Benarkah Manchester United tidak jadi lebih baik setelah mengganti posisi manajer Ole Gunnar Solskjaer dengan Ralf Rangnick? Anggapan ini dituturkan langsung oleh mantan pemain sayap United Luke Chadwick. Karena sejak Ranginck menggantikan Solskjaer, United tersingkir dari Liga Champions dan Piala FA.
Selain itu posisi United di Premier League juga sangat mengkhawatirkan. Harapan mereka untuk finis di empat besar sekarang tampak “jauh tak terlihat” setelah kekalahan beruntun dari Liverpool dan Arsenal. Saat ini mereka tertinggal enam poin di belakang The Gunners (di posisi keempat) yang masih memiliki sisa satu pertandingan.
Melihat hal ini Luke Chadwick merasa sangat kecewa. Ia mengakui bahwa United memang tidak menuju ke arah yang benar di bawah Solskjaer, tapi juga tidak lebih baik ketika di bawah Rangnick. Menurutnya justru performa Setan Merah jauh lebih buruk selama Rangnick menjabat sebagai manajer sementara.
“United akan selalu sulit bagi Rangnick. Tim mengalami peningkatan hanya ketika dia pertama kali datang ke klub. Dia mendapat beberapa kemenangan positif yang dibutuhkan pada saat itu, tetapi semuanya tidak bertahan lama. Bayangkan saja, sekarang mereka (United) hanya meraih dua kemenangan dalam 10 pertandingan terakhir di semua kompetisi. Itu benar-benar buruk,” tandas Chadwick kepada CaughtOffside.
“Memang tidak mudah menjadi manajer sementara. Anda tidak melihat klub besar seperti United mampu melewati rute sukses melalui manajer sementara. Tentu saja semua sempat berjalan cukup baik ketika Ole Gunnar Solskjaer mengambil peran itu. Dan akhirnya dia mendapatkan kontrak permanen. Jadi Anda harusnya bertanya kenapa Rangnick ditunjuk oleh klub, karena rasanya Ole bisa bertahan selama sisa musim ini.”
“Seorang manajer baru akan banyak mengubah banyak hal, dan saat ini sepertinya tidak ada perubahan positif yang diharapkan klub. Memilih Rangnick adalah keputusan yang agak aneh. Dia dipilih karena tidak ada orang lain yang tersedia. Jelas saya akui banyak yang tidak berjalan dengan baik di bawah Ole, tetapi situasi saat ini juga tidak lebih baik. Dia (Rangnick) tidak mewarisi tim yang baik, dan secara keseluruhan mengecewakan.”
Luke Chadwick juga mengklaim bahwa kekalahan United baru-baru ini dari Liverpool dan Arsenal telah membuat mereka berada dalam posisi yang sangat sulit. Terutama terkait harapan mereka untuk finis di empat besar. Alih-alih bisa memiliki tekad kuat dalam berjuang meraih posisi itu, United malah tampil seperti tidak memiliki semangat.
Situasi inilah yang kemudian mendorong United untuk melakukan perombakan besar-besaran pada musim panas nanti di bawah bos baru Erik ten Hag. Meskipun situasinya tidak akan ideal jika mereka benar-benar gagal bermain di Liga Champions musim depan. Dan menurut Chadwick, Setan Merah mungkin akan kesulitan untuk menarik pemain berkualitas.
“Jelas pertandingan Liverpool memberi efek krusial bagi United karena itu adalah persaingan besar. Mereka bermain lesu di laga itu. Rangnick bermain dengan tiga bek, dan dapat dipahami mengingat para pemain Liverpool lebih sering menyerang. Namun gol awal itu benar-benar membuat semua rencana mereka gagal,” tambah Luke Chadwick.
“Itu adalah malam yang buruk bagi klub, mereka kalah dan dipukuli dengan hina. Saya pikir pertandingan melawan Arsenal juga adalah hasil buruk lainnya. Walaupun di laga ini Ada sedikit lebih banyak pertarungan, dan mereka (United) bisa dibilang kurang beruntung. Seperti disaat kegagalan penalti Bruno Fernandes. Padahal itu bisa mengubah hasil pertandingan.”
“Intinya kedua hasil pertandingan itu membuat United terpuruk tidak berdaya. Saya rasa semua itu menempatkan mereka dalam posisi yang sangat sulit untuk masuk ke empat besar. Manajer baru sekarang sudah diumumkan dan itu merupakan berita positif. Akan tetapi jika mereka tidak masuk ke Liga Champions, hal ini akan mempengaruhi rencana perekrutan pemain.”