The Neville Neville Stand

Nasib Bury FC akhirnya menemukan kejelasan. Pada Rabu (28/8) kemarin, kesebelasan yang bermarkas di Gigg Lane ini resmi dikeluarkan dari Football League. Keputusan ini dibuat akibat mereka tidak bisa menyelesaikan masalah finansial dan tidak mampu mencari pemilik baru hingga batas waktu yang ditentukan.

Dengan keluarnya Bury, maka kompetisi League One musim 2019/20 hanya akan diikuti 21 kesebelasan saja. Sebelumnya, mereka terancam akan kehilangan dua kesebelasan karena Bolton Wanderers bernasib sama dengan Bury. Namun menurut kabar terakhir yang didapat, Bolton sukses mendapat pemilik baru sehingga nasib mereka bisa diselamatkan. Dengan hilangnya Bury, maka Manchester kini hanya memiliki tujuh kesebelasan saja yang bermain di kompetisi Premier League hingga League Two.

“Dewan EFL sudah bertemu dan setelah melakukan diskusi panjang dan terperinci, maka kami memutuskan untuk mencabut keanggotaan Bury FC dari Liga Sepakbola Inggris (EFL) setelah melewati batas waktu yang ditentukan yaitu pada 27 Agustus pukul 17.00. Oleh karena itu, setelah mempertimbangkan semua opsi yang tersedia, dewan EFL dengan suara bulat dan penuh penyesalan harus mencabut keanggotaan Bury,” tutur dewan EFL.

Musim ini, The Shakers belum sama sekali bertanding karena dilarang oleh EFL. Poin mereka sendiri sudah dikurangi menjadi minus 12 poin. Sebelumnya, beberapa pengusaha dikabarkan bersedia mengambil alih pemenang dua kali Piala FA tersebut seperti C&N Sporting Risk. Namun mereka memilih untuk mundur pada detik-detik terakhir. Selain itu, ada beberapa pengusaha lain yang siap namun ternyata batal karena tidak sanggup mengatasi masalah keuangan mereka.

Saya Hancur

Kehancuran Bury memberi pukulan kepada mantan pemain United, Phil Neville. Pria yang sekarang menjadi manajer timnas perempuan Inggris ini begitu terpukul dengan apa yang menimpa mereka. Phil sendiri adalah warga asli Bury karena dia lahir di daerah tersebut dan menjadikan Bury sebagai salah satu klub favoritnya.

Kelekatan Bury dengan keluarga Neville memang begitu erat. Ibunya, Jill, adalah sekretaris klub tersebut dan baru mengundurkan diri pada Jumat minggu lalu. Selain itu, ayahnya, Neville Neville, adalah mantan direktur klub tersebut. Sebagai bentuk penghormatan atas dedikasinya, kubu Bury menyematkan nama Neville Neville menjadi nama di salah satu tribun di kandang mereka, Gigg Lane.

The Neville Neville Stand

“Aku hancur. Memalukan. Bury, setelah 125 tahun, tidak lagi memiliki klub sepakbola. Saya sulit menerima ini. Saya takut bagaimana perasaan ibu saya. Saya jelas kecewa karena ibu saya adalah sekretaris klub tersebut selama 31 tahun. Dia baru mengundurkan diri minggu lalu tetapi masih bekerja setiap jamnya yang diberi oleh Tuhan demi bisa melanjutkan dedikasinya untuk sepakbola.”

“Jantung kota ini telah tercabik-cabik. Sekarang terserah orang-orang Bury, termasuk saya, untuk mencoba mengembalikan klub ini lagi. Ada tribun yang diambil dari nama ayah saya yang bekerja selama 26 tahun di sana. Selain itu, nenek, kakek, bibi, dan paman, adalah orang-orang di belakang layar sedangkan saya dan Gary adalah pendukung klub ini.”

“Setiap kota harus ada klub sepakbola. Hal itu membuat saya begitu emosional menyikapi kejadian ini. Ibuku telah memberikan hati dan jiwanya kepada klub, sedangkan ayah pernah nyaris kehilangan nyawa akibat pekerjaannya ini,” tuturnya seperti dilansir dari BBC.

Phil sendiri hanya bisa meratap. Ia tidak bisa berbuat banyak untuk Bury. Alasannya sederhana, ia masih tercatat sebagai pemilik dari Salford City, kesebelasan yang bermain di League 2. Aturan melarang mereka untuk memberikan bantuan finansial dari segi apa pun.

“Bukan berarti saya tidak peduli. Saya tidak bisa berbuat apa-apa karena saya adalah pemilik klub sepakbola lain,” ujarnya,

***

Bury sendiri sebenarnya masih bisa berkompetisi di piramida sepakbola Inggris. Akan tetapi, hal itu baru bisa terjadi paling cepat pada musim depan. Itupun harus dimulai dari level non-liga yang kebanyakan diisi oleh para pemain amatir. EFL jelas meminta mereka untuk menyelesaikan masalah keuangan terlebih dahulu sebelum memikirkan untuk berkompetisi lagi.

Keuangan Bury terbilang sangat mengenaskan. Bagaimana tidak, dalam aksi solidaritas yang dilakukan oleh ratusan pendukung setianya dengan bersih-bersih stadion Gigg Lane, mereka bahkan tidak bisa menyediakan konsumsi berupa air minum. Mereka bahkan harus meminta bantuan melalui Twitter resmi mereka.

“Kami memiliki 300 pendukung yang kehausan setelah membersihkan Gigg Lane, apakah ada perusahaan lokal yang ingin menyumbangkan air botolan untuk para pasukan ini,” tulis dalam Twitter mereka.