Foto: Irish Examiner

Salah satu dari legenda sepakbola Inggris, Matt Le Tissier, mengecam Ole Gunnar Solskjaer karena keputusannya soal eksekutor penalti Manchester United. Legenda Southampton tersebut menyebut keputusan Solskjaer kurang tegas ketika ia memilih eksekutor penalti untuk timnya. Selain itu, menurut Le Tissier, dua pengambil penalti yang ditunjuk Solskjaer adalah para amatir.

Di sisi lain, sekilas kontroversi terjadi di awal musim ketika United yang diberi kesempatan emas untuk memimpin pertandingan kala melawan Wolves dan Crystal Palace lewat penalti, justru tidak terjadi karena duo eksekutor penalti mereka gagal mengeksekusinya. Ditambah lagi, terdapat juga hal-hal yang sempat membuat banyak orang bertanya-tanya soal pemilihan eksekutor penalti United.

Misalnya ketika United melawan Wolves, saat itu Marcus Rashford belum pernah gagal penalti dalam kariernya dan ia juga telah mencetak satu gol seminggu sebelumnya ketika melawan Chelsea, namun terdapat sebuah keputusan mengejutkan ketika yang dipilih untuk mengambil penalti justru Paul Pogba. Keputusan ini dinilai sebagai faktor penyebab mengapa United tidak berhasil memanfaatkan kesempatan memimpin dan menang di akhir laga.

Upaya tendangan khas Pogba berhasil digagalkan oleh Rui Patricio, dan setelah pertandingan, Solskjaer mengungkapkan bahwa sebenarnya United punya Pogba dan Rashford untuk mengambil penalti. Pernyataan itu memunculkan kebingungan baru, “mengapa waktu melawan Wolves,tidak Rashford saja yang mengeksekusi penaltinya?” Menanggapi hal tersebut, Matt Le Tissier menganggapnya sebagai keputusan yang tidak profesional.

“Keputusan itu memang menimbulkan kebingungan, dan jika Anda memiliki dua eksekutor yang sudah dinobatkan, Anda seharusnya bisa memilih dengan mudah yang mana yang paling terbaik. Jadi, kami bisa menerkanya, ‘baiklah, mari kita lihat siapa yang akan mengeksekusi penalti itu’,” tutur Matt Le Tissier kepada Daily Mirror.

“Tapi yang terjadi malah tidak seperti itu, yang terjadi adalah keputusan yang tidak professional. Dua pengambil penalti United masih amatir dan anak sekolahan, maka sebuah keputusan yang dibuat itu akan tergantung pada manajer. Dalam situasi seacam ini, manajer harus lebih baik dalam memutuskan keputusannya. Dia seharusnya bilang, ‘Benar, Anda yang terbaik di adu penalti, jadi Anda akan mengambil penalti, tapi jika Anda tidak berada di lapangan maka rekan Anda bisa mengambilnya, tetapi sekarang, Anda akan mengambilnya ‘.

“Di sini merupakan liga kompetitif. Setiap tim memiliki porsi khusus untuk penalti dalam latihannya, dan setiap tim punya keputusan terbaik untuk siapa yang akan mengambil penalti dalam pertandingan. Saya pernah mengemban tugas berat tersebut ketika saya berumur 20 tahun, di mana saat itu saya menjadi pengambil penalti dan tidak pernah ada pertanyaan (meragukan) ketika saya berada di lapangan. Mereka sudah paham, itu adalah hak saya dan itu adalah pekerjaan saya.”

United sendiri masih kebingungan dalam memilih “siapa pemain yang akan menjadi eksekutor penalti selanjutnya.” Ini dikarenakan mereka tidak memiliki pemain khusus untuk tugas tersebut. Apalagi, diantara pemain Setan Merah di musim ini merupakan (kebanyakan) para pemain muda, yang beresiko besar memunculkan masalah ketika salah satu diantara mereka dipilih sebagai eksekutor penalti.

Di satu sisi, eksekutor penalti utama United saat ini, Paul Pogba, sekarang tercatat telah gagal mengeksekusi lima penalti, satu penalti di musim ini dan empat penalti di musim lalu. Selain itu, eksekutor penalti United yang lain, Marcus Rashford, juga telah gagal mengeksekusi penalti di laga melawan Crystal Palace. Namun kendati begitu, Matt Le Tissier tetap punya pilihan, dan jika ia menjadi manajer, ia lebih yakin memilih Rashford sebagai satu-satunya eksekutor penalti di United saat ini.

“Catatan Pogba jauh lebih buruk daripada catatan Rashford. Saya tidak pernah terlalu tertarik pada cara Pogba mengeksekusi penalti karena dia biasanya butuh waktu lama untuk menendangnya. Dia sering membuat suasana penalti seperti teater, dan dia tidak menganggapnya serius. Sementara itu, cara Rashford mengambil penalti sebenarnya jauh lebih baik, dan jika saya adalah manajer, dia akan menjadi satu-satunya pengambil penalti utama di tim,” tandas Le Tissier.

 

Sumber: Daily Mail, Manchester Evening News