Foto: Gulfnews.com

Ole Gunnar Solskjaer mengatakan jika Manchester United berkontribusi terhadap kejatuhan mereka sendiri setelah mereka dikalahkan oleh Wolverhampton untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari tiga minggu.

Kekalahan 2-1 di Stadion Molineux, di mana Ashley Young dikeluarkan dari lapangan karena menerima dua pelanggaran kartu kuning, menjadi titik dari kejatuhan United di laga tersebut. Ditambah lagi, berbagai kesalahan-kesalahan yang dilakukan di laga pekan ke-32 itu juga telah membuat mereka kesusahan untuk finis di empat besar.

Di sisi lain, sebenarnya Scott McTominay sudah memberi sedikit United keunggulan berkat gol awal yang dicetaknya. Namun, itu tidak bertahan lama setelah pemain Wolves, Diogo Jota, berhasil menyamakan kedudukan akibat kesalahan fatal yang dilakukan Fred, dan kemudian tim tuan rumah justru berbalik unggul ketika Chris Smalling mencetak gol bunuh diri di 13 menit tersisa. Maka hasil ini akhirnya menjadi hasil kekalahan pertama Solskjaer sejak ia ditunjuk sebagai manajer permanen Setan Merah.

Kendati begitu, Ole Gunnar Solskjaer tetap menerima hasil ini dengan bijak dan tidak memiliki keluhan apapun tentang keputusan Mike Dean yang mengeluarkan Young tepat sebelum 60 menit pertandingan. Hanya saja, ia sedikit merasa frustrasi bahwa para pemainnya gagal mengkonversi lebih banyak peluang mereka guna meraih hasil positif di akhir laga.

“Awal yang kami mainkan sebenarnya sangat baik, dan kami seharusnya bisa mendapat tiga poin di laga itu. Tapi, nyatanya justru kami menciptakan kejatuhan kami sendiri. Kinerja kami yang sangat kurang baik akhirnya membuat mereka (Wolverhampton) mencetak gol pertama dan gol kedua,“ tutur Solskjaer dikutip dari The Guardian.

“Selama 10 menit setelah gol kedua, para pemain masing-masing tampak bingung dan kemudian mereka kembali ke dalam permainan awal. Tapi, mereka melakukan itu hanya untuk bertahan. Padahal, kami seharusnya bisa memenangkan pertandingan ini jika para pemain bisa membaca situasi.”

Sebenarnya Solskjaer merasa timnya bermain bagus, dan ia mengklaim bahwa para pemainnya bisa mendominasi permainan di atas lapangan. Namun, eks pelatih Cardiff itu harus realistis, dan mengatakan bahwa setiap orang tidak selalu mendapatkan apa yang pantas untuk didapatkan.

“Ini salah satu dari hari-hari yang kurang baik meski kami telah melakukan usaha yang maksimal lebih dari cukup untuk mencetak tiga atau empat gol. Saya piker, kami melakukannya dengan baik dan mendominasi permainan di laga melawan Wolves,“ tandas Solskjaer.

“Scotty (McTominay) berhasil melakukan tugasnya dengan baik, dan bahkan mencetak gol untuk tim ini. Saya telah melakukan cukup banyak cara untuk memenangkan pertandingan ini, tapi saya gagal melakukannya. Karena harus Anda tahu, tidak semua orang selalu mendapatkan apa yang pantas didapatkan.”

Kemudian, ketika ditanya apakah perubahan-perubahan skema di Old Trafford akan terus ada setelah rentetan hasil positif sempat didapatkan ketika Solskjaer ditunjuk sebagai manajer sementara pada Desember lalu, ia menjawab dengan mengatakan bahwa sehebat apapun perubahannya, namun tetap saja semua orang tidak akan bisa mengontrol hasilnya.

“Saya tidak melihat apakah saya bisa meraih hal positif dari perubahan di klub ini. Karena, apapun yang Anda lakukan, Anda tetap tidak akan dapat mengontrol hasilnya. Kami dapat mengontrol apa yang bisa kami lakukan di lapangan dengan bijaksana, dan kami bermain cukup baik di malam itu,” ungkap pelatih berusia 46 tahun tersebut.

“Jadi, saya tidak berpikir bahwa saya mampu untuk melihat hasilnya seperti apa. Saya sangat senang dengan jumlah peluang dan niat para pemain untuk mendominasi pertandingan. Tapi tetap saja, saya tidak tahu bahwa nanti akan ada dua kartu kuning yang diberikan kepada para pemain saya, atau hingga gol bunuh diri di babak kedua. Karena itu bukan daerah kontrol saya.”

“Yang jelas, kami saat ini sedang menerima sedikit tekanan. Sebelumnya, kami membutuhkan 18 poin dalam delapan pertandingan terakhir sebelum jeda internasional. Tapi, sekarang kami harus membutuhkan 15 poin dari enam pertandingan terakhir. Jadi, kami tidak punya ruang lagi untuk menerima hasil buruk.”

 

Sumber: The Guardian