Manchester United dan lima klub Inggris yang diam-diam setuju untuk bermain di European Super League (ESL) akan membayar denda sebesar 22 juta paun. Denda ini akan diterima Premier League sebagai bentuk sanksi keputusan sepihak mereka.
Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Spurs juga telah menyetujui denda tambahan 25 juta paun, dan potensi pengurangan 30 poin untuk pelanggaran serupa di masa depan. Ancaman tegas ini dibuat supaya tidak ada pengulangan sikap yang dapat menimbulkan pergolakan di dunia sepakbola Inggris.
“Enam klub yang terlibat dalam proposal untuk membentuk European Super League hari ini telah mengakui kesalahannya. Sekali lagi, tindakan mereka adalah sebuah kesalahan. Kami telah menegaskan kembali komitmen mereka terhadap Liga Premier dan masa depan sepakbola Inggris,” bunyi pernyataan resmi EPL dan FA dikutip dari Sky Sports.
“Mereka (tim Big Six) dengan sepenuh hati meminta maaf kepada suporter mereka, sesama klub, Liga Premier dan FA. Sebagai isyarat niat baik, klub-klub secara kolektif setuju untuk memberikan kontribusi (denda) sebesar 22 juta paun. Uang ini akan digunakan untuk kepentingan liga, termasuk investasi baru untuk fasilitas suporter, akar rumput, dan program komunitas.”
“Selanjutnya, enam klub telah setuju untuk mendukung perubahan aturan. Sehingga tindakan serupa di masa depan akan menyebabkan pengurangan 30 poin. Masing-masing dari enam klub, dalam acara itu, juga akan dikenakan denda tambahan 25 juta paun. Premier League dan FA telah bekerja sama secara erat selama proses ini dan kesepakatan ini sudah menjadi ujung kesimpulan.”
Denda yang dikenakan Premier League agak sebanding dengan yang dikenakan oleh UEFA. Asosiasi resmi sepakbola Eropa itu sempat mengumumkan “langkah-langkah reintegrasi” untuk sembilan klub yang setuju menarik diri dari ESL. Khususnya selama periode 48 jam yang terik pada akhir April lalu.
Termasuk AC Milan, Inter Milan dan Atletico Madrid, tim Big Six pun setuju untuk membayar 15 juta euro (12.9 juta paun) secara kolektif. Uang ini dikabarkan langsung diinvestasikan ke program sepakbola anak-anak, remaja dan akar rumput. Selain itu, lima persen dari pendapatan mereka di kompetisi UEFA akan ditahan selama satu musim.
Klub-klub yang tergabung ke dalam ESL juga menyetujui denda dari UEFA di masa depan yang jauh lebih berat. Dikabarkan, denda yang akan diberlakukan sebesar 150 juta euro (129 juta paun). Tentunya denda ini berlaku jika mereka melanggar komitmen kepada UEFA, atau mendaftar ke format pemisahan diri yang serupa seperti ESL.
Di sisi lain, UEFA sendiri telah mengumumkan bahwa Appeals Body (badan banding) memutuskan untuk menangguhkan sementara proses yang dibuka terhadap pemberontak ESL. Yakni klub-klub seperti Real Madrid, Barcelona dan Juventus. Penangguhan ini akan terus dilakukan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
“UEFA memahami mengapa proses disipliner perlu ditangguhkan untuk sementara waktu. Akan tetapi, kami tetap percaya diri dan akan terus mempertahankan posisinya di semua yurisdiksi yang relevan. UEFA akan mengambil semua langkah yang diperlukan sesuai dengan hukum nasional. Badan Banding UEFA berada dalam posisi untuk melanjutkan proses disipliner sesegera mungkin,” bunyi pernyataan resmi UEFA.
Ya meskipun tidak persis seperti denda UEFA, bagaimanapun, denda tim Big Six lebih mudah karena hanya dibayar secara tunai. EPL tidak menetapkan denda berdasarkan persentase dari pendapatan siaran musim depan seperti ketentuan UEFA. Meskipun di satu sisi, opsi denda ini sempat dibahas dalam beberapa pekan terakhir.
Keputusan akhir Premier League untuk memberikan denda kepada tim Big Six secara substansial pun lebih ringan dari proposal awal yang dibuat pada bulan lalu. Karena sebelumnya, denda bagi tim Big Six adalah sebesar 15 juta paun (per klub) dan akan dikenakan pengurangan poin.