Foto: Fabrizio Romano (Twitter)

Manajer sementara Ralf Rangnick menegaskan bahwa ia sudah tahu tugasnya di Manchester United tidaklah ringan. Ia sangat tahu betul kalau ia akan kesulitan dalam memegang kendali. Bahkan hal itu jauh diketahuinya sebelum Setan Merah dikalahkan City dengan skor telak akhir pekan lalu.

Ya, United telah dihancurkan 4-1 oleh rival sekotanya City di Etihad Stadium. Mungkin banyak orang yang sudah memprediksi kalau laga ini akan dimenangkan oleh tim tuan rumah. Dan dengan hasil ini pula, jarak antara kedua tim Manchester menjadi terpisah jauh oleh jurang 22 poin.

Di laga yang bertajuk derbi ini, United tampil seperti tidak sedang bermain derbi. Bahkan parahnya, dalam 15 menit terakhir laga, United hanya memiliki delapan persen penguasaan bola. Penampilan mereka begitu memalukan, dan itu diamini oleh mantan kapten tim mereka sendiri yakni Gary Neville dan Roy Keane.

Menyikapi hal yang serupa, Ralf Rangnick justru tidak merasa kaget. Ia sudah tahu dan menyadari kalau timnya akan bernasib seperti itu. Oleh sebabnya, saat ini usaha yang dilakukannya untuk tim adalah terus mengembangkan skuat semampu yang ia bisa. Karena di satu sisi, ia hanyalah manajer sementara.

“Saya tahu kondisi seperti ini sebelum saya datang ke klub. Saya tidak membutuhkan hasil pertandingan untuk menyadari hal itu. Untuk saat ini, saya hanya fokus tentang mengembangkan tim. Saya hanya ingin menyelesaikan musim sebaik mungkin,” pungkas Rangnick dilansir dari MEN Sports.

“Semua ini adalah masalah yang perlu dibicarakan, dan mudah-mudahan ada perkembangan. Di akhir musim, terutama di jendela transfer berikutnya, semoga masalahnya beres. Karena setelah melewati 28 pertandingan (di EPL), klub ini terpisah jauh dari pemimpin klasemen (City).”

“Saya tahu ini (laga vs City) adalah pertandingan yang sulit bagi tim. Saya pikir kami sudah melakukan yang terbaik di babak pertama secara taktis. Kami memiliki momentum, dan kami bisa saja mencetak satu atau dua gol lagi di babak pertama. Tapi kami tidak melakukannya,” tambahnya.

“Dan pada akhirnya, jelas mereka (City) menang, dan mereka pantas karena telah menguasai jalannya. Jadi, bagi kami saat ini, kami harus terus melihat ke depan dan memastikan kami menang di dua pertandingan kendang. Kami akan melawan Tottenham dan Atletico.”

Kualitas Manchester United dan Manchester City saat ini memang berbeda jauh. Dengan begitu wajar mengapa nasib mereka begitu berbanding terbalik di musim ini. Harus diakui, meskipun tinggal di satu kota yang sama dengan label “rival abadi”, tapi kedua tim saat ini tidaklah selevel.

Maka ketika ditanya seberapa jauh United bersaing dengan City, Ralf Rangnick dengan jujur menjawab bahwa jaraknya sangat jauh. Menurutnya, dengan perbedaan 22 poin antara posisi City dan United, itu sudah cukup membuktikan kalau United tidak mampu bersaing.

“Dua puluh dua poin. Itu jarak kami dengan mereka. Dan ketika kita lihat babak kedua, itu menunjukkan bahwa mereka lebih memiliki momentum. Ketika mereka unggul 3-1, hampir tidak mungkin untuk kami mengejar skor. Kami memang berjuang, tapi itulah yang terjadi,” ungkap Rangnick.

“Saya masih manajer untuk tim ini untuk 10 pertandingan Premier League lagi, dan mudah-mudahan, kami bisa tampil maksimal. Selain itu, beberapa pertandingan lagi yang akan saya lakoni adalah di Liga Champions. Dan tidak masuk akal jika kami terus terlarut dalam kekalahan ini.”

“Sekali lagi, penting bagi kami untuk melihat ke depan. Kami memang tidak mampu mengalahkan Manchester City, tapi kami sudah menunjukkan spirit ketika melawan West Ham dan Leeds. Kami masih mampu memenangkan pertandingan ke depan, dan itu adalah pekerjaan utama saya.”