Ole Gunnar Solskjaer mungkin tak akan dipecat dalam waktu dekat. Akan tetapi, Antonio Conte mengaku kalau dirinya siap apabila ditawari pekerjaan melatih United.
Conte meninggalkan Inter Milan usai membawa kesebelasan Italia tersebut menuarai Serie A. Awalnya, ia diproyeksikan menggantikan Jose Mourinho pada musim panas lalu, meski akhirnya tak terjadi.
Dukungan hadir dari gelandang senior United, Nemanja Matic. Dua tahun lalu, ia pernah memuji Antonio Conte dan menyebutnya sebagai salah satu manajer terbaik di dunia. Kalau situasi tak berubah, Matic mungkin akan bereuni dengan mentan pelatihnya di Chelsea tersebut.
Keduanya hanya semusim bekerja sama di Chelsea, karena Matic bergabung dengan United pada Juli 2017. Kala itu, Matic adalah figur kunci dalam keberhasilan Conte meraih gelar Premier League di musim debutnya. Matic bermain sebagai gelandang tengah dan main di 40 pertandingan di semua kompetisi.
Bicara kepada media Italia, Tuttosport pada Desember 2019, Matic bilang, “Dia gila terhadap sepakbola. Dia bekerja 24 jam sehari, menganalisis pemain dan lawan mereka sepenuhnya. Secara taktikal, dia jelas salah satu yang terbaik di dunia.”
“Di tingkat fisik, dia membuat timnya berlari pada level yagn sama selama 95 menit. Ia adalah seorang profesional, salah satu yang terbaik di dunia. Aku yakin, dia akan sukses di Inter. Dia layak mendapatkannya,” terang Matic.
Apa yang diyakini Matic memang benar adanya. Ia hanya butuh setahun untuk membangun tim yang tangguh dengan finis kedua di belakang Juventus. Musim lalu, dengan skuad terbaiknya, ia berhasil membawa Inter juara Serie A untuk pertama kalinya dalam 11 tahun terakhir.
Keberhasilan Conte tersebut tidak membuatnya nyaman di Inter. Setelah melalui perbincangan panjang, Conte memutuskan untuk mengakhiri kontrak, karena tidak adanya kesepakatan soal rencana transfer di musim selanjutnya.
Setelah itu, Conte dikabarkan akan melatih Tottenham Hotspur untuk menggantikan Jose Mourinho yang pindah ke AS Roma. Lagi-lagi, setelah melalui perbincangan panjang, kesepakatan tidak terjadi, dan Conte masih menganggur hingga saat ini.
Di Inggris, selain meraih gelar juara Premier League, Conte juga mendapatkan trofi Piala FA pada musim selanjutnya, atau musim terakhirnya. Di Chelsea, presentase kemenangannya mencapai 65 persen, atau yang tertinggi kedua setelah menangani Juventus dengan 67 persen.
Bagaimana dengan Ole? Tidak terlalu buruk untuk seorang guru penjaskes, karena presentase kemenangannya mencapai 54,8 persen di United.
Sumber: Manchester Evening News