Foto: Telegraph.co.uk

Rasa malu Luke Shaw mulai mereda seiring berjalannya waktu. Ditambah lagi, Manchester United juga mulai memainkannya sebagai pemain reguler di banyak pertandingan sejak dua musim lalu. Kedatangan bek sayap baru seperti Aaron Wan-Bissaka pun tampaknya tidak terlalu mengusiknya. Bahkan, Shaw justru merasa bahwa ada kesamaan antara dirinya dengan Wan-Bissaka, yang mungkin bisa menjadi hal penting untuk musim depan.

“Dia luar biasa. Aaron adalah pemain yang berkarakter sama dengan saya, dan dia juga satu posisi dengan saya. Saya tidak dipercaya bahwa ternyata dia punya banyak kesamaan dengan saya. Dia sudah seperti pemain bagus yang mungkin akan membantu United di musim depan,” tandas Luke Shaw.

“Saya benar-benar berharap untuk bisa bekerjasama dengannya di musim depan. Saya sudah melihat dia di pra musim ini, dan dia benar-benar hebat. Aaron memiliki kecepatan yang mirip dengan James. Mereka berdua sangat baik untuk tim ini. Anda tidak pernah tahu, bahwa kedua pemain baru ini adalah pemain yang bagus. Semoga mereka berdua bisa konsisten.”

Sangat jelas, keadaan Luke Shaw saat ini jauh lebih baik. Ia sudah “melalui masa kelam” di era Mourinho dan Louis van Gaal. Ini merupakan sebuah peningkatan situasi yang baik jika mengingat Shaw kala itu sempat mengalami hubungan yang begitu bervariasi dengan Jose Mourinho. Meski di satu sisi, Shaw juga berhasil memikat Mourinho untuk memainkannya di awal musim lalu.

“Sekarang, Ole memimpin kami. Dia sangat cerdas. Dia mempercayakan saya dan dia selalu berbicara dengan saya. Dia sangat tahu apa yang bisa saya lakukan, dan dia selalu menuntut saya untuk berkontribusi secara maksimal di tim ini. Hal inilah yang selalu saya inginkan di klub ini. Saya akhirnya bisa mendapati manajer yang percaya sepenuhnya kepada saya,” ungkap pemain berusia 24 tahun itu.

“Penekanan yang dilakukan Ole adalah pada kepercayaan. Bagi saya, untuk mengembalikan kepercayaan itu kepadanya adalah dengan menunjukkan penampilan yang apik. Yang paling penting, sekarang saya bisa fokus untuk mencapai hal itu, dan caranya adalah bekerja lebih keras agar tetap bugar dan memulai musim baru dengan sangat baik.”

Di sisi lain, Ole Gunnar Solskjaer sendiri memang sedang berupaya mengembangkan pola pendekatan serangan yang lebih intens. Oleh karenannya, ada sebuah tuntutan untuk Shaw agar bisa menguasai sepertiga akhir lapangan daripada pos posisinya sendiri. Hal ini juga berlaku untuk Wan-Bissaka. Skema pelatihan pra musim United benar-benar telah direncanakan dengan cermat untuk fokus pada energi dan intensitas permainan yang lebih tinggi.

“Tadi malam (ketika melawan Inter), rasa panas terjadi selama pertandingan, dan saya merasa tampak jauh lebih baik daripada sebelumnya. Permainan kami berhasil mendominasi. Itu berkat skema Ole yang lebih fokus pada penjagaan bola, bermain keluar dari belakang, dan mempertahankan penguasaan bola. Ketiga skema ini adalah aspek yang tidak kami peroleh di musim lalu,” ungkap Shaw.

“Sekarang kami tahu, sebagai tim, yang diinginkan manajer adalah menerapkan ide untuk diterapkan secara presisi di lapangan. Hal seperti ini hebat, karena kami semua akhirnya tahu apa yang perlu dilakukan. Musim lalu, adalah kekecewaan besar. Terutama selama periode ketika kami melewati waktu istirahat panjang (libur musim dingin), dan melihat tim rival memenangkan piala. Itu sangat mengecewakan.”

“Tapi sekarang akan menjadi berbeda, dan United punya bentuk baru di musim depan. Terutama, dengan ide-ide baru yang dibawa manajer. Itu adalah ide yang sangat bagus. Saya piker, cara seperti ini akan menguntungkan kami ketika bermain melawan tim manapun. Kami telah banyak bekerja pada pelaksanaan taktik. Jad, kami sudah siap mengadapi momen apapun.”

 

Sumber: Manchester Evening News