Apa yang terbayang di benak kita ketika Cristiano Ronaldo berhasil mencetak gol?
Pasti sebagian besar dari kita berpikir bahwa sang superstar asal Portugal tersebut akan berlari ke pinggir lapangan sambil berselebrasi “Siu”. Sebuah selebrasi khas melompat ke udara, lalu berputar dan mendarat dengan tangannya yang didorong ke belakang.
Namun pertanyaannya, apa rasanya ketika kita melihat selebrasi seperti itu?
Pertanyaan inilah yang tampaknya dijawab dengan lugas oleh mantan striker timnas Inggris dan Premier League yakni Peter Crouch. Ia menilai bahwa kesan selebrasi “Siu” Ronaldo sudah tidak terlalu mewah lagi lantaran ia terlalu sering melakukannya.
Pemain pemenang lima kali Ballon d’Or itu pertama kali menggunakan selebrasi “Siu” adalah pada tahun 2013, tepatnya ketika ia masih berada di Real Madrid. Ia telah merayakan sebagian besar golnya sejak saat itu dengan cara yang sama. Selebrasi “Siu” pun mulai menjadi ikonik dan semua orang tahu kalau selebrasi itu milik siapa.
Cristiano Ronaldo sendiri juga pernah sempat mengungkapkan asal usul selebrasinya itu kepada situs web Manchester United pada tahun 2019. Ia mengungkapkan kalau pada awalnya ia tidak tahu dari mana ia bisa terpikir melakukan selebrasi “Siu”. Menurutnya, selebrasi itu terjadi secara otomatis dan keluar begitu saja setelah ia mencetak gol.
“Saya berada di AS dan kami (Real Madrid) bermain melawan Chelsea. Saya tidak tahu dari mana asalnya, tapi saya melakukan selebrasi itu untuk pertama kali. Saya baru saja mencetak gol dan selebrasi itu keluar begitu saja. Itu wajar terjadi. Tapi jujur saja, semuanya hanya refleks,” ungkap Ronaldo.
“Sejak saat itu, saya mulai lebih sering melakukannya dan saya merasa seperti para suporter dan penggemar saya melihatnya. Mereka seperti ingin berselebrasi bersama saya dengan ikut berkata ‘Cristiano, siiiiiiuuuu’. Saya merasa senang dengan hal itu.”
Peter Crouch, yang menilai selebrasi “Siu” baru-baru ini, juga sebetulnya dikenal memiliki selebrasi khas ketika ia mencetak gol. Selebrasi tersebut bahkan dijuliki “The Robot”. Ia pertama kali menggunakannya ketika ia mencetak gol untuk Inggris di laga pemanasan Piala Dunia 2006 melawan Jamaika.
Namun, ia hanya mengulangi selebrasi “The Robot” beberapa kali saja dalam kariernya. Oleh sebabnya mantan striker Liverpool, Tottenham dan Stoke itu berani mengritik selebrasi “Siu” Cristiano Ronaldo. Kemudian sambil bercanda ia megatakan bahwa selebrasi seperti itu sekarang berisiko menjadi basi.
“Saya pikir ini sangat perlu dikatakan sebagai pengumuman dari layanan masyarakat: ‘kunci selebrasi yang baik adalah tidak melakukannya terlalu sering’. Karena Anda pasti tidak ingin ada orang yang berbalik dan berkata: ‘Yah, dia melakukan itu lagi’,” tulis Crouch di kolom Daily Mail-nya.
“Saya hanya melakukan robot tiga kali di lapangan, dan lebih banyak melakukannya di pernikahan saya. Saya melakukannya hanya di pertandingan persahabatan Inggris melawan Hungaria dan Jamaika. Lalu di Stoke ketika saya mencetak gol ke-100 saya di Premier League.”
“Anda harus menyelamatkan para pesepakbola yang terlalu sering melakukan selebrasi sama. Biarkanlah para penonton dan suporter itu menginginkan lebih banyak selebrasi dari pemain idolanya. Maka pikirkan dari sekarang, Cristiano!”
Komentar Peter Crouch ini muncul hanya beberapa hari setelah Cristiano Ronaldo memilih untuk tidak menggunakan selebrasi “Siu” sehabis mencetak gol dalam kemenangan 2-0 atas Brighton. United kemudian kembali melanjutkan tren positifnya itu dengan menang 4-2 atas Leeds di Elland Road. Hanya saja, Ronaldo tidak mencetak gol di laga itu.
Pada intinya, eks ujung tombak Juventus itu masih memiliki banyak kesempatan untuk menggunakan selebrasi yang lain di musim ini. Apalagi ia telah mencetak 15 gol dalam 29 pertandingan Setan Merah di semua kompetisi. Maka ia pasti akan berharap untuk terus menambah golnya lagi, dan melakukan selebrasi –yang bukan “Siu” lagi.