Foto: Scroll.in

Kegagalan meraih tiga poin di kandang Huddersfield Town membuat Manchester United hanya akan bermain di Europa League musim depan. Hanya memiliki 66 poin, Setan Merah tidak bisa lagi mengejar perolehan angka milik Tottenham yang berada pada posisi akhir zona Liga Champions.

Parahnya lagi, United bahkan semakin terkucilkan apabila Arsenal, yang berada pada urutan kelima, bisa melangkah ke Liga Champions via jalur Liga Europa. Disaat lima tim teratas bisa bermain di kompetisi tertinggi, United hanya akan berhadapan dengan kesebelasan-kesebelasan semenjana dari negara-negara kecil seperti Azerbaijan, Serbia, hingga Moldova.

Kegagalan ini tentu saja membuat gemas para pendukung United. Mayoritas dari mereka sudah muak dengan apa yang ditunjukkan tim pujaannya sepanjang musim ini. Mengawali musim dengan buruk, ada harapan ketika memasuki pertengahan musim, lalu kembali buruk menjelang musim berakhir. Musim depan sudah berada dalam bayang-bayang mereka.

Hal ini tidak lepas dari ucapan Solskjaer setelah pertandingan. Ia mengatakan, “Ada kemungkinan Anda telah melihat beberapa pemain untuk terakhir kalinya hari ini,” tuturnya saat itu. Ucapan ini tentu saja mengindikasikan adanya cuci gudang secara besar-besaran mengingat Solskjaer ingin membangun dinastinya sendiri ketika mengarungi musim penuh pertamanya pada musim depan.

Jika nantinya United sukses melakukan cuci gudang dan mendatangkan beberapa pemain baru, Solskjaer mewanti-wanti para penggemarnya untuk tidak berharap terlalu tinggi kepada Setan Merah. Ia pun sudah memasang targetnya sendiri untuk direngkuh dalam jangka pendek, yaitu mempertahankan United untuk tidak keluar dari zona enam besar.

Hal ini bukannya tanpa alasan. Solskjaer tetap menginginkan United untuk kembali menjadi juara Premier League. Akan tetapi, itu adalah target jangka panjangnya. Ia merasa tidak bisa mengejar City dan Liverpool hanya dalam satu atau dua musim. Oleh karena itu, ia membuat target secara berkesinambungan. Dan enam besar menjadi pilihan target mereka musim depan.

“Tidak realistis mengejar City dan Liverpool tahun depan. Tentu saja saya optimis tetapi saya merasa itu tidak realistis, mereka jauh dibanding kami. Kami harus memastikan bahwa kami semakin dekat dan bergerak ke atas. Jangan cemas kalau ada klub bagus yang ingin ke enam besar. Ada Leicester, Everton, Watford, hingga Newcastle, Anda harus lihat klub-klub yang ingin mengejar kami. Kami harus memastikan kalau kami berada di depan mereka,” tutur Solskjaer seperti dilansir dari Telegraph.

Apa yang diucapkan Solskjaer terbilang mengejutkan. Pasalnya, untuk kesebelasan yang memiliki gelar Premier League terbanyak, top six tidak bisa dijadikan target utama. Bahkan ketika Solskjaer masih merasakan banyak kemenangan bersama United pada Februari lalu, ia menyebut kalau empat besar itu adalah target yang terlalu rendah untuk United.

“Jika Anda menetapkan target terlalu rendah dan gagal, maka hal tersebut jauh lebih buruk dari pada memasang target tinggi tetapi tidak berhasil juga,” ujarnya saat itu. Bahkan ketika Solskjaer mengeluarkan statement tersebut, ia menginginkan United setidaknya bisa mengganggu kebesaran City dan Liverpool alias bertindak sebagai penantang gelar.

Memasang target enam besar bisa jadi merupakan bentuk frustrasi Solskjaer kepada penampilan para pemainnya. Saat pertama kali datang, United bermain bagus dan konsisten menampilkan penampilan yang apik. Namun sejak malam mengejutkan di Paris, segalanya berubah. Mereka menjadi tim yang inkonsisten, gampang kebobolan, sulit mencetak gol, dan gemar menyia-nyiakan kesempatan.

“Pekerjaan saya adalah bekerja keras untuk klub. Saya harus mengelola klub, dan mengelola para pemain. Ya, Anda memberi orang kesempatan, tetapi kadang-kadang, Anda harus kejam dan berkata: “Maaf, tapi Anda sudah tidak punya kesempatan.” Saya tidak takut untuk melakukan itu,” tuturnya.

Manchester United kini tinggal menyisakan satu pertandingan lagi. Yaitu menghadapi Cardiff City pada pertandingan kandang terakhirnya musim ini. Banyak yang menginginkan Solskjaer bertindak seperti Jose Mourinho yang menurunkan beberapa pemain muda pada musim 2016/2017. Semoga saja, baby face assassin mau melakukan itu sekaligus sebagai ajang seleksi pemain untuk memperkuat tim utama United agar target untuk bertahan di enam besar bisa terpenuhi pada musim depan.