Ketika Manchester United masih dilatih oleh Jose Mourinho, seringkali para penggemar United mempertanyakan kepribadian The Special One ketika berada di depan media atau saat di depan anak asuhnya. Ia dianggap arogan, suka nyinyir, dan jarang sekali mengeluarkan senyum. Hal ini yang dianggap membuat para pemain United takut ketika tim dilatih olehnya sehingga mereka sulit mengeluarkan permainan terbaiknya.

Masuknya Ole Gunnar Solskjaer langsung membawa perubahan. Para pemain mulai bisa kembali tersenyum. Pembawaannya yang tenang, murah senyum, dan ramah, membuat Anthony Martial dan rekan saat itu bisa bermain lepas dan meraih serangkaian hasil positif sebelum mengalami beberapa hasil buruk hingga memasuki kompetisi musim 2019/20.

Ketika tim mendapat hasil buruk, Solskjaer juga berusaha untuk selalu berpikir positif. Hal ini bisa dilihat dari komentarnya di depan media ketika Setan Merah gagal meraih kemenangan. Sebisa mungkin, ia tidak mengkritik siapa pun dan lebih baik menyebut kalau timnya tidak dinaungi keberuntungan.

Meski berusaha untuk terus berpikir positif, namun siapa sangka kalau Ole ternyata bisa marah juga kepada para pemain United. Hal ini dilaporkan oleh harian The Sun beberapa waktu lalu. Setelah ditahan imbang Southampton 1-1, Ole mengeluarkan treatment dengan mengatakan kepada para pemain kalau mereka semua adalah ‘lelucon’ dan tampil sangat memalukan. Pada pertandingan tersebut, United memang mendominasi laga dan unggul jumlah pemain. Namun, mereka tidak bisa memanfaatkan keunggulan tersebut.

Selain itu, mantan manajer Molde ini menyebut kalau mereka masih bermain individu dan tidak menghargai rekan setimnya. Para pemain United dianggap lebih banyak melakukan hal-hal yang tidak perlu alih-alih berpegang pada prinsip dasar yang sudah ia tetapkan saat sesi latihan. Hal ini yang kemudian membuatnya frustrasi dan memperingatkan para pemain untuk segera berbenah mengingat United sudah tertinggal 7 angka dari Liverpool dan akan melawan Leicester City, yang belum terkalahkan dari empat pertandingan yang sudah dimainkan.

Akan tetapi, kabar ini masih perlu diverifikasi lagi kebenarannya. Alasannya sederhana, sumber utamanya adalah The Sun, media yang dikenal gemar memberikan berita-berita yang ‘ngaco’ dan penuh kontroversi. Beberapa waktu lalu, media ini sempat diprotes oleh mantan penggawa United, Wayne Rooney.

Wazza saat itu disebut telah berselingkuh karena kepergok masuk ke dalam hotel bersama seorang wanita. Dari dua foto yang diunggah mereka, Rooney terlihat sedang merangkul seorang wanita dan sedang berbicara di lift bersama wanita yang berbeda dari sebelumnya. Hal ini kemudian membuat mantan kapten United tersebut marah dan melakukan protes. Rooney menyebut kalau wanita yang dirangkulnya sebenarnya hanya ingin berfoto dengannya. Sementara, ia tidak hanya berdua saja dengan perempuan tersebut ketika menunggu lift.

Namun jika berita ini benar, maka sebuah kemajuan sudah dibuat oleh pahlawan United dalam final Liga Champions 1999 ini. Sebelumnya, Solskjaer kerap dikritik karena kurang tegas kepada pemainnya dan terlihat menutupi aib para pemainnya yang masih belum menunjukkan peningkatan performa yang signifikan.

The Sun sendiri tidak menyebut nama pemain United yang menjadi sasaran dari kemarahan Solskjaer dalam pertandingan melawan Southampton tersebut. Namun jika mengacu kepada The Athletic, maka ada dua pemain yang dikabarkan sudah mulai membuat jengkel pria kelahiran Kristiansund tersebut. Dua pemain tersebut adalah Marcus Rashford dan Anthony Martial.

Solskjaer frustrasi dengan insting gol dua pemainnya tersebut yang dianggap mulai hilang. Kedua pemain ini adalah penyerang utama United musim ini sehingga ia ingin dua pemain tersebut cepat-cepat menunjukkan ketajamannya di depan gawang lawan. Namun dalam empat pertandingan terakhir, kedua pemain ini belum memuaskan.

Solskjaer menginginkan pemain depannya untuk berlari mendekati tiang selama sesi latihan dan membuat kedua pemain ini lebih sering berada di dalam kotak kecil. Sejak Agustus 2016, Rashford hanya enam kali mencetak gol dari kotak kecil, sementara di periode yang sama, Sergio Aguero sudah mencetak 14 gol.

Sejak awal, Solskjaer sudah mengagung-agungkan Rashford dan Martial untuk menjadi pemain utama mereka. Hal ini yang kemudian membuat Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez terlempar dari skuad. Jika kedua pemain ini belum bisa menjawab ekspektasi yang diberikan, maka jangan heran jika ia merasa frustrasi. Lagipula, kita tidak bisa terus mengharapkan sumber gol datang dari kaki Daniel James, bukan?