Di saat tim utamanya sedang menjalani penampilan yang terseok-seok, lain halnya dengan tim akademi Manchester United. Para pemain muda ini justru sedang menjalani tren positif sepanjang musim 2019/2020. Penampilan mereka sangat apik dalam dua kompetisi yang diikuti yaitu Divisi Dua Premier League 2 dan EFL Trophy.
Pada ajang liga, skuad asuhan Neil Wood ini untuk sementara berada pada peringkat kedua. Setan Merah hanya berselisih tiga poin saja dari West Ham United. Lima kemenangan berhasil diraih dengan catatan 16 poin berhasil mereka kumpulkan. Jika tim ini terus menunjukkan konsistensi mereka dan tidak kehabisan bensin di tengah jalan, maka tiket promosi berpeluang mereka raih.
Penampilan yang jauh lebih mantap ditunjukkan mereka pada kompetisi EFL Trophy. Dalam ajang yang disebut sebagai Leasing.com Trophy ini, United untuk sementara berada di peringkat teratas klasemen grup H dengan selalu menang dalam dua pertandingan. Torehan ini membuat United dipastikan lolos ke fase berikutnya.
Ajang EFL Trophy ini memang menjadi ajang yang tepat apabila tim ini ingin mendapatkan gelar. Pasalnya, tim akademi Setan Merah diadu oleh tim-tim senior yang berkompetisi di League One dan League Two dengan pemain yang usianya kebanyakan jauh di atas mereka.
Meski tim mereka bukan tim profesional, namun segelintir tim akademi yang mengikuti kompetisi ini menunjukkan kualitas yang jauh lebih baik dari tim-tim level tiga atau level empat tersebut. Sebut saja Manchester City U-21 yang bisa mengalahkan Rochdale, kesebelasan yang justru bisa menahan imbang tim utama United. Begitu juga dengan tim muda United yang sukses mengalahkan Rotherham United dan Lincoln City. Kedua kemenangan tersebut bahkan diraih di kandang lawan. Menunjukkan kalau mentalitas mereka cukup bagus dalam menghadapi tekanan suporter tuan rumah.
“Ajang ini adalah sesuatu yang berbeda karena setiap minggu Anda bermain di liga dan ini adalah pertandingan sepakbola pria sesungguhnya. Ini merupakan sebuah ujian yang sangat besar namun itu harus kita nikmati karena ajang ini memberikan pengalaman yang brilian bagi semua orang di ruang ganti untuk saling mendorong satu sama lain,” tutur Matej Kovar, penjaga gawang United U-21.
“Para pemain kami bekerja keras setiap hari dalam sesi latihan dan saya pikir kami sudah melakukan itu. Kami kemudian menunjukkan kerja keras kami di atas lapangan dan saya pikir orang-orang harus bangga karena kami sudah melakukan pekerjaan yang baik sejauh ini dan mudah-mudahan konsistensi ini akan terus berlanjut,” tutur Kovar menambahkan.
Dari beberapa pemain yang tampil dalam dua ajang ini, muncul satu nama yang kini mulai menjadi pembicaraan publik Manchester United. Dia adalah James Garner. Pemain yang baru satu kali tampil bersama tim utama ini menunjukkan betapa vitalnya ia di lini tengah skuad asuhan Neil Wood tersebut. Banyak yang kini meminta Ole Gunnar Solskjaer untuk memainkannya pada ajang Europa League dan Piala Liga.
Kebetulan, lini tengah United sedang berantakan dan memainkan pemain muda dalam situasi tim sepert ini bisa menjadi pilihat demi meningkatkan jam terbang si pemain. Lagipula, Garner didukung dengan statistik yang cukup oke. Pemain kelahiran Birkenhead ini sudah membuat enam gol dalam tujuh laga U-21 musim ini.
“Dengan pengawasan Michael Carrick, James Garner bisa menjadi pemain kelas dunia. Namun dia harus belajar bagaimana cara dia bermain untuk tim utama karena semua yang ia lakukan di tim akademi harus direplikasi ke tingkat yang jauh lebih tinggi lagi. Saya harap dia mendapat menit main,” tutur akun Twitter @UtdArena.