Foto: SportsMole

Setelah otoritas sepakbola Inggris memperpanjang penundaan kompetisi sepakbola di negara mereka hingga akhir April mendatang, kabar duka kembali datang dari salah satu mantan pemain sepakbola mereka. Peter Whittingham, meninggal dunia pada usia 35 tahun beberapa saat setelah kabar penundaan kompetisi sepakbola Inggris diumumkan.

Peter meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama hampir dua pekan setelah mengalami kecelakaan di sebuah bar pada 7 Maret lalu. Ia terjatuh dan mengalami cedera serius di bagian kepala.

“Dengan sangat sedih kami harus menginformasikan kepada para penggemar kalau Peter Whittingham telah meninggal dunia pada usia 35 tahun. Kehialngan Peter akan sangat terasa di kota kita, para pendukung, dan bahkan semua orang yang pernah mengenalnya. Kami mencintaimu Peter, dan ingatanmu akan selamanya tinggal bersama kami,” tutur Cardiff City dalam laman resmi mereka.

Nama Peter Whittingham mungkin tidak terlalu banyak dikenal penggemar sepakbola di Indonesia. Hal ini terbilang sangat wajar mengingat sepanjang kariernya, ia hanya bermain untuk tim kelas menengah. Satu-satunya klub bagus yang pernah diperkuat Peter mungkin adalah Aston Villa yang pernah ia perkuat selama empat tahun.

Namun bagi Cardiff, sosok Peter adalah legenda. The Bluebirds menjadi kesebelasan terlama yang pernah ia perkuat sepanjang kariernya. Ia bermain untuk Cardiff sejak 2007 dan baru hengkang dari rival Swansea City tersebut pada 2017 sebelum ia kemudian bermain untuk Blackburn Rovers hingga pensiun pada 2018.

Bersama Cardiff, Peter bermain sebanyak 457 pertandingan. Yang menarik, meski posisinya adalah seorang gelandang tengah, namun ia mampu membuat 96 gol dan 93 asis sepanjang kariernya bersama Cardiff. Ia bahkan dua kali menjadi top skor tim pada musim 2009/2010 dan 2011/2012. Torehan gol sebanyak itu membuat namanya berada pada peringkat sembilan top skor klub sepanjang masa. Sedangkan jumlah penampilannya membawa namanya berada pada peringkat tujuh penampilan terbanyak sepanjang masa.

Selain itu, ia adalah otak dibalik keberhasilan Cardiff melangkah hingga final Piala FA musim 2007/2008 dan membawa mereka bermain di Premier League untuk pertama kali pada musim 2013/2014. Meski belum pernah memberikan gelar kepada tim, namun Peter tiga kali masuk dalam team of the season Championship tiga kali, dua kali menjadi pemain terbaik Cardiff City, dan masuk dalam team of the decade Football League pada 2015. Catatan ini yang jelas membuat publik Cardiff begitu berduka karena kehilangan Peter.

Dari Solskjaer Untuk Peter Whittingham

Beberapa kesebelasan di Inggris sudah memberikan doa dan ucapan duka cita terhadap Peter, tanpa terkecuali Manchester United. Setan Merah langsung memberikan doanya kepada pemain kelahiran Nuneaton ini. Peter bermain dua kali dalam dua pertemuan Cardiff melawan United pada musim 2013/2014. Ia bahkan membuat satu asis pada laga yang berakhir 2-2 di Cardiff Stadium.

Meski tidak punya hubungan yang dekat dengan United, namun Peter memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Ole Gunnar Solskjaer. Keduanya pernah bekerja sama saat Ole memimpin Cardiff pada pertengahan musim setelah menggantikan Malky Makay yang dipecat.

“Saya sangat sedih mendengar meninggalnya Peter Whittingham. Peter adalah pemain sepakbola yang fantastis dan manusia yang luar biasa. Saya benar-benar menikmati bekerja dengannya selama di Cardiff City. Sulit untuk percaya bahwa dia meninggal pada usia yang masih sangat muda. Peter akan sangat dirindukan dan doa untuk keluarganya yang berada pada saat menyedihkan ini,” kata Ole.

Ole mengagumi sosok Peter yang memiliki rasa cinta yang begitu besar kepada Cardiff. Hal ini yang membuatnya kukuh untuk mempertahankan si pemain pada 2014 lalu dan memberikan kontrak tambahan sebanyak tiga tahun. “Saya senang dengan kontrak baru ini. Pada akhir musim lalu (2013/2014), manajer (Ole Gunnar Solskjaer) berkata ingin mempertahankan saya,” kata Peter. Sayangnya, kolaborasi keduanya berjalan singkat karena Ole dipecat pada September 2014.

Selain Ole, Ashley Young juga memberikan ucapan belasungkawa untuk Peter melalui akun Twitter pribadinya. Ashley sendiri adalah rekan setim Peter ketika keduanya masih sama-sama bermain untuk Aston Villa pada 2006/2007.

Selamat tinggal, Peter. Semoga tenang di alam sana.