Foto: Twitter

Harry Maguire baru-baru ini mengatakan para pemain Manchester United telah mengecewakan Ole Gunnar Solskjaer. Terutama dengan penampilan mereka dalam kekalahan memalukan 5-0 di Old Trafford dari Liverpool. Dengan hasil inilah, Maguire ingin bertekad untuk menebus kesalahan di laga vs Tottenham akhir pekan ini.

Sudah tidak bisa dipungkiri kalau Manchester United telah dihancurkan dengan mudah oleh rival mereka Liverpool, dan hasil ini sangat meningkatkan tekanan pada diri Solskjaer. Bayangkan saja, sekarang United juga jadi tertinggal delapan poin dari pemimpin klasemen sementara Premier League Chelsea.

Kapten Setan Merah, Harry Maguire, pun dengan lugas menggambarkan bahwa penampilan timnya sebagai “penampilan paling memalukan”. Ia bahkan mengatakan bahwa akibatnya semua orang di tim merasakan minggu yang menyakitkan. Maka sekali lagi, mau tidak mau, Maguire berkeinginan untuk membuktikan penampilan terbaiknya ke depan, terutama ketika United berhadapan dengan Tottenham.

“Ini (hasil kekalahan 5-0) sulit, dan ini mengecewakan. Ketika Anda melihat kembali hasil dan performanya, pasti rasanya itu memalukan. Tidak ada hal yang cukup bagus untuk klub ini. Ini adalah minggu yang sulit. Saya tidak akan mengatakan kami bisa lupa dengan mudah. Ini salah satu capaian terendah yang saya yakin semua pemain pasti rasakan dalam karir mereka,” ujar Maguire kepada Sky Sports.

“Anda pulang ke rumah dan Anda tidak banyak tidur, karena Anda punya pikiran yang berkecamuk di kepala Anda. ‘Kalau saja saya melakukan ini atau itu’. Jika saya jujur, saya pulang ke rumah dan saya hanya melihat diri saya sendiri dan apa yang bisa saya lakukan lebih baik lagi. Saya mengambil tanggung jawab penuh di pundak saya.”

Harry Maguire sangat berharap kalau setiap pemain di timnya harus mampu untuk merefleksikan diri mereka masing-masing. Setiap pemain harus punya tanggung jawab yang se-frekuensi dengan misi membangkitkan keadaan United menjadi lebih baik ke depannya. Karena itu adalah beban yang harus ada pada setiap pemain.

“Saya harap setiap pemain di ruang ganti melihat diri mereka sendiri, mengambil tanggung jawab penuh di pundak mereka dan tidak menuding dan menyalahkan orang lain. Anda melihat diri sendiri yang pertama, dan terutama ketika Anda mendapatkan hasil seperti ini dan berada dalam periode seperti ini,” tegas Maguire.

“Kami mengecewakan manajer kami ketika melawan Liverpool. Kami mengecewakan para suporter dan semua seisi klub ini. Kami sebagai pemain bermain dengan tidak baik. Jadi kami harus mengambil tanggung jawab besar untuk memperbaiki itu semua. Apakah ini akan sama seperti melunasi hutang? Ya tentu saja.”

Manchester United telah kebobolan 15 gol di liga musim ini, dan kebobolan 11 gol dalam tiga pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi. Mereka hanya mencatat satu clean sheet dalam 21 pertandingan terakhir mereka. Mereka berada di peringkat terbawah klasemen untuk catatan tekel, duel udara, dan catatan teratas untuk kesalahan yang mengarah ke tembakan ke gawang.

Itu semua merupakan statistik yang memberatkan, dan pastinya Harry Maguire tidak terlalu memperhatikan angka-angka spesifik itu. Namun kendati begitu, ternyata ia mengakui dengan jujur bahwa pertahanan tim Setan Merah harus bisa menjadi jauh lebih baik daripada sebelumnya. Karena sebagai pemimpin bek tengah, ia merasa kalau lini pertahanan lah yang paling membuat Solskjaer kecewa.

“Kami kebobolan terlalu banyak gol. Saya bertanggung jawab besar untuk itu. Saya bertanggung jawab atas performa saya sendiri, dan saya juga bertanggung jawab atas bentuk performa lini pertahanan. Saya kapten, dan saya telah menjadi andalan di pertahanan selama lebih dari dua tahun. Kami memiliki beberapa performa bagus tetapi saat ini kami tidak bertahan dengan cukup baik,” ungkap Maguire dikutip dari Sky Sports.

“Penampilan saya belum cukup bagus, dan saya saya ingin kembali ke performa yang saya tunjukkan sebelum cedera dalam dua musim terakhir. Sejak awal musim kami telah kebobolan terlalu banyak. Kami telah memberi tim lawan peluang banyak dan mereka menghukum kami dengan sebuah gol yang membuat kami kalah.”

“Memang, kami biasanya tidak melihat statistik. Saya tidak tahu statistik itu (catatan tekal dan duel udara) seperti apa. Namun itu sesuatu yang saya yakin dilihat oleh staf. Intinya yang kami harus fokuskan adalah melihat kinerja dan hasil. Minggu terakhir ini kami tahu kami kebobolan terlalu banyak gol, dan terlalu banyak peluang tercipta untuk tim lawan. Kami tahu kami harus berkembang.”