Scott McTominay menyebut Ole Gunnar Solskjaer, Jose Mourinho dan Sir Alex Ferguson sebagai tiga orang yang menjadi pendukung kariernya sejauh ini. Menurut pemain asal Skotlandia itu, mereka bertiga telah mempercayainya untuk berjuang dan bermain sebagai seorang profesional.
McTominay sendiri telah menjalani musim yang solid di Old Trafford. Ia terus membuktikan dirinya sebagai pemain pilihan yang dapat diandalkan di lini tengah. Meskipun di satu sisi, ia tidak selalu dianggap sebagai pemain muda yang potensial sebelumnya. Namun manajer seperti Mourinho sudah memberinya debut, dan Solskjaer terus menghargai etos kerjanya.
Pemain berusia 24 tahun itu mengakui bahwa ia memang selalu mendapat kritik atas penampilannya. Akan tetapi ia berterima kasih atas pengaruh kritik tersebut, termasuk dari manajernya seperti Solskjaer dan Mourinho. Bahkan, mantan manajer legenda United yang sesama orang Skotlandia Sir Alex pun turut menilainya.
“Sepakbola adalah tentang opini. Anda memiliki beberapa orang yang sangat menyukai Anda, dan beberapa orang lain tidak menyukai Anda. Begitulah adanya. Anda tidak bisa menyenangkan semua orang, dan Anda tidak akan pernah bisa untuk melakukan itu semua,” ungkap Scott McTominay dilansir dari MEN Sports.
“Saya hanya tidak terlalu memperhatikan kedua sisinya. Sir Alex adalah ikon dan seseorang yang sangat saya kagumi. Dan jelas, itu bisa disamakan dengan kehadiran Jose Mourinho dan manajer saya saat ini Ole Gunnar Solskjaer. Bagi mereka, saya adalah orang yang bisa menyenangkan diri saya sendiri.”
Scott McTominay juga menyebut bos timnas Skotlandia, Steve Clarke, sebagai orang yang memiliki pengaruh besar dalam kariernya. Karena ia sudah dipercaya untuk membintangi negaranya di turnamen internasional pertamanya, yakni Euro 2020 pada musim panas ini. McTominay sendiri telah bermain di pos pertahanan untuk negaranya itu, dan ia merupakan pemain kunci sepanjang kualifikasi Euro 2020.
“Baik di klub dan negara, para pelatih telah menginvestasikan begitu banyak waktu pada saya. Mereka membantu saya untuk berkembang. Steve Clarke, setiap kali saya datang ke timnas Skotlandia, dia selalu sangat jujur dan terbuka dengan saya. Dia mengharapkan banyak dari saya dan saya nikmati hal itu,” tandas McTominay.
Namun, selain semua dukungan dari para manajer, Scott McTominay secara eksplisit telah mengidentifikasi pahlawan tanpa tanda jasa di sepanjang kariernya. Pahlawan yang di mana terus menyemangatinya di belakang layar. Dan bagi McTominay, pahlawan itu adalah orang tuanya. Oleh sebab itu, mereka sangat layak untuk dipuji secara khusus.
“Saya banyak berterima kasih pada Ibu dan Ayah. Saya selalu memuji mereka sepanjang waktu. Jadi saya tidak akan mengatakannya secara umum. Tapi itu harus disampaikan secara khusus. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa,” tutur McTominay kepada situs resmi Manchester United.
“Mereka (orang tua) ada di dekat saya setiap pagi. Mereka mengukur suhu saya. Lalu bertanya kepada saya bagaimana kondisi tidur saya, bagaimana perasaan saya. Setiap hari, mereka tidak mengeluh. Mereka membawakan saya minuman setelah pelatihan. Jadi mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa.”
Memang tidak ada karier yang gemilang tanpa orang yang mendukungnya. Itulah mengapa musim ini McTominay tampak mengalami perubahan yang signifikan dari tahun sebelumnya. Ia juga turut membawa United finis di tempat kedua klasemen Premier League –meskipun Setan Merah tetap tanpa trofi di akhir musim.
Namun yang jelas, sebuah skema solid telah dibangun menjelang musim depan. Di mana United akan bersaing untuk memperebutkan gelar liga dengan serius. Ole Gunnar Solskjaer pun mungkin akan memburu trofi pertamanya sebagai manajer. Jadi, dengan semua spirit serta keyakinan dari para pemainnya, United bisa lebih baik di musim depan.