Foto: The United Stand

Diperlukan upaya yang besar untuk mencapai hal yang besar. Dan biasanya upaya yang besar didorong oleh semangat yang besar pula. Seperti layaknya ungkapan manajer baru Manchester United Erik ten Hag baru-baru ini. Di mana ia dengan tegas ingin menggeser dominasi Manchester City di bawah Pep Guardiola dan Liverpool di bawah Jurgen Klopp.

Di satu sisi, City berhasil meraih gelar Premier League keempat mereka dalam lima musim di hari terakhir kompetisi musim ini. Mereka menggagalkan ambisi Liverpool, yang pada akhirnya harus finis di tempat kedua klasemen. Pasukan The Reds sendiri masih harus menghadapi Real Madrid di final Liga Champions pada akhir pekan ini.

Melihat keadaan dua rivalnya tersebut, United agaknya harus insecure. Karena mereka sampai saat ini belum pernah memenangkan gelar Premier League. Terkhusus sejak ditinggal Sir Alex Ferguson pada 2013. Bahkan lebih parahnya lagi Setan Merah resmi tanpa trofi selama lima tahun terakhir.

Itulah sebabnya mengapa perlu ada upaya yang besar untuk mengubah apa yang terjadi pada tim yang katanya disebut “pemilik juara Liga Inggris terbanyak”. Dan Erik ten Hag membuka upaya tersebut dengan optimisme bahwa ia dapat mematahkan sekaligus mengakhiri era City dan Liverpool.

“Saat ini, saya mengagumi mereka berdua (Pep dan Klopp). Mereka memainkan sepakbola yang sangat fantastis, baik Liverpool maupun Man City. Tapi Anda selalu melihat sebuah era bisa saja berakhir, dan saya tak sabar untuk bertarung dengan mereka. Dan saya yakin semua klub lain di Liga Inggris ingin melakukan itu,” pungkas Ten Hag dikutipdari MEN Sports.

Lalu ketika ditanya apakah dominasi Guardiola dan Klopp bisa berakhir dengan adanya Manchester United di situ, Ten Hag dengan percaya diri menjawab: “Saya pikir, ya.” Ini merupakan sebuah ungkapan yang agaknya terlalu jemawa dan sedikit besar kepala. Namun sebetulnya diperlukan untuk mendorong klub meraih hal yang besar.

City sendiri memenangkan gelar dengan 93 poin dan Liverpool berada di urutan kedua dengan 90 poin. Sedangkan United harus mengakhiri musim di urutan keenam dengan 58 poin. Dan catatan ini sungguh menyedihkan. Karena mereka memiliki posisi yang lebih jauh di belakang City daripada di musim ketika David Moyes masih menjadi manajer (musim 2013/2014).

Mau tidak mau, spirit tinggi dari Erik ten Hag ini mesti disambut. Layaknya Fred yang langsung memiliki keinginan kuat untuk dapat membawa United kembali ke “tempat yang tepat” sesegera mungkin. Apalagi Ten Hag sudah hadir di Selhurst Park pada laga yang berakhir memalukan akhir pekan lalu. Dan bagi Fred, kehadiran manajer barunya ini, harus bisa menjadi obat bagi musim yang sakit.

Di sisi lain, gelandang asal Brazil itu bisa dibilang merupakan salah satu dari sedikit pemain United yang tampil lumayan baik selama kompetisi. Namun ia juga mengakui bahwa musim ini adalah musim yang amat buruk bagi semua orang di tim. Maka dari itu ia tak ingin menyianyiakan kesempatan dan telah berjanji kalau spirit yang Ten Hag bawa ke Old Trafford harus didukung dengan baik.

“Hasil di musim ini jauh dari target yang kami rencanakan di awal. Kami tidak dapat mencapai tujuan kami dan kami sepenuhnya menyadarinya. Mari istirahat sejenak untuk mengisi ulang baterai, dan mari kembali lebih lapar (untuk mendukung manajer) di musim yang berikutnya,” cuit Fred dilansir dari Sky Sports.

“Manchester United adalah klub besar, dan maka dari itu, kami harus berada di tempat yang tepat sesegera mungkin. Terima kasih kepada para suporter atas semua dukungannya. Semua yang kami berikan akan selalu ada untuk Anda semua. Jadi mari tuaikan spirit untuk menyambut musim depan!”