Pemain muda Manchester United, Hannibal Mejbri, percaya kalau dia punya kemampuan untuk mengisi segala posisi yang ada di lini tengah.

Pemain berusia 18 tahun tersebut kini tengah membela negaranya, Tunisia, di Arab Cup. Sayangnya, di final, ia kalah 0-2 oleh Aljazair lewat perpanjangan waktu, dalam laga yang digelar di Al Khor, Qatar, tersebut.

Hannibal merupakan pemain kunci buat negara berjuluk The Eagles of Carthage tersebut. Padahal, itu adalah turnamen level senior pertamanya. Ditambah lagi, caps pertama Hannibal buat timnas Tunisia terjadi di awal tahun ini.

Hannibal biasanya diturunkan di pos “No.10”. Ia ditempatkan di belakang striker Tunisia, Seifeddine Jaziri, yang menjadi top skorer Arab Cup 2021. Hannibal diturunkan di semua pertandingan. Ia dua kali mendapatkan penghargaan Man of the Match dan memberikan satu asis.

Umumnya, Hannibal dimainkan sebagai seorang playmaker. Peran ini pula yang ia harapkan terus berlanjut hingga Piala Afrika 2022 mendatang. Meski demikian, di Akademi Manchester United, Hannibal justru bermain lebih dalam.

Ketika ditanya posisi mana yang ia lebih suka, pemain kelahiran 21 Januari 2003 tersebut menitikberatkan pada fleksibilitasnya. Ia menyatakan, dengan sejumlah latihan taktik, dia cukup bagus untuk dimainkan di manapun.

“Sejujurnya, aku akan memberikan yang terbaik di manapun aku bermain di lapangan, apakah menjadi pemain nomor delapan atau nomor enam atau nomor sepuluh, atau bahkan main di sayap,” terang Hannibal.

“Aku pikir aku punya kualitas untuk bermain di semua posisi itu. Aku hanya butuh untuk mempelajari setiap posisi itu untuk memastikan secara taktik aku memahaminya. Secara umum, tanpa bola dan saat aku memegang bola aku hanya perlu memainkan permainanku dan tak merasakan tekanan.”

“Hingga kini, segalanya berjalan dengan sangat baik.”

Seperti pesepakbola lainnya, Hannibal punya panutan pemain top yang main di lini tengah. Menariknya, dua dari tiga nama yang ia berikan sudah pensiun sejak lama.

“Jelas aku punya panutan, tapi mereka tak main sepeakbola sekarang!”

“Zinedine Zidane adalah salah satu pemain terbaik di dunia dan Anda punya seseorang seperti Ronaldinho yang main bagus di sayap. [Andres] Iniesta [main] sedikit lebih dalam.”

“Jadi aku mencoba untuk belajar dari menyaksikan para pemain itu, tapi di timnasku juga kami punya sejumlah pemain berbakat, jadi aku berharap bisa belajar dari mereka juga,” tutup Hannibal.

Sumber: Manutd.com