Zinedine Zidane berhasil meraih tiga trofi Liga Champions secara beruntun sejak 2015/2016. Akan tetapi, statusnya kini adalah pengangguran. Ini menjadi saat yang tepat bagi Manchester United untuk mengajaknya kembali melatih para pemain bintang di Carrington.
Zidane memang punya track record yang sukses bersama Real Madrid. Ia meraih dua gelar La Liga, dua Piala Super UEFA, dan dua Piala Dunia Antarklub. Ia juga punya prestasi gemilang saat masih bermain, salah satunya Ballon d’Or 1998.
Rentetan prestasi bagus ini langsung menjadikan Zidane sebagai kandidat untuk menggantikan Solskjaer. Saat ini, tidak sedikit suporter United yang menginginkan Solskjaer untuk keluar. Soalnya, kualitasnya dalam mengolah taktik sudah kita saksikan semua, bahwa ia gagal dalam segala hal.
Kekalahan 0-5 dari Liverpool pada pekan lalu, kian membuat manajemen United dalam tekanan hebat. Konon, mereka tetap tak mau memecat Solskjaer meski hasil buruk kerap menghampiri. Sampai akhirnya, tekanan membuat manajemen terpikir buat segera mengakhiri kontrak manajer berkebangsaan Norwegia tersebut.
Lantas siapa penggantinya? Zidane?
Jurnalis Manchester Evening News, Steven Railston, secara tegas menyebut kalau Zidane tidak cocok buat Manchester United. Soalnya, ia punya gaya manajerial yang mirip dengan Ole.
“Pada kenyataannya, bagaimanapun, sepakbola tidak dimainkan di atas kertas dan Zidane akan benar-benar menjadi perekrutan yang membawa petaka,” tulis Railston.
Di sisi lain, Solskjaer enggan menyerah. Apalagi sejumlah pihak, utamanya manajemen, puas dengan gaya manajerial Ole di Carrington. Selain itu, kehadiran Jadon Sancho, Raphel Varane, dan Cristiano Ronaldo, memang ditujukan untuk meningkatkan kualitas United di bawah Solskjaer.
Menurut Railstone saat ini segala keputusan harus dihitung matang-matang dan tidak berdasarkan emosi belaka. Andai manajemen membuat keputusan dengan memecat Solskjaer, maka mereka harus segera mencarinya. Sialnya, keputusan tersebut justru bisa bikin United ke arah yang lebih buruk.
Manchester United adalah klub besar yang membuat banyak pelatih menginginkan pekerjaan di sana. “Namun, Zidane, yang selalu dikaitkan, jelas bukanlah jawaban atas masalah terbesar United,” tulis Railstone.
Zidane memang punya prestasi bagus bersama Real Madrid. Akan tetapi, melatih Madrid dan United jelas dua hal yang berbeda; tantangannya berbeda, cara penangannya juga tak sama.
Madrid dihuni oleh para pemain bintang di segala lini. Pelatih perlu dua hal utama: pandai memotivasi pemain dan paham politik di dalam skuad. Sialnya, United sudah punya pelatih dengan karakteristik macam ini dalam diri Solskjaer: bagaimana ia mengembalikan mood Paul Pogba dan membuat Luke Shaw kembali berjaya.
Railstone khawatir kalau Zidane akan tiba di United dengan permasalahan yang sama dengan Solskjaer. Orang-orang akan mempertanyakan kemampuan taktikalnya; suatu hal yang bikin Solskjaer bakal kehilangan pekerjaannya.
“Jadi mengapa Zidane harus mengisi area di United di mana Solskjaer telah gagal?” tanya Railstone.
“Liverpool, Manchester City, dan Chelsea, masing-masing punya Jurgen Klopp, Pep Guardiola, dan Thomas Tuchel. United membutuhkan ahli taktik kelas dunianya sendiri untuk mengarahkan klub ke dekade selanjutnya, dan orang itu bukanlah Zidane,” tutup Railstone.
Sumber: Manchester Evening News