Fullback Manchester United, Diogo Dalot, menetapkan target pribadinya jelang musim baru bergulir. Bek berkebangsaan Portugal tersebut menyebut kalau dirinya mendapatkan keuntungan usai dipinjamkan ke AC Milan. Ia membantu Rossoneri meraih peringkat kedua di Serie A di bawah rival sekota, Inter Milan.

Kini, pemain berusia 22 tahun tersebut telah kembali bergabung bersama tim utama The Red Devils. Ia pun berusaha mengulangi penampilan bagusnya ketika berlaga bersama Milan.

“Terus berkembang,” jawab Dalot ketika ditanya soal harapannya buat musim 2021/2022.

“Saat aku memiliki musim seperti musim lalu, jelas semua hal mulai lebih banyak menuntut juga. Aku ingin terus bermain. Aku ingin terus memberikan segala yang aku punya dan membaik. Aku tahu musim lalu fantastis tapi aku bisa melakukan yang lebih,” terang Dalot.

Musim lalu, Dalot sempat bertemu dengan United. Tepatnya di babak 16 besar Europa League, dan United berhasil mengalahkan Milan dengan agregat 2-1. Walau kalah, tapi musim lalu jadi salah satu musim terbaik Milan yang akhirnya kembali ke Liga Champions untuk pertama kalinya sejak musim 2013/2014.

Di Milan, Dalot bermain di 33 pertandingan dengna mengoleksi dua gol. Ia bermain di salah satu tim terbesar di Eropa bersama sejumlah bintang, termasuk mantan striker United, Zlatan Ibrahimovic. Ia pun menyimpan dalam hati pengalaman tersebut.

“Sungguh sempurna. Target di musim lalu adalah mendapatkan menit bermain, membuat kaki saya berlari. Bugar. Dan aku memilikinya.”

“Aku pikir aku adalah satu-satunya pemain di skuad AC Milan yang siap sedia di sepanjang pertandingan sepanjang musim, dan buatku itu adalah poin yang sangat bagus di samping tentu saja menit dan pertandingan yang aku mainkan, yang mana banyak.”

“Seperti yang aku bilang, itu sempurna. Aku bertemu orang-orang yang sangat baik di klub, orang-orang yang sangat baik di kota dan itu fantastis. Setiap musim, Anda belajar sedikit lebih banyak. Bukan cuma soal dirimu sendiri tapi soal kehidupan, soal sepakbola dan tentang pengalaman lainnya juga.”

“Kesempatan untuk bermain di liga fantastis lainnya memberiku beberapa hal yang sangat bagus, tidak hanya untuk sepakbola tetapi juga untuk hidup. Dari segi pengalaman, itu fantastis dan pada akhirnya aku sangat senang dengan apa yang kulakukan musim lalu,” tutur Dalot.

Setelah musim berakhir, Dalot dipanggil timnas Portugal ke Euro 2020. Pemanggilan ini cukup fenomenal mengingat ia belum pernah main buat timnas di level senior. Ditambah lagi, pemanggilannya dilakukan di event sepakbola terbesar di Eropa.

Dalot dipanggil untuk menggantikan fullback Manchester City, Joao Cancelo, yang positif Covid-19 jelang turnamen. Ia mencatatkan debutnya di pertandingan terakhir fase grup, kala menggantikan Nelson Semedo di 11 menit terakhir pertandingan. Ia kembali diturunkan di babak 16 besar, dengan bermain penuh selama 90 menit.

Meski gagal membantu Portugal mempertahankan gelar juara yang mereka raih pada 2016, tapi momen Euro 2020 menjadi pengalaman penting dalam karier Dalot.

“Ya, itu adalah salah satu musim panas paling indah yang aku miliki sejak lama. Jelas dengan tim U-21 kami ke final. Turnamennya fantastis, kami layak menang tapi akhirnya kami tak bisa.”

“Dan kemudian aku tidak berharap sama sekali, tetapi dipanggil pada menit terakhir untuk Euro di skuad utama. Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Sesuatu yang sangat, sangat baik untuk aku dan keluargaku, dan itu fantastis untuk menjadi bagian dari itu.”

Sumber: Manutd.com