Ketika menghadapi Barcelona, Manchester United gagal memaksimalkan umpan-umpan silang yang dilepaskan. Bahkan, para penggemar yang frustrasi langsung menyudutkan satu pemain yang tampil buruk: Ashley Young.
Ole Gunnar Solskjaer pun menyadari kalau Manchester United bukanlah kesebelasan yang hebat memaksimalkan umpan silang. Apalagi semua itu terlihat jelas ketika mereka juga gagal memaksimalkannya dalam kemenangan 2-1 atas West Ham United.
Berdasarkan statistik Opta, Manchester United berada di peringkat keempat terburuk dalam hal umpan silang dan kiriman umpan silang di Premier League dan Liga Champions musim ini. Bahkan 11 umpan silang Ashley Young di pertandingan melawan Barcelona tak ada yang mencapai sasaran.
Sebelumnya, Jose Mourinho menginginkan Ivan Perisic dan Willian untuk diboyong ke Old Trafford. Akan tetapi dewan klub enggan membayar biaya 50 juta paun untuk mendatangkan Perisic dua tahun lalu. Pun dengan Willian di mana Departemen Perekrutan United mem-veto klub untuk tak membeli Willian. United justru mendatangkan Alexis Sanchez 15 bulan lalu untuk memperkuat sisi kiri mereka. Namun, Sanchez tak begitu berguna.
Mengapa Perisic dan Willian dianggap penting buat Jose Mourinho? Karena keduanya adalah pemain sayap murni, yang mana punya kemampuan lebih untuk mengirimkan umpan silang. Di sisi lain, Sanchez merupakan tipe penyerang yang lebih memilih menusuk ke dalam dan menuntaskan umpan.
Di skuat United sendiri saat ini ada Anthony Martial dan Jesse Lingard yang fasih menyisir sisi lapangan. Akan tetapi, keduanya punya kelemahan. Lingard memang cepat, tapi agaknya ia lebih cocok dimainkan di belakang penyerang. Sementara itu, Martial lebih senang melewati lawan ketimbang bermain sederhana dengan mengirim umpan silang akurat.
Solskjaer bahkan membiarkan Romelu Lukaku yang merupakan penyerang tengah, untuk bermain lebih cair, atau bahasa yang lebih tepatnya “bermain melebar”. Sepanjang membela United, Lukaku kerap mengirimkan umpan silang yang bisa diselesaikan rekan-rekannya. Menjadi wajar kalau Lukaku diminta untuk bergeser mengejar bola dan mengirimkan umpan silang.
Namun, yang membuat semua penggemar United frustrasi adalah skema serangannya itu sendiri. Sebagai contoh dalam pertandingan melawan West Ham, ketika Lukaku melebar, siapapun agaknya akan gagal kalau tujuan umpan silangnya mengarah pada Anthony Martial, Jesse Lingard, apalagi Juan Mata. Ketiganya tak dikenal punya kemampuan menyundul yang bagus, serta body balance yang kuat.
Solskjaer sendiri mengakui kalau skuatnya tak punya pengirim umpan silang yang bagus. Untuk itu, ia selalu memaksimalkannya pada sesi latihan.
“Tentu saja kami berlatih dalam umpan silang dan penyelesaian akhir setiap pekannya. Dan beberapa kali bola yang dikirimkan amat bagus, hanya saja memang tinggal pergerakan para penyerang,” kata Solskjaer.
“Yang akan lebih dilakukan adalah penguatan tim. Kami bukanlah crossing team. Kami tak benar-benar punya Teddy Sheringham di sana atau seorang Peter Crouch. Ini adalah tentang cara lain membuat peluang. Namun, aku pikir, dengan kekuatan fisik, kami bisa lebih baik di keduanya.”
Dalam pertandingan melawan West Ham, Solskjaer mengistirahatkan ScottMcTominay dan memasukkan Marcus Rashford dari bangku cadangan. Victor Lindelof juga ada di bangku cadangan dan tak dimainkan karena akan dimaksimalkan di leg kedua Liga Champions menghadapi Barcelona pada Selasa (16/4) esok.
Ketika menghadapi West Ham, penampilan United disebut-sebut berada di bawah standar. Bahkan, kemenangan United pun dianggap kebetulan. Meskipun demikian, Solskjaer mengaku tak mengalami dilema dalam memilih pemain.
“Tidak, itu tak benar-benar membuatku pusing. Aku mengistirahatkan beberapa pemain untuk siap pada Selasa, tapi kami punya rencana bagus, aku harap. Aku harap itu bagus. Lagipula, itu rencananya,” ungkap Solskjaer.
Kalau Solskjaer sudah tahu kalau United bukan tim yang mengandalkan umpan silang, masihkan kita akan melihat hal yang sama di leg kedua?