Foto: 101 Great Goals

Pemain muda Manchester United, Tahith Chong, tampil mengesankan ketika bermain melawan Lincoln beberapa waktu lalu. Penampilannya ini tampak berbeda, dan tampak jauh lebih baik setelah beberapa penampilannya yang mengecewakan saat bermain bersama tim utama pada pekan lalu.

Bagaimana tidak, ketika Tahith Chong ditarik keluar di babak kedua kala United melawan Astana di Europa League pekan lalu, terlihat kepalanya sangat tertunduk seolah-olah mengakui jika dirinya sudah tampil buruk di laga tersebut. Solskjaer kemudian mengganti posisi Chong, dan mulai sedikit mengubah peraturannya di musim ini dengan sebuah rencana menempatkan kembali pemain berusia 19 tahun itu ke tim muda United.

Kendati begitu, Chong tetap mendapat tepuk tangan meriah dari para suporter Setan Merah setelah pertandingan usai. Walaupun raut wajahnya masih tetap murung dan penuh dengan rasa kecewa. Chong mungkin tidak akan berkeskpresi seperti itu jika Solskjaer tidak mengganti dan memutuskan sebuah keputusan padanya di laga tersebut. Di satu sisi, ia juga masih beruntung bisa diberikan kesempatan untuk tampil melawan Astana.

Setelah laga melawan tim asal Kazakhstan itu, Tahith Chong sebenarnya tidak terlalu menunggu lama dan malah meraih peluang mudah masuk ke tim utama. Solskjaer sendiri yang langsung memberinya kesempatan bermain ketika United menang atas Rochdale lewat babak adu penalti di Piala Carabao. Namun sekali lagi, Chong justru kembali tampil buruk dan mengacaukan “kesempatan pencitraannya” di laga tersebut.

Dengan gambaran dua bentuk terakhirnya ini, Tahith Chong mungkin memiliki kecenderungan untuk mulai membandingkan dirinya dengan teman-teman satu timnya seperti Mason Greenwood atau Angel Gomes. Ia mungkin mulai membayangkan jika dirinya tertinggal jauh dari Greenwood yang berhasil mencetak dua gol dalam dua pertandingan terakhirnya. Atau bahkan ia mungkin merasa kalau dirinya dicampakkan ketika harus melihat Greenwood masuk ke tim utama di laga melawan Arsenal sebagai hadiah karena gol-golnya.

Oleh karena itu, wajar rasanya bila bayang-bayang pesimis ada di benak Chong saat ini. Di satu sisi, ia sendiri juga harus rela untuk mulai bermain bersama United U-21 di pertandingan EFL Trophy melawan Lincoln di waktu yang sama dengan Greenwood yang bermain bersama tim utama United saat melawan Arsenal.

Namun, di pertandingan melawan Lincoln inilah Chong sebetulnya punya dorongan kuat pada kepercayaan dirinya untuk menjadi modal kembali ke tim utama. Hanya butuh 15 menit pertama, pemain asal Belanda itu bisa bermain mendominasi tim tuan rumah dengan peluang-peluang dan penguasaan bola yang ia ciptakan. Meskipun, itu semua belum terlalu berdampak pada permainan United di laga yang dihelat di Sincil Bank Stadium tersebut.

Tapi, hanya butuh satu operan setelah itu, Chong berhasil mengubah permainan menjadi milik pasukan United U-21. Ya, Chong berkontribusi besar dalam memberi asis untuk gol James Garner yang akhirnya membuat United unggul (sampai akhir laga). Chong kemudian memanfaatkan kelincahan kakinya untuk mengguncang pertahan Lincoln, dan kali ini, aksinya adalah melewati Aaron Lewis dan menguliti pemain lain dengan gerakan kaki yang bagus. Pemain tengah Lincoln seperti Michael O’Connor bahkan sampai merasa pusing dan merasa ia tidak punya pilihan selain menjatuhkan Chong.

Tipuan apik dari skli Tahith Chong terus ditampilkan di laga tersebut, dan skilnya hampir sama seperti yang sudah ia sering tunjukkan selama dua musim terakhir. Ia hanya sedikit beruntung karena tidak mendapatkan asis kedua di malam itu, padahal ia sudah dengan cerdik memberi umpan yang akhirnya digagalkan oleh Grant Smith. Penggambaran keahlian, fisik, dan kemampuan Chong sebenarnya jelas bisa dipandang sebagai calon bintang masa depan untuk United.

Namun, menurut MEN Sports, masalah bagi Chong saat ini hanyalah kesulitan untuk memanfaatkan peluang yang diberikan oleh Solskjaer di tim utama. Jika saja Chong dapat melatih dirinya untuk bisa tampil lebih luwes dan lebih percaya diri, kemurnian dari skilnya pasti akan muncul dengan mudah, dan bukan tidak mungkin kalau hal semacam ini bisa memberi dampak sangat positif bagi lini serang sayap pasukan Setan Merah.

 

Sumber: Manchester Evening News