Manajer Aston Villa, Dean Smith, mengecam keputusan wasit ketika timnya kalah 1-3 dari Manchester United. Dalam pertandingan yang digelar di Villa Park tersebut, setidaknya ada dua keputusan yang bikin Smith frustrasi.

“Penalti itu buatku amatlah lunak, kartu merah buat Ollie Watkins, amat, amat lemah. Kata yang bisa aku gunakan adalah ‘bingung’ karena aku tak tahu akan ada di mana kita dengan keputusan seperti itu.”

Keputusan yang pertama adalah wasit menganggap Paul Pogba dijatuhkan di dalam kotak penalti The Villans. Hal tersebut membuat United berhasil menyamakan skor lewat tendangan penalti yang dieksekusi dengan baik oleh Bruno Fernandes. Gol ini pula yang memicu United untuk melakukan comeback.

Keputusan yang kedua adalah soal wasit yang memberikan kartu kuning kedua pada penyerang Villa, Ollie Watkins. Di akhir pertandingan, wasit merasa kalau Watkins melakukan diving ketika bertabrakan dengan Dean Henderson. Wasit pun memberi kartu kuning kedua sekaligus mengusir Watkins.

Smith menyebut keputusan-keputusan tersebut menyedihkan. Ia memberi contoh Raheem Sterling yang berkali-kali dilanggar tapi penalti tak diberikan.

“Semua orang bingung bagaimana Raheem Sterling yang mendapatkan empat atau lima ‘sentuhan’ tadi malam tapi tak mendapatkan penalti. Lalu, satu sentuhan di pertandingan ini dan wasit memutuskan penalti. Itu terlihat seperti keputusan menyedihkan bagi saya, mirip dengan Old Trafford dan musim lalu di sini,” kata Smith.

“Kita melihat insiden dengan Raheem Sterling pada Sabtu ketika penalti tak diberikan, itu dengan apa yang kita sebut teknologi untuk memeriksanya (VAR).”

“Hari ini juga. Kami semua garuk-garuk kepala. Mungkin aku harus melatih para pemainku seperti Keinan Davis, yang berlari sampai ujung, menginjak rem, dan menunggu sentuhan, untuk terjatuh dan mendapatkan penalti?”

Smith menambahkan bahwa dia yakin keputusan untuk memberikan penalti, karena pelanggaran Douglas Luiz terhadap Paul Pogba, adalah titik balik dalam pertandingan tersebut.

Villa memulai laga dengan baik, bahkan unggul lewat gol Bertrand Traore. Namun, di babak kedua, permainan mereka berubah dan sulit untuk menembus pertahanan The Red Devils.

“Lima menit pertama kami tidak memulai dengan sangat baik tetapi kemudian bermain sangat baik di babak pertama, menekan dengan tinggi mereka dan mendapat gol yang pantas. Keputusan penalti memengaruhi kami, dan lebih lagi buat mereka.”

Smith bilang kalau Luiz harusnya tidak menaruh kakinya atau memberi Pogba kesempatan untuk terjatuh. “Tapi cukupkah itu untuk membuat seseorang hilang keseimbangan?” tanya Smith.

“”Kita tahu kalau itu bukan penalti. Makanya mengapa keputusan itu lembek. Aku menyerah bicara soal keputusan penalti menghadapi Manchester United. Kami harusnya punya tiga keputusan meragukan di tiga pertandingan terakhir kami menghadapi mereka.”

“Soal kartu merah, Ollie tak pernah meminta (pelanggaran). Dia telah menyentuh bola dan kiper datang menerjang.”

Smith mengaku telah menyaksikan lima atau enam kali dan ia tak bisa bilang apakah ada kontak atau tidak. Ia bertanya pada Ollie apa yang terjadi dan pemainnya bilang ada sedikit kontrak.

“Cukupkah baginya untuk terjatuh? Mungkin tidak. Buat Ollie untuk mendapatkan penalti, dia harus kesakitan dulu. Kalau seperti itu, apa yang harus kami lakukan? Itu adalah pertanyaan soal konsistensi.”

“Aturan yang menyedihkan adalah kami tidak dapat mengajukan banding atas kuning kedua. Tidak mungkin di dunia ini wasit bisa memastikan bahwa dia belum disentuh.”