Foto: Fabrizio Romano

Bosan adalah kata penjelas yang pas ketika membahas kondisi lini pertahanan Manchester United. Apalagi ditambah dengan membahas soal sang kapten Harry Maguire, yang sampai saat ini selalu jadi bahan guyonan karena penampilan buruknya.

Namun meski begitu, hal itu tetap harus jadi perhatian. Dan Ralf Rangnick tidak boleh bosan menyikapi masalah permainan salah satu anak asuhnya. Akan sangat bahaya jika sang manajer bosan mengurusi bek yang agak sulit tampil bagus di setiap pertandingan.

Di satu sisi, Rangnick sendiri memang mengakui kalau Harry Maguire sedang berjuang untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan “main bagus”. Maguire terus mendapat kecaman keras menyusul penampilannya yang buruk saat bermain imbang dengan Southampton dan Burnley.

Parahnya lagi beberapa suporter United telah meminta Rangnick untuk mencopot eks pemain Leicester itu dari jabatan kapten. Seperti halnya bulan lalu, di mana Rangnick sempat tidak menugaskan Maguire mengenakan ban kapten akibat beberapa penampilan buruk yang ditunjukkannya.

Namun alih-alih mengeluarkannya dari tim, Ralf Rangnick justru makin menempatkan kesulitan kepada Maguire karena ia harus bermain dengan skema empat bek. Dan sekarang manajer sementara United tersebut telah didesak untuk menurunkannya kembali ke bangku cadangan.

Harry Maguire sebetulnya bisa tampil lebih baik jika ia ditempatkan dalam skema tiga bek. Rangnick tahu kalau Inggris pernah bermain dengan tiga bek dalam dua pertandingan terakhir mereka pada bulan November. Ketika itu, bahkan Maguire bisa mencetak gol. Meskipun memang lawan mereka hanya Albania dan San Marino.

“Saya pikir setelah dia kembali dari cedera, dia (Maguire) bermain dengan sangat baik. Dia memiliki penampilan yang sangat bagus ketika kami melawan West Ham. Tapi memang, dalam dua pertandingan terakhir dia tampil buruk baik ketika melawan Southampton atau ketika kami kebobolan melawan Burnley,” ujar Rangnick dikutip dari MEN Sports.

“Tetapi sekali lagi, dia adalah kapten tim dan saya tidak melihat alasan untuk mengubahnya dari jabatan itu. Dia juga pemain yang harus berkembang dan menjadi lebih baik seperti semua pemain lainnya. Dia hanya kurang beradaptasi dan mengalami kesulitan karena tuntutan ‘tampil bagus’.”

“Cara kami bermain sekarang adalah hal baru baginya. Selain itu juga karena di tim nasional Inggris dia sudah terbiasa bermain dengan tiga bek. Tapi di sini dia harus bermain dengan empat bek. Ya, dia masih belum terbiasa. Dia perlu mencoba bermain lebih baik lagi,” tambahnya.

“Ini adalah sesuatu yang baru baginya, dan ini akan membutuhkan waktu baginya untuk terbiasa dengan itu. Dia perlu menyesuaikan diri dengan itu dan hanya inilah yang bisa saya katakan. Masih selalu ada kesempatan untuk Harry Maguire bermain di tim.”

Berbeda nasib dengan Harry Maguire, situasi pemain yang sempat dinilai flop yakni Jadon Sancho justru telah membaik belakangan ini. Ia telah menjadi pemain yang menonjol dalam beberapa pertandingan terakhir United. Padahal sebelumnya pemain berusia 21 tahun itu dinilai gagal memenuhi harapan di lima bulan pertamanya di klub.

Ralf Rangnick juga turut membicarakan perubahan positif anak asuhnya ini. Ia menunjukkan betapa pemainnya bisa berubah jadi lebih baik jika terus diberikan kepercayaan. Karena baginya, satu-satunya hal yang bisa dilakukan untuk para pemain yang belum tampil baik adalah dengan memberikan kepercayaan untuk bermain di tim.

“Saya cukup yakin Jadon Sancho sekarang berada di jalur yang benar setelah dia menyadari bahwa dia bisa sukses di tim utama. Dia bisa menjadi salah satu pemain sayap terbaik di Liga Inggris. Bukan hanya di Bundesliga Jerman saja,” pungkas Rangnick.

“Satu-satunya hal yang bisa saya lakukan (untuk pemain yang belum tampil baik) adalah menunjukkan kepercayaan padanya. Saya menunjukkannya juga kepada Marcus Rashford dan Anthony Elanga. Itu adalah satu-satunya cara kami agar dapat mengembangkan kualitas pemain di Manchester United.”