Dalam enam tahun terakhir, Manchester United berada dalam kebiasaan baru yang belum pernah terjadi, yang salah satunya seperti gonta-ganti pelatih. Namun, tampaknya kebiasaan itu kurang efektif, dan jika United memilih untuk memecat Ole Gunnar Solskjaer di atas keterpurukan mereka sekarang, itu justru tidak akan menyelesaikan masalah.
Seruan agar Solskjaer dipecat oleh Manchester United baru mulai muncul setelah kekalahan menyedihkan pekan lalu oleh Newcastle United dalam gameweek kedelapan Premier League musim ini. Para suporter di pertandingan itu mulai melampiaskan rasa frustrasi mereka dengan bersorak-sorak di seantero tribun stadion St. James Park, dan setelah itu, tidak sedikit dari mereka yang juga mulai menyalahkan Solskjaer di media sosial.
Solskjaer mungkin tidak akan menjadi sosok fenomenal yang bisa membangun kembali wibawa United, akan tetapi, berpisah dengannya sekarang, tidak akan menyelesaikan masalah. Louis van Gaal dan Jose Mourinho, adalah dua manajer dengan syarat gelar, tapi keduanya juga gagal memenuhi harapan di United. Jadi, siapa sebenarnya suporter United yang menyerukan agar petinggi United memecat Solskjaer dan berharap keputusan ini akan menstabilkan situasi?
Di sisi lain, ada rumor tentang mantan manajer Juventus Max Allegri –yang sedang menganggur– yang mulai diperdebatkan sebagai kandidat potensial untuk menjadi pengganti Solskjaer. Padahal kenyatannya, ia bukanlah pilihan yang populer ketika United berada di tengah-tengah keterpurkan seperti sekarang ini. Gaya permainan United di bawah Mourinho pernah menjadi tidak popular dalam kondisi seperti itu, apalagi dengan Allegri yang tidak pernah berkarier di Inggris, ia justru akan menjadi sosok pengganti yang pragmatis seperti para pendahulu Solskjaer.
Muncul juga nama Mauricio Pochettino yang dikaitkan sebagai pengganti potensial Solskjaer. Sosoknya memang lumayan dikenal, dan ia adalah manajer Premier League yang dianggap cocok menangani Setan Merah. Manajer asal Argentina itu bahkan telah melakukan keajaiban yang luar biasa di Tottenham dalam beberapa musim terakhir. Namun, gambaran perjuangan Spurs di musim ini mulai menggambarkan bahwa Pochettino sedang berada di titik penurunan kariernya. Maka, sosok sepertinya justru menjadi tidak potensial lagi untuk United.
Jadi, langkah yang sangat logis untuk Manchester United sekarang adalah bertahan pada sosok Ole Gunnar Soslkjaer. Karena, jika memecat Solskjaer sekarang, maka United akan kembali ke titik awal dari semua yang sudah mereka lakukan selama ini. Mungkin nanti ada manajer baru yang akan membawa mereka bangkit, tetapi masalah yang dihadapi Solskjaer hari ini dapat muncul kembali cepat atau lambat.
Selain itu, setelah menyerahkan jabatan permanen tujuh bulan lalu kepada Solskjaer, dewan petinggi United juga sudah berkomitmen dan setuju untuk membentuk renacana jangka panjang bersama-sama. Oleh karena itu, menjadi tidak adil bukan kalau mereka justru memilih memecat Solskjaer hanya kurang dari seperempat tahun di musim ini?
Terlepas dari semua malapetaka itu, sebenarnya United hanya perlu memanfaatkan musim ini sebagai perbaikan penuh untuk skuatnya, dan tidak perlu punya target muluk-muluk seperti juara liga. Meskipun Sam Allardyce pernah mengatakan kalau United bisa terdegradasi jika terus tampil buruk, namun hal seperti itu sebenarnya tidak akan terjadi. Pasukan United memang relatif lemah, tetapi mereka tidak cukup rendah untuk bisa terdegradasi. Maka membicarakan tentang hal seperti itu malah terasa menggelikan.
Sama halnya, posisi empat besar jelas berada di luar jangkauan United, tapi mereka masih bisa menyelesaikan musim di posisi papan tengah klasemen. Jadi, apa yang sebenarnya membuat United pesimis dengan semua situasi ini? Memiliki keraguan akan sesuatu memang manusiawi, tapi bukankah lebih baik untuk menumbuhkan rasa optimisme pada serangkaian target yang telah dibuat?
Masih ada harapan, masih banyak bulan yang belum dilewati, dan masih banyak waktu juga untuk memberi Solskjaer kesempatan belanja di bursa transfer Januari nanti. Maka setelah semua itu terjadi, biarkan orang-orang menilai, apakah sebelum akhir Mei situasinya mulai membaik atau justru semakin buruk?
Untuk semua kritik yang ia terima belakangan ini, pemain rekrutan Ole Gunnar Solskjaer sebetulnya sudah terbukti solid. Aaron Wan-Bissaka dan Harry Maguire sama-sama terlihat baik nilainya, dan bahkan Daniel James memiliki dampak yang lebih besar daripada yang diperkirakan setelah kepindahannya dari Swansea.
Jadi sekali lagi, jika Solskjaer memiliki kesempatan untuk memanfaatkan bursa transfer Januari nanti dengan baik, seperti membawa beberapa gelandang atau penyerang, maka “tunas hijau” pemulihan kondisi United mungkin akan mulai tampak selama paruh kedua musim ini. Tapi jika itu semua tidak sesuai harapan, maka sudah waktunya bagi United dan Solskjaer untuk berpisah.