Foto: Metro.co.uk

Awal pekan lalu, Patrice Evra memutuskan kembali ke pusat latihan Manchester United yang terletak di Carrington. Dalam akun instagramnya, Salah satu pemain terbaik United ini mengunggah sebuah foto yang menampilkan dirinya sedang memakai kostum pelatih United dengan inisial “PE” di dadanya.

Maksud dan tujuan Evra kembali ke United tidak lepas dari kegiatan mantan pemain Prancis ini yang sedang menyelesaikan lisensi kepelatihannya untuk mendapatkan lencana Uefa A. Sebelumnya, ia sudah lebih dulu memutuskan pensiun setelah tidak memperpanjang kontraknya bersama West Ham United.

“Saya tidak bisa menggambarkan perasaan saya saat ini. Mengenakan pakaian untuk pelatih di United membuat saya menjadi salah satu orang yang paling bahagia. Terima kasih Manchester United telah membantu saya menyelesaikan lencana kepelatihan saya. Hari pertama telah selesai,” tutur Evra.

Kedatangan Evra membuat gaduh tempat latihan Manchester United. Paul Pogba bahkan kegirangan ketika rekan senegaranya itu datang. Sebagai bentuk penyambutan, kubu United pun memberikan kesempatan kepada Evra untuk memberikan penghargaan pemain terbaik bulan Agustus kepada Daniel James, pemain yang membuat Evra bergidik ketika menyaksikan penampilannya.

“Saya senang bisa memberi Anda piala ini. Anda pantas mendapatkannya karena hasrat dan cinta Anda kepada klub ini. Saya bisa melihatnya. Ini hari terbaik dalam hidup Anda ketika Anda bermain untuk klub ini dan kami butuh pemain-pemain sepertimu,” tutur Evra ketika memberikan penghargaan tersebut.

Magang di sebuah kesebelasan menjadi syarat bagi seorang yang ingin mendapatkan lisensi kepelatihan. United akhirnya dipilih oleh Evra. Manchester Evening News melansir kalau dia akan menghabiskan satu minggu bersama klub yang telah membesarkan namanya tersebut.

Sepanjang pekan lalu, Evra tidak terlalu banyak terlibat dengan tim utama. Ia menghabiskan waktu bersama para pemain muda United. Bahkan ia berada di tepi lapangan ketika tim U-23 meraih kemenangan melawan Fulham pada hari Jumat (13/9) dan ketika tim U-18 dibantai Derby County 5-1 keesokan harinya.

Bagi Neil Wood, manajer tim U-23 United, kehadiran Evra di pinggir lapangan cukup memberikan pengaruh yang positif kepada anak-anak asuhnya. “Dia adalah legenda dan pengaruhnya begitu luar biasa. Dia sangat fantastis bagi para pemain dan juga staf,” tuturnya.

Sejak 2015, Evra memang sudah tertarik dengan dunia kepelatihan. Hal ini tidak lepas dari pengaruh Sir Alex Ferguson yang menyebutnya bisa menjadi pelatih terbaik. Saran yang diungkapkan langsung sebelum Fergie pensiun membuat dirinya tertantang untuk membuktikan ucapan mantan manajernya tersebut.

“Ada perasaan aneh ketika sebelum Ferguson pensiun, ia memanggil saya di ruangannya dan berkata, ‘Pat, saya akan memberi tahu sesuatu yang sangat penting. Ada dua pemain yang akan menjadi manajer hebat dari tim ini, kedua orang itu adalah Ryan Giggs dan kamu.’ Tutur Evra yang saat itu masih menjadi penggawa Juventus.

“Saya sendiri sudah lulus dari kursus kepelatihan saya di Manchester (Uefa B). Saya sudah melakukan semua hal dengan baik. Saya juga ingin lulus dari kursus di Juventus. Setelahnya, kita lihat nanti.”

Evra kemudian langsung bergerak cepat demi memenuhi mimpinya tersebut. Beberapa kali ia mengunggah foto dirinya sedang belajar ketika sedang di tengah perjalanan atau saat ia sedang bersantai di rumah. Salah satu foto pernah ia unggah ketika Evra sedang menganalisa pertandingan antara Chelsea melawan Leicester City.

Meski begitu, Evra sendiri mengaku belum akan menjadi pelatih dalam waktu dekat. Kepada Sky Sports, ia pernah mengungkapkan kalau ia ingin menghabiskan waktu satu tahun untuk menikmati hidup. Setelah itu, barulah ia akan memulai pekerjaannya sebagai seorang pelatih.

“Saya suka membuat orang lain senang dan tertawa. Tetapi ketika bekerja, saya akan menjadi sosok yang fokus. Saya merasa butuh satu tahun untuk menikmati hidup setelah melakukan banyak pengorbanan sebagai seorang pemain. Setelah itu, baru saya akan menjadi pelatih,” ujarnya.

Menarik untuk melihat kiprah Evra jika ia menjadi pelatih nanti. Di sisi lain, rekannya, Ryan Giggs, sudah lebih dulu menjalani pekerjaan serupa dan menjalani periode yang cukup bagus bersama timnas Wales. Semoga saja, Evra (dan juga Gigss) bisa memenuhi harapan Ferguson yang ingin melihat mereka sebagai pelatih terbaik. Perlu kita ketahui bersama, kalau banyak dari pemain mantan didikan Sir Alex Ferguson yang gagal menjadi seorang pelatih hebat. Sebut saja Bryan Robson, Mark Hughes, Steve Bruce, Roy Keane, dan Paul Ince.