Foto: The People Person

Dengan Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer, staf kepelatihan Manchester United saat ini dihuni Mike Phelan sebagai asisten manajer, Mark Dempsey, Kieran McKenna, dan Michael Carrick sebagai pelatih, Emilio Alvarez sebagai pelatih kiper, dan Paulo Gaudino sebagai pelatih fisik. Bagaimana nasib mereka semua musim depan?

Merupakan hal yang wajar kalau manajer punya preferensinya sendiri dalam menentukan asisten dan jajaran staf kepelatihan yang akan membantunya. Meski demikian, Solskjaer yang resmi menjadi manajer permanen Manchester United, berharap kalau ia akan tetap bersama orang-orang yang sama musim depan di staf kepelatihan. Salah satu yang pelik adalah Mike Phelan.

Ketika menjadi manajer interim Manchester United pada 19 Desember 2018, Solskjaer menyarankan pada Ed Woodward untuk membawa kembali mantan asisten Sir Alex Ferguson, Mike Phelan. Apa yang dilakukan Solskjaer seperti meneruskan permintaan Fergie–yang sayangnya tidak didengar David Moyes–untuk mempertahankan Phelan.

Masalahnya adalah Phelan hingga saat ini masih berstatus sebagai Direktur Olahraga Central Coast yang berlaga di A-League. Akan tetapi sumber Manchester Evening News, yang merupakan staf senior United, mengatakan kalau Phelan kemungkinan besar bertahan di Old Trafford musim depan.

Mike Phelan sendiri merupakan mantan gelandang Manchester United. Ia menghabiskan 12 tahun sebagai pelatih di tim utama, dan lima tahun lain sebagai asisten Sir Alex Ferguson antara 2008-2013. Solskjaer juga berharap McKenna dan Michael Carrick tetap bertahan.

“Mick adalah kunci penting dari set-up dan mereka bicara satu sama lain. Tentu, aku memberikan opiniku dan set-up yang kami miliki sekarang. Aku benar-benar berharap ini akan berlanjut. Staf yang kami miliki bekerja begitu baik bersama-sama yang merupakan kunci sukses untuk mendapatkan hasil,” kata Solskjaer.

Menurut Solskjaer, Mick adalah sosok brilian. Dengan pengalamannya, pengetahuan dan kepribadiannya penting bagi klub, bukan cuma buat pemain dan pelatih, tami juga semua staf.

“Kami sudah di sini bertahun-tahun jadi kami mengenal banyak orang. Kami bicara soal keluarga dan ketika Anda mengenal orang selama 25 tahun, menjadi mudah untuk menciptakan atmosfer yang baik. Mick keras tapi dia baik. Dia memiliki segala yang aku ingin ada pada seorang asisten,” ucap Solskjaer.

“We respect each other so much and I really value his, Kieran and Michael opinions on team selection, on training. That’s what it’s about. It’s a team.

“We achieve so much more than if I have one way and they disagree with it. It’s been a very good month so far.”

Ketika ditanya apakah ia juga akan mempertahankan McKenna dan Carrick, Solskjaer menjawab tegas, “Oh, Jelas. Aku tak akan membuat perubahan di sana dan mereka tak mengetuk pintuku untuk mengatakan kalau mereka tak mau lanjut, jadi semoga kami mendapatkan set [staf] yang sama.”

Selain staf kepelatihan, Solskjaer juga tampaknya memilih meningkatkan performa skuatnya. Pasalnya, ia merasa kalau skuat United sekarang memiliki masa depan yang bagus.

“Tentu, aku ingin sukses. Aku ingin kami mengangkat trofi dan aku tak bisa menunggu untuk tantangan meningkatkan sejumlah pemain hebat ini karena skuat kami penuh dengan potensi. Aku bekerja dengan mereka selama tiga bulan, kami bekerja sebagai staf, sebagai kelompok, dan perkembangan di sana akan terlihat, dan kami tahu akan ada lebih banyak hal yang bisa mereka berikan,” kata Solskjaer.

Solskjaer memulai kepelatihan yang berkesinambungan dari staf pelatihnya dahulu, baru ke para pemain. Apalagi Solskjaer melihat kalau para pemain United punya banyak hal yang bisa dikembangkan.

“Kami melihat mereka setiap hari di sesi latihan. Sikap mereka luar biasa tapi kami punya cara untuk maju. Mengangkat trofi, aku yakin, kami akan sukses. Kami punya peluang [melawan Barcelona di Liga Champions], itu akan sulit, gunung untuk didaki tapi kami telah mendaki beberapa gunung sebelumnya,” tutup Solskjaer.