Foto: Twitter

Konflik adalah sesuatu yang cenderung manusia hindari dalam hidupnya. Salah satu konflik terbesar yang mungkin akan langsung manusia berpaling darinya adalah perang. Karena mereka tahu, perang merupakan konflik terbesar yang akan menghasilkan kehancuran serta kekacauan parah.

Perang juga seringnya menguras banyak tenaga, uang dan nyawa. Dan sekali lagi, hal seperti inilah yang merupakan sesuatu paling dihindari manusia. Tidak terkecuali oleh klub sepakbola, termasuk di dalamnya adalah Manchester United.

Kabar terbaru menyebutkan kalau United telah mengkonfirmasi bahwa mereka akan meninjau kerja sama mereka dengan maskapai penerbangan Rusia Aeroflot. Hal ini dilakukan klub kota Manchester tersebut menyusul deklarasi perang yang dibuat oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

United biasanya terbang untuk pertandingan Eropa mereka dengan pesawat dari Aeroflot di bawah kesepakatan yang telah ditandatangani. Namun nampaknya pihak klub akan mengubah kesepakatan itu. Rencana perjalanan mereka pun ke depan tidak akan menggunakan pesawat dari Rusia lagi.

Selain karena adanya deklarasi perang, keputusan Manchester United soal kerja sama dengan Aeroflot ini juga terancam mendapat perhatian “khusus” dari pemerintah Inggris. Karena saat ini pemerintah Inggris sedang gencar-gencarnya memberikan banyak sanksi kepada Rusia.

Sebelumnya Setan Merah memang mengatakan kalau mereka akan terus melanjutkan hubungan dengan perusahaan Aeroflot. Tetapi tindakan Putin atas deklarasi perangnya dengan cepat telah mengubah sikap klub. Mereka tidak mau mengambil risiko yang jauh lebih besar di tengah situasi pelik ini.

Maka dari itu, sekali lagi, pihak United sekarang sedang berupaya mengakhiri kesepakatan kerja sama mereka dengan maskapai Rusia Aeroflot. Meskipun setelah ditinjau, kesepakatan antara kedua pihak sebetulnya masih tersisa dua tahun lagi (hingga musim panas 2023).

United sendiri telah disponsori oleh Aeroflot sejak 2013, dan memperpanjang kemitraan mereka pada 2017. Dalam kesepakatan baru tersebut besar nilainya diperkirakan sampai sekitar 40 juta paun. Jadi, meski akan ada kerugian yang cukup signifikan, namun CEO baru United Richard Arnold sudah tidak berniat memperbarui kontrak dengan Aeroflot.

Manchester United sadar akan adanya dampak kerusakan dari kesepakatan itu terhadap citra mereka. Bahkan daya tarik komersialnya pun akan berkurang jika terus dikaitkan dengan Rusia –menyusul invasi mereka ke Ukraina. Mungkin juga, akan ada masalah hukum susulan jika AS menjatuhkan sanksi pada Rusia.

Situasi itu jelas akan memengaruhi posisi Glazer di United, yang itu berarti pemilik klub bisa berada dalam masalah serius –dikarenakan Glazer adalah orang AS. Oleh sebabnya klub kemungkinan akan mencari maskapai baru dengan segera, dan menjadikan maskapai tersebut operator perjalanan luar negeri resmi mereka.

Sampai saat ini, dituturkan oleh media Mirror, mereka mengklaim jika Qatar Airways kemungkinan akan menjadi pengganti Aeroflot yang relevan. Namun apakah nantinya disetujui atau tidak, itu tergantung perkembangan lebih lanjut.

Sementara itu di sisi lain, invasi Rusia ke Ukraina memang telah banyak dikutuk oleh semua pihak. Baik dari para petinggi negara, politisi dan bahkan pesepakbola sekalipun. Oleksandr Zinchenko dari Manchester City misalnya, ia berbicara menentang Putin. Ia mengatakan bahwa ia berharap politisi Rusia “meninggal dengan cara yang menyakitkan”.

Sepakbola Eropa memang telah menjadi salah satu ranah yang lumayan terpengaruh oleh invasi tersebut. Ditambah lagi, tempat final Liga Champions musim ini akan diadakan di Rusia, dan kabarnya saat ini tuan rumah final acara tahunan UEFA tersebut akan dipindahkan.

Menurut Sport Bible, badan pengatur sepakbola Eropa akan mengadakan pertemuan pada hari Jumat nanti untuk membahas masalah ini. Ya meskipin nantinya, penentuan tuan rumah baru ini diperkirakan tidak akan diputuskan secara cepat.