Pada umumnya, sebuah kesebelasan akan memberikan perpanjangan kontrak bagi seorang pemain yang kontribusinya begitu signifikan bagi perkembangan klub. Dalam kasus United, Scott McTominay bisa menjadi contoh. Kubu United memberikan perpanjangan kontrak dalam waktu yang lama kepada McTominay karena ia menunjukkan peningkatan yang signifikan sejak debut pada 2017 lalu.

Lantas, apa jadinya jika sebuah klub memberikan perpanjangan kontrak kepada pemain yang jarang sekali dimainkan? Sebuah keputusan yang tentu saja membuat dahi kita berkerut. Apesnya, hal konyol tersebut nampaknya akan terjadi juga dalam rumah tangga Manchester United.

Dilansir dari Gazzetta dello Sport, kubu Setan Merah dikabarkan siap memberikan perpanjangan kontrak bagi pemain asal Italia yang jarang sekali bermain, Matteo Darmian. Tidak tanggung-tanggung, United siap memberikan perpanjangan ekstra empat tahun kepada mantan pemain Torino tersebut. Sungguh sebuah keputusan yang tidak masuk akal karena David De Gea dan Ander Herrera, dua pemain yang kontribusinya lebih banyak dari Darmian justru nasibnya dibiarkan mengambang oleh pihak klub.

Yang menarik, perpanjangan kontrak ini bukan karena tenaga Darmian masih dibutuhkan pihak klub untuk beberapa musim ke depan. Hal ini semata-mata dilakukan United agar Darmian tidak pindah secara gratis. Kontrak jebolan akademi AC Milan ini memang akan habis pada akhir Juni 2019. Sesuai dengan aturan bosman, pemain yang memasuki masa terakhir kontraknya sudah diperbolehkan untuk bernegosiasi dengan klub lain enam bulan sebelum kontraknya benar-benar berakhir.

United butuh suntikan dana tambahan buat mengarungi bursa transfer pada musim depan. Sayangnya, pemain yang tersedia untuk dilepas rata-rata memiliki kontrak yang sudah mendekati kadaluarsa sehingga nilai jualnya tergolong sangat kecil atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan uang seperti kasus yang menimpa Ander Herrera.

Hal ini yang coba dilakukan United kepada Darmian. Dengan diberikannya perpanjangan kontrak, maka Darmian bisa bertahan setidaknya beberapa bulan lagi sembari menunggu para peminatnya untuk datang ke United dengan membawa uang. Uang dari penjualan Darmian ini nantinya bisa dipakai Ole untuk berbelanja pemain baru. Manajer anyar United tersebut dikabarkan hanya diberikan dana 200 juta paun saja oleh manajemen United untuk belanja pemain. Jumlah yang tidak sepadan dengan incaran mereka yang rata-rata berharga di atas 50 juta paun.

Satu-satunya pemain yang mungkin bisa menghasilkan tambahan uang bagi Setan Merah adalah Paul Pogba. Namun melihat betapa vitalnya pemain Prancis ini bagi klub plus penjualan kausnya yang selalu laris, maka sangat kecil peluang mereka untuk menjual Pogba pada bursa transfer nanti.

Musim ini, Darmian tetap tidak mendapatkan kesempatan bermain. Baik ketika tim masih dipegang Mourinho atau bahkan ketika Ole Gunnar Solskjaer masuk menangani tim. Hingga tulisan ini dibuat, ia baru bermain dalam enam pertandingan saja. Bahkan sepanjang 2019, ia baru bermain dua kali saja, dimana salah satunya adalah penampilan satu menit ketika United mengalahkan Brighton pada Januari lalu.

Musim lalu, Darmian sebenarnya sudah hampir dilepas oleh United. Akan tetapi, keputusan tersebut batal karena United tidak mau melepasnya di bawah 10 juta paun. Selain itu, tidak adanya pemain baru setelah Fred, Dalot, dan Lee Grant membuat Mourinho terpaksa kembali memasukkan Darmian ke dalam timnya.

Inter Milan adalah salah satu peminat terbesar pemain kelahiran Legnano tersebut. Mereka ingin mencari fullback baru untuk menggantikan Cedric Soares yang nampaknya tidak akan dipermanenkan. Selain Darmian, mereka juga ingin menggaet Emerson dari Chelsea. Namun nama pertama nampaknya lebih realistis untuk diboyong karena Emerson masih sering dimainkan oleh Maurizio Sarri.

Darmian sendiri sudah lama merindukan Italia. Pada Desember tahun lalu, ia sebenarnya sudah mengirimkan sinyal kalau ia tidak betah lagi berada di Manchester United. Ia ingin pulang kampung agar bisa bermain lebih sering dan menjaga peluangnya untuk bisa masuk di tim nasional.

“Saya harus mengatakan kalau saya sangat kehilangan Serie A dan Italia. Saya tahu kalau saya berada dalam klub terbesar di dnia tapi saya juga merindukan Italia. Saya cinta negara saya. Kembali bisa bermain untuk Italia adalah tujuan saya. Roberto Mancini belum memanggil saya, tapi saya berharap dia mau mempertimbangkan saya di masa depan,” kata Darmian.