Foto: manchester evening news

“Jangan kritik pemain saya yang main di emyu,” begitu mungkin pernyataan para agen yang mewakili beberapa pemain ketika menelepon Rio Ferdinand. Mantan pemain belakang Manchester United ini begitu kecewa karena ada beberapa agen yang ikut campur dan melarangnya untuk memberikan kritik keras.”

Rio Ferdinand mungkin menjadi satu dari jutaan suporter Setan Merah yang kecewa melihat permainan United saat melawan Manchester City pekan lalu. Tidak hanya dibantai 4-1, namun United juga menunjukkan penampilan yang ala kadarnya. Mereka seperti tidak tahu harus bermain seperti apa. Visi dalam otak mereka seperti kosong yang membuat akun Registaco mendefinisikan permainan United: Diam Tolah-Toleh, Bergerak Salah Kabeh.

Penampilan United pantas untuk dikritik. Rio, sebagai pandit, sudah melakukan itu. Ia melihat kalau mantan timnya seperti mudah sekali untuk menyerah hingga tidak bisa memberikan perlawanan sama sekali hingga menit terakhir pertandingan.

Menurutnya, hanya David De Gea yang tidak layak untuk dikritik. Sesuatu yang bisa dimaklumi mengingat beberapa kali si nomor satu kita ini menyelamatkan timnya untuk tidak kebobolan lebih dari dua gol meski pada akhirnya ia harus kecolongan dua gol lagi dari Riyad Mahrez.

“Saya sangat berharap pemain ini berjalan di hari berikutnya sambil berkata kalau mereka merasa malu dan merasa dipukuli dalam hal ego serta harga diri. Saya harap mereka punya sikap seperti itu. Saya berharap itulah yang ada dalam pikiran mereka, tapi saya tidak tahu apakah mereka (pemain) punya pikiran seperti itu,” kata Rio dalam Podcast Vibe with Five.

Apa yang dilakukan Rio sebenarnya sudah tepat. Kritik patut diberikan ketika ada sesuatu yang dirasa salah. Kritik akan menjadi bahan evaluasi bagi kita untuk bisa lebih baik lagi ke depannya. Dalam kasus laga United vs City, kritik perlu diberikan karena apa yang ditampilkan oleh mereka tidak sesuai dengan gaji yang mereka dapat.

Sayangnya, Rio justru mendapat balasan dari beberapa agen pemain United. Meski tidak menyebut namanya, namun Rio beberapa kali diminta oleh para agen itu untuk mengontrol kritiknya. Hal ini tentu saja ditanggapi eks Leeds United ini dengan sinis karena dia berbicara sesuai fakta.

“Lalu saya mendapat panggilan telepon dari agen yang meminta saya untuk tidak mengkritik seperti ini, seperti itu, dan lain-lain. Saya akan meminta maaf jika kritik saya menyerang pribadi, tapi saya tidak akan meminta maaf jika yang saya katakan adalah fakta. Aneh memang, ketika saya memberi hal-hal positif, tidak ada agen yang menelepon saya untuk mengucapkan terima kasih,” tuturnya.

“Saya berharap mereka tidak menghubungi saya lagi ketika saya berbicara negatif tentang pemain Anda, karena saya berbicara dari sudut pandang taktis.”

Apa yang menimpa Rio menunjukkan betapa peran agen tidak sebatas sebagai perantara pemain dan kesebelasan untuk mengurus hal-hal yang bersifat teknis seperti kontrak si pemain atau merampungkan perjanjian transfer. Di era sekarang ini, agen bisa sampai terlibat dalam hal yang bersifat pribadi.

Tidak jarang juga agen menjadi tempat berlindung bagi si pemain seperti dalam kasus Rio. Bukan tidak mungkin beberapa pemain United meminta agen mereka menghubungi Rio karena mereka pasti akan disemprot oleh sang legenda karena seperti pemain yang tidak tahu diri. Di sisi lain, agen sebisa mungkin akan membuat kliennya tidak dipandang negatif oleh publik.

Inilah yang membuat beberapa manajer tidak menyukai agen yang intervensinya dianggap sudah melampaui batas. Sir Alex Ferguson bahkan sudah pernah terang-terangan mengkritik Mino Raiola yang dia anggap menyebalkan. Begitu juga dengan Kia Joorabchian.

Sang gaffer bahkan menyebut kalau agen sepakbola itu layaknya lalat tsetse yang ada di mana saja (sekitar pemain) tapi tidak berbuat apa-apa dan hanya mempercantik sarang mereka sekaligus mengacaukan hubungan antar pemain, kesebelasan, dan manajer mereka.

Lantas, menurut kalian, kira-kira agen nya siapa yang berani menelepon Rio dan memintanya untuk tidak mengeluarkan kritik secara frontal? Marcus Rashford yang sedang diisukan pindah, atau Paul Pogba yang agen nya sudah terkenal sejagad itu? Atau ada pemain lain?