya United kesulitan untuk mencari pengganti mereka berdua.

Meski memuji, Ferdinand menilai jalan panjang masih harus dilalui mereka berdua untuk membuktikan bahwa keduanya adalah duo bek United yang diharap-harapkan.

“Mereka belum punya kerjasama yang konsisten. Kamu harus bermain cukup lama untuk mengetahui bagaimana pemain lainnya bermain. Kamu harus mempelajari pasangan kamu.”

“Barulah bisa kamu sebut bahwa itu adalah duet jangka panjang. Kita sudah lihat di tiga pertandingan pertama. Tapi sejatinya kamu butuh 10, 20, hingga 30 pertandingan untuk mengetahui hal itu,” tutur Ferdinand.

Salah satu penghambat dari konsistensi duet Bailly dan Jones adalah cedera. Terutama bagi Jones yang seperti kita tahu sudah beberapa kali tersandung masalah cedera.

“Terlalu sering Jones harus berhenti karena cedera, terlalu banyak perubahan untuk membentuk pasangan bertahan yang baik,” lanjut Ferdinand.

Phil Jones yang Tak Disangka-sangka 

Bagi para fans United mungkin sedikit terkejut melihat Phil Jones dipasang dalam laga pertama United kontra West Ham United. Namun bagi Jones hal ini tentu menjadi batu loncatan tersendiri dalam karirnya di United.

Badai cedera dan kritikan yang menghampirinya sebelum Premier League musim ini dimulai tampaknya hanya cerita lama baginya. Kini Jose Mourinho tampaknya menempatkan Jones tidak hanya di atas Lindelof melainkan juga Chris Smalling.

Pembuktian terakhir bahwa dirinya lebih baik atau mampu memenuhi kepercayaan Mou adalah saat menempel ketat Jamie Vardy. Pada laga hari Sabtu (26/8) kemarin, top skorer Leicester City musim 2015/2016 tersebut tak mampu berkutik di bawah penjagaan Phil Jones.

Bek berusia 25 tahun tersebut berhasil membuat penetrasi Vardy bisa dihitung jari. Berbeda saat Vardy berhasil membuat lini pertahanan Arsenal minggu lalu kewalahan, walau kalah juga akhirnya dengan skor 4-3 untuk Arsenal.

Harian lokal Inggris, Dailymail memberikan kritikan positif terhadap eks pemain Blackburn Rovers tersebut. Dimana dilansir dari media tersebut, Jones bermain sepenuh hati seperti halilintar.

Memang kita bisa lihat semangat Phil Jones malam itu sungguh dominan. Tidak hanya bertahan, melainkan Jones juga beberapa kali membantu penyerangan dengan menggiring bola ke depan. Bahkan satu kesempatan ia sempat menusuk ke dalam kotak penalti Leicester City tapi digagalkan oleh Danny Simpson.

Bukan cuma Vardy, pemain sayap asal Aljazair Riyad Mahrez juga tak bisa menunjukkan “tarian”-nya malam minggu kemarin. Seringkali Mahrez berhasil digiring ke luar kotak penalti untuk memberi umpan saja.

Harian Dailymail juga menambahkan bahwa, Jones tidak hanya modal nekat saja seperti musim-musim sebelumnya. Laga kemarin jua membuktikan bahwa Jones mampu membaca permainan untuk menghalau situasi-situasi yang berbahaya. Ketenangan juga sudah ditunjukkan oleh Jones, dimana inilah yang diharapkan dari Sir Alex lantaran Jones adalah seorang gelandang sewaktu bermain di akademi Blackburn.

Sudah sewajarnya performa Phil Jones di tiga pertandingan terakhir membuatnya mendapat panggilan ke tim nasional Inggris. Manajer Inggris, Gareth Southgate, memang punya opsi untuk memainkan duet Gary Cahill dan John Stones seperti sebelumnya. Namun tampaknya aksi Jones bersama United perlu menjadi pertimbangan dalam laga Inggris kontrak Malta hari Jumat (1/9) mendatang.

Bagaimana menurut Anda?

 

Sumber : Metro dan Dailymail