Anda memang tidak salah baca. Antonio Valencia benar-benar akan kembali ke Old Trafford dan mengenakan seragam Manchester United. Akan tetapi, ia hanya akan bertanding dalam acara amal dalam tajuk Legends of the North menghadapi legenda Liverpool pada Sabtu, 21 Mei ini.

Dari skuad yang diumumkan beberapa waktu lalu, Valencia menjadi generasi terbaru dari para veteran United yang ikut ambil bagian. Penggawa asal Ekuador ini baru saja gantung sepatu pada Mei 2021 lalu setelah bermain untuk klub Liga Meksiko, Queretaro.

Dengan kata lain, Valencia masih memiliki tenaga ekstra untuk terus berlari seperti yang sering kita lihat sebelumnya. Usianya baru 36 tahun alias lebih muda jika dibandingkan dengan para pemain lain yang usianya rata-rata sudah melewati 40 atau bahkan mendekati usia 50 tahun.

“Sudah tiga tahun saya tidak berada di Manchester dan saya tidak sabar untuk melihat semua penggemar kembali. Saya masih sangat bugar. Sekarang, saya memiliki akademi di sini dan saya masih suka bermain. Saya harap pada Sabtu nanti saya tidak cepat lelah dan bisa berlari ke seluruh lapangan lagi,” tuturnya.

Aksi lari Valencia ketika berada di sisi kanan  penyerangan United merupakan satu hal yang dirindukan suporter dari mantan pemain Wigan Athletic tersebut. Kita seringkali disuguhkan dengan aksinya yang berlari seperti kereta cepat yang terus melaju tanpa transit. Tak jarang ia kerap dipanggil “lurus” oleh para suporter United di Indonesia mengingat ia tidak pernah menggiring bola ke dalam dan selalu akan menggiring bola ke luar.

Meski tidak mentereng, namun itulah plus poin dari seorang Valencia. Saking lurusnya, pergerakannya terkadang bisa sulit ditebak pemain lawan. Ketika pemain belakang mencoba menunggu dan menjaga sisi luar, maka Valencia akan melawannya dengan duel body atau melakukan nutmeg untuk memenangkan pertarungan.

Satu hal lagi yang dirindukan dari Valencia adalah sikap batu yang ia punya untuk tidak menggunakan kaki kirinya. Hampir suporter United sudah tahu kalau Valencia adalah pemain paling mono-dimensional yang pernah dimiliki United. Sering kali, ia masih memaksa menggunakan kaki kanannya meski posisi bola lebih ideal dilepas menggunakan kaki kiri. Tak jarang, ada riuh yang muncul ketika Valencia melepaskan bola dengan kaki kirinya seperti yang ia lakukan saat mencetak gol ke gawang Stoke City.

Selain itu, ia juga merasakan tren menjadi pemain yang berpindah posisi. Layaknya Gareth Bale yang berubah dari bek sayap menjadi winger, Valencia mengalami kebalikannya yaitu berubah dari winger menjadi bek sayap. Ajaibnya, ia menjalankan tugas barunya tersebut dengan sangat baik sejak diminta berubah posisi pada era Louis van Gaal.

“Peran menjadi bek kanan adalah peran yang sangat rumit. Anda harus benar-benar fit untuk bisa berlari naik turun di lapangan dan selalu fokus saat Anda berada dalam peran bertahan. Memang benar bahwa banyak pemain yang melakukan transisi yang serupa dan saya senang menjadi salah satu yang pertama untuk melakukannya,” ujarnya menambahkan.

Skuad United Dalam Legends of The North:

Kevin Pilkington, Raimond van der Gouw, Wes Brown, Patrice Evra, Ronny Johnsen, Gary Nevilla, John O’Shea, Mikael Silvestre, Jaap Stam, Antonio Valencia, Jesper Blomqvist, Nicky Butt, Quinton Fortune, Paul Scholes, Karel Poborsky, Dimitar Berbatov, Diego Forlan, Louis Saha, Danny Webber, Dwight Yorke, Bryan Robson (manajer), Andy Cole (asisten manajer).