Pensiunnya Sir Alex Ferguson pada 2013 silam mewariskan inkonsistensi pada permainan United yang memengaruhi hasil akhir pertandingan. Apabila ditelisik, ketiadaan seorang playmaker yang tepat merupakan alasan dari buruknya permainan United. Kini, kabar baru pun muncul sekaligus menghadirkan pertanyaan. Apakah Mkhitaryan adalan kreator serangan yang dicari United selama ini?

Di era Sir Alex, sejumlah pemain yang meraih titel Premier League musim 2012/2013 terbilang kurang mentereng. Sebut saja Tom Cleverley, Anderson, Rafael, Ashley Young, dan Louis Nani. Namun, harus kita ingat bahwa Sir Alex merupakan manajer yang mampu mengeluarkan kemampuan terbaik para pemainnya, sehingga dengan skuat yang “seadanya” ia mampu mengubahnya menjadi kesebelasan yang menakutkan.

Sepeninggalan Sir Alex, United seperti kehilangan sosok kreator serangan, yang mampu membawa United menjadi tim elite di Premier League. Paul Labile Pogba yang diboyong dari Juventus dengan label pemain termahal dunia (dikalahkan oleh Neymar baru-baru ini) pun harus meredam kemampuannya demi taktik musim pertama Mourinho.

Juan Mata yang bisa dibilang pemain senior di United dan punya kesempatan banyak untuk membuktikan diri sebagai kreator jua tak mampu. Kompatriotnya di timnas Spanyol, Ander Herrera tidak cocok untuk posisi itu. Lalu ada nama Shinji Kagawa dan Angel Di Maria yang datang dan jua tak cocok. Si jangkung Marouane Fellaini beberapa kali bermain di belakang striker, namun tetap saja bukan posisi terbaiknya.

Berbeda dengan Henrikh Mkhitaryan, ada beberapa kesempatan di pra musim yang seakan membuat Mourinho menahan diri untuk membeli playmaker lagi. Pemain asal Armenia ini butuh satu musim memang untuk menemukan performa terbaiknya. Kita tahu musim lalu, eks pemain Borussia Dortmund ini menghabiskan lebih banyak waktunya di bangku cadangan atau pemain pengganti.

Musim lalu dalam 15 laga Premier League sebagai starter, 7 kali ditempatkan sebagai penyerang sayap kanan, 4 di kiri, dan hanya 3 kali ditempatkan sebagai pemain No. 10. Lalu hanya sekali dicoba sebagai striker dan hanya memberikan satu assist saja musim lalu.

Namun berbeda dengan musim ini, jika melihat statistik hal yang kontras sudah terjadi. Dimana dalam dua laga terakhir, Mourinho “menghadiahi” Mkhitaryan posisi idamannya, yaitu di belakang striker. Terbukti tepat, Mkhitaryan sudah mecatatkan 4 assist.

Jika Mkhitaryan bisa mengulangi performa gemilangnya dengan mencatatkan dua assist pada pertandingan melawan Leicester, dia akan menjadi pemain pertama sepanjang sejarah Premier League yang berhasil catatkan 2 assist secara berturut-turut di 3 pertandingan.

Kemudian dalam dua pertandingan terakhir, Mkhitaryan jua mencatatkan 9 peluang mencetak gol. Dimana pada musim lalu ia membutuhkan 24 laga untuk memperoleh 29 peluang.

Kembali lagi ke musim ini, peluang Mkhitaryan menjadi bersinar musim ini bertambah setelah kedatangan Nemanja Matic dari Chelsea. Hal ini tak hanya membuat Pogba menjadi lebih bebas, namun juga untuk Mkhitaryan.

Jumlah assist terbanyak yang pernah dicatatkan pemain United dalam semusim semenjak ditinggal oleh Sir Alex adalah 10 assist. Dimana ditorehkan oleh Wayne Rooney pada musim 2013/2014 dan Di Maria pada 2014/2015. Selain kedua pemain tersebut tak ada satu pemain pun dalam 4 musim sepeninggalan Fergie berhasil mencatatkan lebih dari 6 assist. Sehingga kemungkinan besar Mkhitaryan akan menghapuskan puasa assist tersebut untuk Manchester United.

Prediksi Senada Ibrahimovic Terhadap Mkhitaryan

Melihat dari statistik dan analisa orang luar terhadap Mkhitaryan nampaknya tidak cukup. Perlu ada pandangan dari dalam United, salah satunya dari striker terbaru United, Zlatan Ibrahimovic. Dilansir dari telegraph, pemain asal Swedia tersebut menilai musim ini akan menjadi musim yang besar untuk Mkhitaryan.

“Saya pikir musim ini akan menjadi musimnya Mkhitaryan. Karena pada pembukaan musim ini dia sudah fantastis. Kemudian menurut saya banyak orang meremehkan dia karena tidak punya nama besar seperti yang lainnya di dunia ini,” tutur Ibra yang akan mengenakan nomor 10 di United musim ini.

Mungkin memang Mkhitaryan diperlakukan tidak adil di luar Old Trafford. Namun tampaknya di dalam Old Trafford, Mourinho tak perlu lagi susah payah memutar otak mencari-cari siapa kreator yang tepat untuk United. Mkhitaryan sudah di depan mata.

Bagaimana menurut Anda?

Sumber : Telegraph