Sempat bersinar pada Piala Dunia 2014 bersama timnas Argentina, karier Marcos Rojo justru berantakan dalam lima tahun terakhir. Semenjak pindah ke Manchester United, kehebatan Rojo sebagai seorang pemain belakang perlahan mulai tergerus. Kita sudah tidak bisa lagi menyaksikan penampilan tanpa kompromi dari pemain yang sudah berusia 29 tahun tersebut.

Cedera adalah salah satu faktor terbesar yang membuat penampilan Rojo menurun. Terjangan sembrono yang ia buat ketika melawan Anderlecht pada 2017 lalu, membuat dirinya kini menjadi pemain belakang yang pesakitan. Kalau pun sembuh, cedera Rojo tinggal menunggu waktu saja untuk kembali kambuh.

Meski minim kontribusi, namun nama Rojo masih awet dalam skuad United hingga saat ini. Padahal dalam dua musim terakhir, ia sudah tidak dipercaya lagi sebagai pemain utama. Hal ini terlihat dari jumlah penampilannya yang terus merosot dalam periode tersebut. Namun beberapa kali namanya masuk daftar jual, beberapa kali juga ia selalu lolos dari bursa transfer dan tetap berseragam merah.

Musim ini, Rojo baru bermain empat kali di semua kompetisi. Jumlah laga paling sedikit yang pernah ia rasakan sebagai seorang pemain profesional. Bahkan beberapa waktu lalu, ia justru bermain bersama tim U-23 Manchester United. Hal ini dilakukan Rojo untuk mengembalikan kebugarannya yang merosot pasca absen panjang. Kepada MUTV, ia juga mengungkapkan kalau sebenarnya ia masih dibutuhkan oleh Solskjaer.

“Sangat bagus bermain di U-23. Sejak dia (Ole) tiba, dia memiliki hubungan yang luar biasa dengan saya. Ketika dia tiba di sini, dia mengatakan kepada saya bahwa saya masih menjadi bagian dari rencananya sebagai manajer. Dia ingin mendapatkan diri saya dalam kondisi bugar,” kata Rojo.

“Dia banyak membantu saya karena saya mengalami cedera yang sangat parah dan dia mengatakan kepada saya untuk tidak khawatir dan hanya berkonsentrasi dengan tenang untuk terus membuat kejutan dalam rehabilitasi dan pemulihan saya.”

Mantan pemain Spartak Moscow ini memang sedang giat untuk mengejar ketertinggalan dari para pemain lainnya. Ia bahkan diizinkan untuk terbang kembali ke klub lamanya, Estudiantes, hanya untuk sekadar berlatih sekaligus menemui keluarganya. Ole tentu berharap semangat dari mantan klub dan orang-orang terdekat Rojo bisa memberikan dampak yang bagus bagi kebugarannya agar dia bisa kembali bermain pada sisa musim 2018/2019.

“Ole mengizinkan saya untuk kembali ke Argentina untuk bertemu keluarga saya sebentar ketika tim tidak menjalani pertandingan. Saya pikir itulah hal positif dari caranya melatih yaitu dengan mendekati semua pemain dan dia memahami mereka semua dengan sangat baik karena dia memiliki karier yang panjang sebagai pemain di klub ini. Dia adalah orang yang positif dan selalu membantu serta memberikan saran,” ujarnya menambahkan.

Selepas musim ini berakhir, nama Rojo sudah pasti akan kembali diisukan akan dilepas Manchester United. Musim lalu, kepindahannya nyaris terealisasi ketika Everton mengunggah gambar Rojo dalam Instagram story mereka. Akan tetapi, kabar tersebut meredup setelah United memilih mempertahankan Rojo karena Mourinho tidak mendapatkan pemain belakang anyar. Sedangkan Everton akhirnya mengalihkan buruannya kepada Yerri Mina.

The Toffees sendiri dikabarkan masih getol untuk merekrut Rojo. Pada Januari 2019 lalu, upaya kedua kembali mereka lakukan untuk mendapatkan pemain asal La Plata tersebut namun tetap tidak membuahkan hasil karena gaji Rojo yang sangat berat untuk mereka penuhi. Selain rival Liverpool tersebut, Wolverhampton juga menginkan jasa Rojo karena permainannya yang sesuai dengan skema tiga bek milik Nuno Espirito Santo.

Rojo sendiri masih terikat kontrak hingga 2021 sesuai dengan kesepakatan yang mereka lakukan pada bulan ketiga 2018 lalu. Melihat durasi kontrak dan harapan Ole kepada Rojo, maka nampaknya dia akan tetap bertahan di Manchester. Akan tetapi, tidak tertutup kemungkinan juga bagi Rojo untuk pindah apabila pada bursa transfer musim panas nanti United mendatangkan satu lagi bek tengah baru.