Foto: Twitter

Tidak ada hari yang membaik di OldTrafford. Itu mungkin bisa jadi ungkapan yang pas untuk mendeskripsikan keadaan Manchester United. Pasalnya banyak masalah yang masih belum beres di sana. Sampai-sampai mantan penyerang United era 90-an Teddy Sheringham merasa bingung dengan kondisi bekas klubnya itu.

Salah satu yang ia percaya jadi sebab masalah Setan Merah saat ini adalah kurangnya kepemimpinan di klub. Baginya, hal itu telah menyebabkan masalah besar dan terekspos dengan jelas ketika mereka dikalahkan oleh rival sekotanya Manchester City.

United sangat tertekan dan takluk “secara mudah” dengan skor 4-1 di Stadion Etihad. Bagaimana tidak, tim asuhan Ralf Rangnick itu seolah bermain dengan semangat yang rendah selama babak kedua. Dan parahnya lagi, di saat ketinggalan skor, mereka tidak bisa menguasai bola sama sekali.

Inilah situasi yang membuat Teddy Sheringham kebingungan dan mengungkapkan pendapatnya. Menurutnya, dengan kondisi seperti ini, harus ada dua sisi yang dilihat. Pertama, harus dilihat bagaimana kondisi permainan City dan bagaimana cara United menyikapinya.

“Saya telah melihat dari kedua sisi sudut pandang. Saya telah bermain di tim Manchester United dan waktu itu kami bermain sangat dominan. Di mana kami dituntut 100 persen berkomitmen untuk tujuan, dan semua orang berusaha mendayung bersama, dipimpin oleh seorang manajer top,” ujar Sheringham dikutip dari Sky Sports.

“Tapi saya juga pernah berada di dalam kondisi sebaliknya, dan saya melewatinya bersama-sama sebagai sebuah tim. Jadi ketika Anda bermain melawan tim kuat seperti Manchester City, Anda harus tahu kalau mereka akan menemukan setiap lubang kecil. Mereka akan terus bekerja untuk berusaha menemukan celah.”

“Semua orang pasti berusaha keras untuk menghentikan itu, tetapi kemudian mereka (City) terus menggali peluang. Dan United, kita semua melihatnya, mereka sudah pasti takluk oleh tim-tim seperti itu. Karena kita semua tahu bagaiman cara mereka (United) bermain. Kuncinya, Anda memang harus bermain sebagai tim yang fokus untuk mendayung bersama.”

Selain itu, Sheringham mencurigai sesuatu telah terjadi di kubu para pemain Manchester United. Pria yang memenangkan tiga gelar Premier League di bawah Sir Alex Ferguson itu bahkan merasa bahwa para pemain United kemungkinan besar bermain tanpa motivasi.

Ketika para pemain bermain tanpa motivasi, itu berarti ada satu penyebab utama. Bagi Sheringham hal itu tidak lain adalah kurangnya sosok yang bisa jadi pemimpin di klub. Karena sekali lagi, satu-satunya masalah United yang saat ini ia percaya hanyalah kurangnya kepemimpinan.

“Semua hasilnya akan berbeda ketika Anda bermain untuk seorang manajer dan Anda tidak memiliki motivasi. Saya curiga, mungkin para pemain United saat ini berpikir, ‘dia (Rangnick) tidak akan berada di sini musim depan. Jadi kami tidak harus berusaha sekeras itu karrena dia akan pergi. Kami hanya ingin bekerja untuk manajer berikutnya’,” tandas Sheringham.

“Saya merasa ada perasaan seperti itu di tim utama United, dan Anda mungkin bisa melihatnya dengan jelas di lapangan. Selain itu, ada beberapa pemain lain yang dicadangkan. Apakah mereka cedera? Tampaknya bukan. Karena saat ini saya percaya kalau hanya ada satu masalah di United, yaitu kurangnya kepemimpinan.”

Ralf Rangnick sudah ditunjuk sebagai manajer sementara Manchester United sejak akhir November lalu. Tepatnya setelah dipecatnya Ole Gunnar Solskjaer. Namun, otoritas pelatih asal Jerman itu dipertanyakan, dan Sheringham melihat hal itu jadi perbedaan mencolok dengan posisi Pep Guardiola di Manchester City.

“Lihatlah Manchester City. Mereka dipimpin oleh seorang pria top yang mengabdikan diri untuk Manchester City agar menjadi lebih baik. Tapi ketika Anda melihat Manchester United, semuanya berbeda. Mereka cuma memiliki manajer sementara. Mereka lalu memecatnya. Kemudian mereka mendapatkan manajer sementara lainnya. Kenapa bisa begitu?” Ungkap Teddy Sheringham.

“Apa yang terjadi dengan klub sepakbola papan atas seperti United? Jika Anda mendapatkan seseorang untuk tinggal lama dan keinginannya adalah untuk membuat mereka lebih baik, maka berilah dia kesempatan. Tapi jika tidak, cari manajer yang mau. Karena jika Anda menempatkan manajer sementara, maka Anda akan memulai lagi dengan manajer lain dan ide-ide yang lain.”